Supaya siswa menjadi lebih aktif dan semangat dalam mengerjakan tugas, maka saya memberikan tugas yang dapat memunculkan hal ini. Selain mencatat dan menjawab pertanyaan melalui google form, saya meminta mereka untuk mengerjakan tugas dengan menyertakan foto mereka, membuat rencana dan melaksanakannya. Saat itu saya memberi materi tentang disiplin, maka saya meminta mereka untuk membuat rencana kegiatan dan memfoto kegiatan mereka di rumah. Saya juga pernah memberikan tugas yang meminta mereka untuk membuat kalimat motivasi, membuat video yang berisi tentang informasi ataupun tips-tips untuk orang lain. Tugas ini membuat mereka bersemangat dalam mengerjakan tugas, hal ini ditandai dengan lebih banyak yang mengerjakan tugas dibandingkan sebelumnya.
Masih ada siswa yang belum mengerjakan tugas yang saya berikan, ada beberapa kemungkinan yaitu karena mereka memang kurang memiliki motivasi dan ada juga yang mengalami kesulitan. Tugas guru adalah menuntun, jadi dari hal ini saya mulai menuntun siswa untuk membantunya dalam mengatasi kesulitannya. Oleh karena itu, saya melakukan chat pribadi kepada siswa yang belum mengerjakan mereka. Ternyata benar, ada yang memang malas dan kurang motivasi, ada juga yang memiliki kesulitan dalam mengerjakan tugas. Dari siswa yang saya chat pribadi, ada juga yang tidak merespon, tetapi lebih banyak yang merespon. Setelah ini, mereka mengumpulkan tugas yang saya berikan.
Ada siswa saya sama sekali tidak merespon dalam grup kelas, tidak mengerjakan tugas dan tidak dapat dihubungi, maka saya berkoordinasi dengan wali kelas untuk melakukan kunjungan rumah. Saya juga berkoordinasi dengan guru mata pelajaran lain, ternyata memang siswa ini berperilaku yang sama. Tujuan saya melakukan kunjungan rumah adalah mencari tahu penyebabnya dia tidak mengikuti kegiatan pembelajaran, hal ini saya lakukan sebagai bentuk berpihak pada anak. Setelah melakukan kunjungan rumah, saya mendapat hasil ternyata mereka memang ada kurang memiliki motivasi dan HP nya rusak. Siswa yang kurang memiliki motivasi, saya berikan motivasi dan pemahaman bahwa saat ini kondisi tidak memungkinkan belajar untuk tatap muka, jadi siswa memang harus belajar mandiri. Untuk siswa yang HP nya rusak dan tidak dapat dipakai lagi, maka disarankan untuk mengikuti kegiatan pembelajaran luring (luar jaringan), jadi setiap minggu dia dan orang tuanya datang ke sekolah untuk mengambil materi dan tugas. Respon dari kunjungan rumah ini baik dan terdapat perubahan, meskipun tidak terlalu banyak, terutama siswa yang kurang memiliki motivasi. Tetapi untuk siswa yang melakukan pembelajaran luring, dia menjadi rajin sekolah sehingga tugas-tugas terpenuhi.
Melakukan perubahan memang tidak mudah, tetapi juga tidak terlalu sulit, asalkan kita mau memulai melakukannya. Perubahan tidak mungkin terjadi dengan cepat dan langsung sesuai dengan apa yang kita harapkan. Semua butuh proses dan waktu, tetapi saya selalu bersyukur denga perubahan yang sedikit itu, misalnya ada 1 atau 2 siswa yang mulai rajin mengerjakan tugas, saya anggap itu perubahan yang lebih baik. Karena saya yakin, dari yang sedikit itu akan menjadi banyak. Dari perubahan kecil akan muncul perubahan yang besar dan lebih baik tentunya. Jadi, jangan takut untuk melakukan perubahan, yang penting berani untuk memulai.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H