Mohon tunggu...
Priesda Dhita Melinda
Priesda Dhita Melinda Mohon Tunggu... Guru - Ibu dari 2 orang anak perempuan dan juga seorang guru yang ingin terus belajar

Contact : 08992255429 / email : priesda@yahoo.co.id

Selanjutnya

Tutup

Money Pilihan

Tips untuk Pebisnis Online

1 Agustus 2019   08:34 Diperbarui: 1 Agustus 2019   08:44 39
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bisnis. Sumber ilustrasi: PEXELS/Nappy

Kali ini aku akan menulis tentang bisnis (ciyeeehhh..) ya sekali-kali lah ya. Tulisan ini berdasarkan pengalaman aku dan teman-temanku. 

Aku tuh senang mengamati orang-orang di sekitarku termasuk orang-orang yang ada di media sosial. Banyak hal yang bisa aku pelajari dari mereka, mulai dari parenting, kehidupan rumah tangga sampai ke bisnis. 

Ada juga politik sih, tapi aku tuh nggak suka ngomong politik, bingung soalnya dan sepertinya memang otakku nggak sampai mikir yang berat-berat begitu, yaaahhh menurutku politik itu berat. Hahahaha..

Kali ini aku mau menulis tentang bisnis yang berdasarkan pengamatanku, ditambah analisa dan pengalamanku sendiri (biar konsisten ya sama judulnya). Tapi aku akan persempit lagi bisnis yang aku tulis ini berkaitan dengan bisnis online. Oke, kita mulai ya.


1. Buat mindset positif
Sebenarnya bukan hanya bisnis yang perlu mindset positif, tetapi dalam semua hal. Mengapa? Supaya kita nggak mudah baper, hehe. Dalam bisnis pasti akan hal-hal yang akan buat pikiran negatif, makanya sebagai dasar kita mindset dulu pikiran kita dengan hal-hal yang positif. 

Misalnya "aku pasti bisa", "semua akan berjalan baik-baik saja", "hari ini pasti laku banyak", "sekarang sedikit, besok pasti banyak", "kalau memang rezeki tak akan kemana", "rezeki tak kan pernah tertukar", dan hal positif lainnya. 

Kalimat-kalimat ini bisa kita tanamkan ke dalam pikiran saat pagi hari ataupun saat kita merasa kecewa. Yakin deh, ini akan membuat semangatmu tumbuh lagi. Nggak percaya?? Coba aja.

2. Tentukan jenis bisnismu
Berikutnya, sebelum kamu mau memulai bisnis pastinya tentukan dulu mau di bidang apa, misalnya kosmetik, fashion atau makanan. Karena nantinya ini akan membuat kamu akan mengarah kemana. 

Berikutnya, apakah kamu akan menjadi produsen atau penjual. Kalau produsen berarti kamu harus sudah siap apa yang akan kamu buat, alat dan bahan yang akan digunakan. Kalau sebagai penjual, apa yang akan dijual dan tentukan supplier mu. 

Dalam memilih supplier pastikan yang memang benar-benar bisa dipercaya, baik barang ataupun kejujurannya terhadap uang kita. Dari segi barang, tentunya kita harus pastikan barang yang dijual benar-benar bagus dan berkualitas. 

Baiknya sih datang sendiri untuk mengecek, tapiiii kalau memang tidak memungkinkan, secara kita cuma reseller yang modalnya terbatas, kita bisa coba untuk beli 1 atau 2 barang darinya, untuk melihat kualitas barang tersebut. 

Berikutnya, pastikan si supplier ini amanah, Yap karena nantinya kita pasti akan menerima barang dari dia, mulai dari pengiriman barang yang tepat waktu sampai keramahan yang diberikan kepadanya. Intinya, hati-hati dalam memilih supplier. 

Yakin deh, kalau udah ketemu supplier yang ramah dan amanah, ditambah barang-barangnya bagus, bisnis kamu akan lancar jaya. Jadiii memilih supplier harus hati-hati ya gaeesss.

3. Promosikan barang secara konsisten
Promosi penting banget dilakukan kalau kita mau jualan. Pekerja kantoran yang berkaitan dengan marketing aja, perlu promosi, baik didukung besar-besaran sama perusahaan ataupun promosi pribadi. 

Apalagi kita ini nggak ada dukungan dari pihak lain, jadiii ya kita ciptakan promosi sendiri. Beruntungnya sekarang sudah ada social media yang bisa kita gunakan untuk media promosi. Gratis kan? Jadiiii daripada status sosmed kita isinya kegalauan atau hal-hal nggak penting, lebih baik isinya tentang jualan aja. Hehehe... 

Jangan bosan-bosan untuk update status tentang jualan kita, yaaa bolehlah sekali-kali update status pribadi, tapiii ingat jangan yang galau-galau atau hal negatif (nanti ini aku kasih tau alasannya, tunggu ya, baca terus pokoknya tulisan ini, hehe). 

Pokoknya promosi terus, posting jualan terus sampai kamu dibilang "tukang baju" (kalau kita posting baju), "tukang salad" (kalau kita posting salad), "tukang sabun" (kalau kita jualan sabun). 

Kalau istilah kerennya kita ciptakan  branding untuk diri kita sendiri. Branding apa yang mau dilihat orang, kita yang ciptakan. Pasti akan timbul pertanyaan "memang teman-teman kita nggak bosan lihat postingan jualan kita terus?". Jawabannya nggak apa-apa kok, nanti kalau memang mereka bosan ya kita diblokir. 

Hehe.. tapiii nggak apa-apa jangan sedih apalagi sampai update status (alasannya? Tunggu ya). Ingaaat poin 1, mindset positif, berpikirlah ketika teman kita keluar dari grup yang kita buat atau unfriend kita, mungkin kontak di media sosialnya penuh. Tetap jalin komunikasi yang baik di dalam dunia nyata. 

4. Update status dan posting hal-hal yang positif
Sebagai penjual online ataupun pebisnis online, pastilah status kita diamati banyak orang, kenapa?? Karena seperti di poin 3, kita akan sering muncul dengan dagangan-dagangan kita. 

Jadiii baiknya posting hal-hal yang positif. Boleh sekali-kali diselingi dengan status pribadi kita, tapi tetap positif ya, misalnya tentang anak, aktivitas sehari-hari, ataupun kalimat positif yang kita ambil dari buku atau dari internet. 

5. JANGAN update status negatif tentang kompetitor bisnis ataupun pelanggan
Kenapa kata JANGAN ini aku buat dengan tulisan besar semua? Karenaaa ini benar-benar nggak boleh kita lakukan. Kok? Ingat kita kan mau menciptakan sesuatu yang positif tentang diri kita, supaya orang lain bisa senang saat bersama kita. 

Kalau kita update status tentang kompetitor kita, misalnya "hati-hati ya sis, barang murah belum tentu kualitasnya bagus, #tokosebelah". Daripada update yang begitu lebih baik posting lagi jualan kita, disertai dengan testimoni-testimoni dari pembeli.

Kita juga jangan update status tentang "kelakuan" pelanggan atau customer kita, misalnya "tanya-tanya sama aku, belinya di toko sebelah" atau "barang udah datang, tapi nggak diambil-ambil, padahal mintanya buru-buru" atau "nggak biasa beli online ya, baju kesempitan kok minta tukar, padahal kan udah dikasih detailnya", dan lainnya (kok tiba-tiba jadi lupa kalimat apalagi yang sering terucap, hehee.. hayooo apalagi?). 

Nah lho, coba bayangkan kalau kamu yang jadi customer nya, bakalan balik lagi nggak belanja di situ? Kalau aku sih nggak, meskipun aku nggak pernah punya masalah belanja di sana. 

Aku akan berpikir, nanti kalau aku ada salah, chat aku akan di screenshot terus di-posting kalau nggak aku akan disindir di media sosialnya. Duuuh.. serem ya. Jadiii jangan ya update yang beginian. Mendingan update testimoni positif aja dari customer.

Pasti deh, akan timbul pertanyaan "laaah kalau aku kesal gimana sama customer aku yang begitu?". Ya, udah telan aja sendiri, jadikan pelajaran supaya kamu bisa paham tipe-tipe customer. 

Kok suruh telan sendiri? Ya iyalah ini kan bisnis kamu (kejam ya? Iyaaa emang). Tenaaang, kalau kamu nggak kuat menelan sendiri, boleh kok cerita sama suami, teman sesama pebisnis (tapi ingat ya chat nya untuk konsumsi sendiri dan pastikan temanmu itu bisa jaga rahasia). 

6. Tetap ramah apapun yang terjadi
Kita pasti senang kan kalau dilayani dengan ramah sama penjual ? Begitu juga dengan customer kita. Nah, jadii layani pelangganmu dengan ramah. 

Jawab setiap pertanyaan, usahakan fast respon kalau memang tidak bisa fast respon karena ada hal yang harus dikerjakan, minta maaflah karena lama merespon atau kalau memang kita tahu bakalan lama, maka bisa update status "maaf ya sis, untuk sementara slow respon dulu". 

Dengan begitu, customer akan nyaman dengan kita. Kalau nanti ketemu customer yang tanya panjang kali lebar alias luaaas, dan diujungnya dia nggak jadi beli baik bilang ataupun nggak bilang (alias pergi dengan sendirinya tanpa pamit) daaaaan kita tau dia belinya di toko lain, ya sudahlah ya tarik nafaaaaas hembuskan perlahan, sabaaaar. 

Tahan jempol untuk nggak update status hal ini. Yakin dan percaya pasti akan diganti sama Tuhan customer-customer yang lebih baik, jualan kita pun laris manis.

Memang sih kondisi mood kita setiap harinya nggak menentu, apalagi kalau perempuan lagi PMS rasanya pengen nelen orang, tapi kita harus tetap ramah apapun yang terjadi. Kalau memang sekiranya kita tahu kita bakalan uring-uringan, lebih baik update status "maaf ya sis, toko sementara tutup dulu" dengan disertai emot senyum.

Oke, itu tadi enam tips dari aku, semoga bermanfaat. Intinya sih kalau mau jadi penjual online harus kuat, sabar dan terus berpikir positif. Jualan online itu berat jadi kamu harus kuat menghadapi customer.
Semangaaat.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Money Selengkapnya
Lihat Money Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun