Mohon tunggu...
Priesda Dhita Melinda
Priesda Dhita Melinda Mohon Tunggu... Guru - Ibu dari 2 orang anak perempuan dan juga seorang guru yang ingin terus belajar

Contact : 08992255429 / email : priesda@yahoo.co.id

Selanjutnya

Tutup

Sosbud

"Full Mom Vs Working Mom"

1 Maret 2018   00:49 Diperbarui: 1 Maret 2018   01:06 1383
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Menjadi ibu adalah sesuatu yang membanggakan bagi seorang wanita. Peran yang disandangnya kini bukan peran biasa. Menjadi full mom atau ibu rumah tangga yang full bersama anaknya maupun menjadi working mom atau ibu yang bekerja adalah pilihan yang sulit dan memiliki alasan. Sebenarnya, keduanya juga sama-sama bekerja hanya tempat mereka saja yang berbeda.

Banyak orang yang di sekitar menganggap ibu yang full di rumah dan bersama anaknya adalah ibu yang menyia-nyiakan pendidikannya, apalagi si ibu adalah seorang sarjana lulusan universitas terbaik. Mereka menganggap kuliahnya sia-sia dan ijazahnya hanya dijadikan bantal untuk tidur. Tapi full mom memiliki alasan yang penting, mereka (ibu full mom) mau sepenuhnya mendidik anak-anak mereka. Dengan gelar sarjananya mereka akan mendidik anak-anak mereka sendiri. 

Begitu pula dengan working mom, pastilah ada yang menganggapnya sebagai ibu yang tidak sayang sama anaknya, karena anak dititipkan pembantu dan lebih mementingkan mencari uang. Padahal working mom juga punya alasan mengapa mereka tetap bekerja, misalnya karena ingin membantu perekonomian keluarga atau juga karena ingin mengabdi kepada masyarakat. Misalnya menjadi guru, perawat, dokter dan lain sebagainya. 

Kedua pilihan ini sebenarnya sudah dipikirkan baik-baik oleh setiap ibu, apa resiko yang ditimbulkan. Opini masyarakat tentang apa yang menjadi pilihan si ibu juga tak bisa dihindari. Tapi perlu dipahami kedua pilihan ini sebenarnya sulit bagi si ibu. 

Bagi ibu full mom pastilah ada perasaan ingin meniti karir seperti teman-temannya, ingin memiliki penghasilan sendiri tanpa harus bergantung pada suami jadi bisa lebih puas belanja yang diinginkan. Tapi kembali lagi, pilihan yang diambilnya. Dia ingin mengabdi kepada keluarganya dengan menjadi ibu yang mengurus sendiri anaknya dan melayani kebutuhan suaminya. Keinginannya ia alihkan saat melihat setiap perkembangan anaknya. Dia mencoba untuk menghemat dan menggunakan uang dengan bijaksana.

Sedangkan bagi ibu working mom, pasti ada pemikiran bahwa enak kerja di rumah, bisa main sama anak, menjadi orang pertama yang tahu perkembangan anak, menjadi tempat curhat bagi si anak. Tapi ini adalah pilihannya, dia senang bisa mengabdi kepada masyarakat dan memiliki penghasilan yang dapat membantu perekonomian keluarga.

Kedua peran ibu ini baik full mom dan working mom adalah pilihan yang terbaik. Apapun yang dipilih oleh ibu adalah yang terbaik untuk keluarganya. Karena pada dasarnya ibu sangat memperhatikan keluarganya. Bukankah ibu working mom juga selalu berusaha menyediakan kebutuhan dasar keluarganya? Misalnya sarapan, pakaian bersih, rumah yang bersih, dan lain sebagainya. Begitu juga dengan full mom, dia juga bekerja lho yaitu membersihkan rumah, memasak, mengajarkan anak, dan masih banyak lagi. Mereka sama-sama lelah dan membutuhkan apresiasi dari anggota keluarga. Apresiasi yang diharapkan tak perlu mahal kok, cukup katakan "terima kasih" sudah cukup bagi mereka. Ya, bahagianya ibu itu sederhana kok, melihat keluarganya sehat saja sudah menjadi kebahagiaan sendiri.

Jadi apapun pilihan yang diambil oleh seorang ibu, baik itu menjadi full mom atau working adalah pilihan yang terbaik, ada pengorbanan di dalamnya. Tak penting juga pilihan ini, karena bagi ibu kebahagiaan keluarga adalah kebahagiaannya. Memahami dan menghargai pilihan yang diambil ibu dengan tidak memberikan komentar negatif atau "nyinyir" dengan keputusan mereka. Jangan lagi membandingkan full mom dan working mom, tapi lihat kebahagiaan yang muncul. Berikan dukungan dan semangat untuk mereka supaya mereka lebih bahagian dengan apa yang dipilihnya. Karena ibu yang bahagia menjadi lebih penting daripada ibu yang kelihatannya sempurna.

Mohon tunggu...

Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun