Mohon tunggu...
Swazta Priemahardika
Swazta Priemahardika Mohon Tunggu... lainnya -

Sering berhayal ketika minum kopi,..

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Romansa Cinta Kesekian

28 Mei 2015   08:17 Diperbarui: 17 Juni 2015   06:31 9
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Terhimpun sudah
Setumpuk puing resah
Terpahat murung berparas mendung
Laramu mencipta bait-bait nelangsa

Sendiri, gelisahmu kian meruncing
Luruhkan daun-daun di pucuk ranting
Tak semestinya kau paksa
Jika akhirnya kan terluka

Suatu saat entah kapan
Harapan semu kan mati perlahan
Nyanyikan rintih di dunia pejam
Impian pun lunglai runtuh berjatuhan

Lalu, adakah yang kau tunggu?
Sesalmu terkunci di sudut waktu
Kata manis hanya kembang hayalan
Selayak angin cumbui bayang-bayang

Kebumen, 28 Mei 2015 (sp)

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun