Mohon tunggu...
Priesda Dhita Melinda
Priesda Dhita Melinda Mohon Tunggu... Guru - Ibu dari 2 orang anak perempuan dan juga seorang guru yang ingin terus belajar

Contact : 08992255429 / email : priesda@yahoo.co.id

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Aksi Nyata Modul 3.3.A.10 Pengelolaan Pogram yang Berdampak pada Murid

2 November 2021   02:12 Diperbarui: 2 November 2021   02:14 1499
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Baku Suluh Meri (Baca Buku Sepuluh Menit Sehari)

PGP-2-Kota Bandar Lampung-Priesda Dhita Melinda-Aksi Nyata Paket Modul 3

Ketika mempelajari modul 3.3 yaitu tentang Pengelolaan Program yang Berdampak pada Murid ini saya memahami bahwa setiap program yang dibuat di sekolah fokus utamanya adalah untuk murid, dengan kata lain murid merupakan prioritas utama dalam pembuatan program dan muridlah yang menjadi tolok ukur dari keberhasilan program yang dibuat.

Dari pemahaman ini saya mencoba untuk membuat suatu program sekolah yang berdampak pada murid. Program yang coba saya buat adalah program yang berkaitan dengan literasi. Latar belakang mengapa saya membuat program literasi ini adalah dalam kegiatan pembelajaran daring rendahnya respon murid saat ada pesan atau pengumuman di WA grup, murid chat pribadi guru menanyakan suatu hal tentang pengumuman padahal di dalam pengumuman tersebut terdapat informasi yang ditanyakan oleh murid tersebut, pada saat mengerjakan tugas dan menjawab pertanyaan, murid menjawab dengan tidak sesuai padahal sebagian besar jawaban ada dalam materi yang diberikan. Dari kondisi ini, saya sementara menyimpulkan bahwa sebenarnya murid memiliki minat untuk membaca, namun membacanya sekilas dan tidak menyeluruh sehingga pesan yang diberikan tidak sampai kepada murid. Kondisi inilah yang mendorong saya untuk membuat program literasi untuk murid. Saya ingin menumbuhkan kebiasaan membaca murid dan pada akhirnya kebiasaan membaca ini menjadi budaya membaca sehingga nantinya murid akan terbiasa membaca sesuatu secara menyeluruh. Melalui kegiatan literasi juga seseorang akan mampu mengolah dan memahami informasi saat melakukan proses membaca dan menulis sehingga nantinya akan bermanfaat untuk kehidupan di masa yang akan datang.

Kebiasaan membaca ini dapat ditumbuhkan dalam diri murid dengan cara mengajaknya untuk membaca buku setiap hari. Adapun program yang saya buat untuk menumbuhkan kebiasaan membaca ini saya beri nama "BAKU SULUH MERI" yang merupakan akronim dari Baca Buku Sepuluh Menit Sehari.

Sosialisasi Program (Sumber: Dokumen Pribadi)
Sosialisasi Program (Sumber: Dokumen Pribadi)

Program ini diadakan dalam dua cara yaitu secara daring (untuk murid kelas 7 dan 8) dan secara tatap muka (untuk kelas 9). Dalam program ini murid diminta untuk membaca buku non pelajaran seperti buku cerita, novel, komik dan buku lainnya yang ada di rumah mereka selama 10 menit setiap harinya sebelum kegiatan pembelajaran dimulai. Saya memilih buku non pelajaran untuk menarik minat membaca dan pada akhirnya mereka akan terbiasa dengan membaca. Langkah yang dilakukan dalam sistem daring, wali kelas akan chat dalam grup kelas untuk melakukan pembinaan dan juga mengingatkan membaca buku. Sedangkan pada sistem tatap muka, maka wali kelas akan meminta murid untuk membaca buku 10 menit setelah melakukan pembinaan.

dok-4-6180363606310e0c88079372.jpg
dok-4-6180363606310e0c88079372.jpg
dok-10-618036a501019038253d7552.jpg
dok-10-618036a501019038253d7552.jpg

Kegiatan Program Baku Suluh Meri dengan MelaluiDaring

(Sumber: Dokumen Pribadi)

dok-66-618036e079b2397a6740bca2.jpg
dok-66-618036e079b2397a6740bca2.jpg
 

dok-7-6180370079b239058f3ec152.jpg
dok-7-6180370079b239058f3ec152.jpg

Kegiatan Program Baku Suluh Meri dengan Melalui Tatap Muka

(Sumber: Dokumen Pribadi)

Setiap minggu, mereka akan diminta untuk mengumpulkan hasil bacaan mereka kepada wali kelas. Hasil bacaan ini dapat dikumpulkan dengan menulis di buku ataupun langsung chat kepada wali kelas. Hasil bacaan ini terdiri dari judul buku, penulis, pelajaran atau hikmah apa yang mereka ambil dari buku yang mereka baca. Pada sistem luring (tatap muka), murid akan diminta untuk membacakan hasil ringkasannya di depan kelas, hal ini juga melatih murid untuk percaya diri berbicara di depan kelas.

Contoh Ringkasan Hasil Bacaan Murid (Sumber: Dokumen Pribadi)
Contoh Ringkasan Hasil Bacaan Murid (Sumber: Dokumen Pribadi)
Contoh Ringkasan Hasil Bacaan Murid (Sumber: Dokumen Pribadi)
Contoh Ringkasan Hasil Bacaan Murid (Sumber: Dokumen Pribadi)
Contoh Ringkasan Hasil Bacaan Murid (Sumber: Dokumen Pribadi)
Contoh Ringkasan Hasil Bacaan Murid (Sumber: Dokumen Pribadi)
Dalam menjalankan program ini, tentu saya tidak dapat bekerja sendiri melainkan saya berkolaborasi dengan wali kelas untuk memonitoring kegiatan ini. Jika terdapat hal-hal yang perlu didiskusikan terkait program ini, maka saya pun melakukan diskusi dan evaluasi untuk mendapatkan hasil yang terbaik.

Kolaborasi dengan rekan guru (Dokumentasi: Pribadi)
Kolaborasi dengan rekan guru (Dokumentasi: Pribadi)
Dampak yang didapatkan setelah program ini adalah respon murid yang meningkat dalam chat grup saat guru memberikan pengumuman, menurunnya jumlah murid yang menanyakan informasi terkait pengumuman melalui chat, murid menjawab pertanyaan atau mengerjakan tugas sudah sesuai dengan instruksi yang diberikan. Selain itu, murid juga mengumpulkan hasil bacaan secara rutin tanpa diingatkan lagi artinya rasa tanggung jawab mereka pun meningkat dan mereka dapat mengikuti kegiatan dengan baik sehingga kebiasaan membaca mereka akan terus meningkat. Maka dapat disimpulkan bahwa kebiasaan membaca murid sudah mulai meningkat hal ini ditandai dengan murid yang membaca pengumuman secara utuh karena mereka tidak menanyakan hal yang sama seperti informasi yang diberikan, murid yang mampu mengambil pelajaran dari buku bacaan, artinya mereka bukan sekedar membaca tetapi mulai memahami isi bacaan tersebut.

Contoh Respon Murid (Sumber: Dokumen Pribadi)
Contoh Respon Murid (Sumber: Dokumen Pribadi)

Perasaan yang saya alami selama menjalankan program ini adalah meskipun awalnya saya takut apakah saya bisa menjalankan program ini dengan baik dan dapat berdampak pada murid ? Lalu apakah murid dapat melakukan program yang saya buat ini ? Tetapi setelah memberanikan diri dengan meyakinkan diri bahwa program saya ini memang dibutuhkan murid dan nantinya akan bermanfaat untuk mereka, serta melakukan kolaborasi dengan rekan, saya mulai menerapkan program ini. Saya senang saat saya pertama kali menyampaikan program ini kepada murid, mereka merespon dengan positif dan bahkan ada yang langsung mengirimkan ringkasan bacaannya pada hari itu. Saya semakin optimis, bahwa program saya akan berjalan dengan baik dan nantinya akan berdampak baik pada murid. Semakin lama program ini berjalan saya merasa semakin senang dan juga merasa bangga terhadap murid saya, karena mereka dapat membuat ringkasan yang baik dan saya juga ikut belajar dari apa yang mereka pelajari dalam buku bacaan mereka.

Dari berjalannya program ini saya belajar bahwa menumbuhkan satu kebiasaan yang baik akan berdampak baik juga dan bahkan banyak menumbuhkan kebiasaan lainnya. Seperti kebiasaan membaca ini, menumbuhkan dampak baik lainnya yaitu tumbuhnya rasa tanggung jawab, menghargai orang lain dan belajar dari sesuatu (dalam hal ini buku bacaan). Saya juga belajar bahwa dalam melakukan sesuatu, saya tidak dapat bekerja sendiri, melainkan melalui kolaborasi suatu program atau pekerjaan dapat berjalan dengan baik. Kolaborasi yang saya lakukan melibatkan wali kelas, rekan guru, orang tua dan juga murid. Apapun yang dilakukan bersama-sama dengan tujuan yang baik akan menghasilkan sesuatu yang baik pula. Meskipun masih ada beberapa evaluasi yang perlu saya perbaiki seperti masih ada murid yang belum mengikuti kegiatan ini dan ada yang belum membuat ringkasan, tetapi saya yakin melalui evaluasi-evaluasi ini, program saya akan menjadi lebih baik di masa yang akan datang sehingga murid akan mendapat dampak yang lebih baik pula. Selain itu, saya juga belajar untuk melakukan monitoring dan evaluasi dari program serta mempertimbangkan resiko dari program yang saya buat, seperti ada murid yang tidak memiliki buku bacaan di rumah, maka saya mengizinkan untuk membaca buku online (e-book). Saya belajar bahwa, apapun program yang dibuat tetap perlu melakukan manajemen resiko supaya dapat meminimalisir resiko yang akan terjadi.

Produk dari Program Baku Suluh Meri (Sumber: Dokumen Pribadi)
Produk dari Program Baku Suluh Meri (Sumber: Dokumen Pribadi)
Produk dari Program Baku Suluh Meri (Sumber: Dokumen Pribadi)
Produk dari Program Baku Suluh Meri (Sumber: Dokumen Pribadi)

Program saya ini masih ada beberapa kekurangan, maka penerapan kedepannya saya perlu melakukan perbaikan seperti mencari cara supaya semua murid mengikuti kegiatan ini tanpa merasa terpaksa melainkan membuat mereka menyadari pentingnya membaca. Langkah yang akan saya lakukan untuk memperbaiki dan mengembangkan program saya ini dengan berdasarkan hasil evaluasi dan refleksi ini yang merupakan acuan untuk perbaikan. Saya juga akan menggunakan tahapan BAGJA serta membuat perencanaan MELR (Monitoring, Evaluasi Pembelajaran, dan Program), supaya program BAKU SULUH MERI ini dapat lebih baik ke depannya, dengan tetap menjadikan murid sebagai prioritas.

Salam guru penggerak

Guru bergerak, Indonesia maju.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun