Perselingkuhan seringkali terjadi dalam pasangan, baik yang sudah menikah ataupun yang statusnya masih pacaran. Perselingkuhan sebenarnya indikator dari ketidaksetiaan seseorang yang melakukan perselingkuhan.Â
Paling banyak yang berselingkuh adalah laki-laki, tapi tak sedikit juga perempuan yang berselingkuh. Alasan yang mereka ungkapkan pun beragam.Â
Di sini ada tiga orang yang terlibat, pertama orang yang berselingkuh, kedua orang yang diselingkuhi dan ketiga orang yang menjadi selingkuhan.Â
Lalu dari ketiga orang mana sebenarnya yang berperan besar dalam perselingkuhan ini dan siapa yang patut disalahkan. Mari kita bahas satu persatu.Â
Pertama orang yang berselingkuh artinya orang ini sudah tidak setia dan mengkhianati pasangannya dengan mencari orang lain untuk menjadi pasangannya yang kedua.Â
Banyak alasan yang akan dia utarakan, antara lain pasangannya membosankan, pasangannya tidak menyenangkan lagi dan bahkan alasan khilaf karena digoda.Â
Intinya dia akan menyalahkan orang lain, padahal pertahanan diri dia untuk tetap setia menjaga kepercayaan dan menjaga hubungan dengan pasangannya tidak baik. Bukannya merefleksi kesalahan diri sendiri malah melempar kesalahan bahkan mencari-cari kesalahan orang lain.Â
Kedua, orang yang diselingkuhi atau pasangannya berselingkuh dengan orang lain. Orang ini paling banyak mendapat empati dari orang-orang di sekitarnya dan bahkan netizen yang tidak mengenalnya pun menunjukkan empati untuknya.Â
Orang ini adalah orang yang terpuruk, tapi ada berbagai macam cara menunjukkan keterpurukannya.Â
Ada yang menahan diri dan menyembunyikan keterpurukannya tanpa ada seorang pun yang tahu, ada yang eksis di media sosial menyatakan bahwa dirinya diselingkuhi dengan mengunggah foto-foto atau kalimat yang menguatkan dirinya, ada yang menangis meraung-raung baik di dunia nyata dan dunia maya sambil meratapi nasibnya atau mencari kesalahannya, dan yang ekstrim adalah memaki selingkuhan pasangannya, mengutuk mulai dari kata kebun binatang sampai kata-kata yang sebenarnya tidak layak dikatakan bahkan ada juga yang memasang foto selingkuhan pasangannya dan mengunggahnya di media sosial, kemudian netizen akan beramai-ramai memaki selingkuhan itu.Â
Tapi bagaimana sebenarnya perasaan orang kedua ini? Apakah dengan begitu perasaannya menjadi lega? Jawabannya, ya. Tapi hanya sesaat karena perasaannya benar-benar hancur seperti dunianya runtuh. Bagaimana tidak pasangan yang dia cintai dan percaya justru mengkhianatinya.Â
Rasa sakitnya seperti luka yang terbuka diberi air asam atau garam. Apalagi pasangannya lebih memilih selingkuhannya daripada dia dan menyalahkan dia karena dia membosankan atau apalah makanya dia berselingkuh.Â
Lalu yang ketiga adalah orang yang menjadi selingkuhan. Orang ketiga ini sangat kasihan karena mereka akan dihujat habis-habisan oleh teman-teman orang kedua bahkan netizen yang tidak mengenal mereka. Banyak kata yang tidak baik mereka terima bahkan kekerasan fisik pun tak luput darinya.Â
Bagi orang pertama, orang ketiga ini memang terlihat lebih menggoda, lebih menarik dari orang kedua makanya entah siapapun yang memulai, akhirnya orang pertama dan orang ketiga memulai perselingkuhan ini.Â
Ada kalanya memang orang ketiga ini sengaja menggoda orang pertama untuk menjadi pasangannya, ada juga yang orang ketiga sebenarnya tidak tahu bahwa orang pertama sudah memiliki pasangan dan akhirnya dia pun tergoda untuk menjadi "pasangan berikutnya".
Dari tulisan di atas akan terlihat jelas siapa sebenarnya memiliki peran besar dan menjadi pelaku kesalahan terbesar. Yap, orang pertama adalah kunci dari perselingkuhan terjadi.Â
Jika orang pertama adalah orang setia dan memegang kepercayaan pasangannya, mau seperti kondisi pasangannya akan tetap diterima dan apapun godaan yang datang maka dia dapat menahan diri untuk tidak tergoda, sepandai apapun godaan itu datang kalau orang pertama memiliki pertahanan yang kuat maka "penggoda" itu akan gagal menggodanya dan perselingkuhan itu pun tidak akan pernah terjadi.Â
Baik, sekarang kita bahas bagaimana cara kita berperilaku saat menjadi orang pertama, kedua dan ketiga. Sebagai orang pertama, selalu ingat dan sadar diri bahwa sudah memiliki pasangan. K
etika pasanganmu mulai menyebalkan dan membosankan, bicarakanlah baik-baik dengannya. Kalaupun harus membuang permasalahanmu, carilah cara yang positif misalnya menjalankan hobimu.Â
Perlu diingat juga ketika kamu ingin curhat tentang pasanganmu maka carilah teman yang sama jenis kelaminnya.Â
Jika kamu laki-laki maka carilah teman laki-lakimu untuk curhat, dan jika kamu perempuan maka curhatlah pada temanmu yang perempuan. Karena dari teman curhat yang berbeda jenis kelamin akan membuka peluang terjadi perselingkuhan.Â
Sebagai orang kedua, ketika pasanganmu sudah mulai selingkuh, pertahankan dirimu dan jangan sampai kamu mempermalukan dirimu sendiri.Â
Bicara dulu berdua, selesaikan permasalahan yang ada. Tanyakan alasannya mengapa bisa terjadi. Jika terjadi dalam pernikahan, bicarakan semuanya baik-baik, buat keputusan terbaik untuk kalian dan anak-anak. Tetapi jika masih berstatus pacaran dan pacarmu berselingkuh, kamu bisa langsung ambil keputusan untuk mengakhiri hubungan ini.Â
Tak perlu menyesali apa yang sudah terjadi dan tak perlu juga menyalahkan diri sendiri atau bahkan melabrak selingkuhannya dan mencari tahu tentang selingkuhannya itu, karena itu hanya akan menurunkan harga dirimu.Â
Cukup katakan putus saja. Kamu juga perlu bersyukur dengan adanya kejadian ini, karena Tuhan sebenarnya menunjukkan siapa sebenarnya pasanganmu itu, dia bukan yang terbaik untuk kamu. Kalau dia baik dan setiap, sebesar apapun godaan yang datang, maka dia akan tetap bersamamu.Â
Kemudian sebagai orang ketiga, yang sering dijadikan kambing hitam dan menjadi bulan-bulanan netizen. Ketika sengaja menggoda pasangan orang maka terimalah saat menjadi amukan orang kedua dan netizen yang tidak dikenal.Â
Berhati-hatilah saat ada seseorang yang lawan jenis ingin curhat denganmu, bila perlu langsung tolak, karena jika diterima maka ini membuka pintu peluang terjadi perselingkuhan.Â
Atau saat ada seseorang melakukan pendekatan dan kamu mulai tertarik, tetapi kamu tidak tahu bahwa dia sudah memiliki pasangan, lalu pasangannya melabrak dan menghujat kamu, terima saja dulu lalu jelaskan bahwa kamu tidak tahu bahwa orang itu sudah punya pasangan.Â
Setelah itu, tinggalkan orang itu, biarkan dia kembali bersama pasangannya dan menyelesaikan masalah mereka. Hiduplah bahagia di tengah hujatan orang-orang yang tidak tahu permasalahan yang sebenarnya.Â
Belajarlah sesuatu dari yang terjadi. Berhati-hatilah dengan orang yang mendekatimu. Bila perlu cari tahu terlebih dahulu, apakah dia sudah memiliki pasangan atau belum. Jangan sampai kamu masuk dalam kesalahan besar dengan alasan cinta. Jangan pernah menurunkan harga dirimu.Â
Sepertinya terlihat mudah ya, tapi percayalah ketika saya menulis ini, saya sambil menahan emosi saya, karena di satu sisi saya kesal dengan orang-orang yang berselingkuh tapi saya ingin melihat dari sisi lain pelaku perselingkuhan itu. Tulisan ini sebatas pandangan saya, hasil saya melihat dari sudut pandang yang lain.Â
Tapi saya percaya ketika dalam hubungan itu ada saling percaya dan setia, maka perselingkuhan itu tidak akan pernah terjadi, sekuat apapun badai godaan yang datang dan permasalahan yang terjadi.Â
Tetap semangat dan selalu setia.Â
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H