Jiwa-jiwa baru terlahir dari rahim waktu
Alam menyambut semesta menguji
Seberapa kuat kita berjalan dan bertahan
Menjaga serangkum nafas yang dititipkan
Lantas kita berlomba merajut angan
Tak peduli selayak apa dipaksakan
Setengah tersiksa segala diabaikan
Demi sebuah akhir meski bukan tujuan
Jiwa-jiwa kerdil hanya berontak enggan berbagi
Berharap pada masa andai bisa terulang lagi
Meski waktu sempit dan makin singkat
Sekian lupa kian menggunung dan berkarat
Dan ketika lelah sisakan satu kesempatan
Seonggok sesal tak cukup kuat menopang beban
Lalu, mestikah kita tangisi masa lalu?
Sedangkan hati teramat kotor dan berdebu
Jiwa-jiwa mati hanya diam menunggu dan merugi
Membiarkan janji menumpuk tak terlunasi
Hutang pada waktu berserakan tak terbayar
Hingga nurani meredup lumpuhkan nalar
Kebumen, 5 Mei 2015 (sp)
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H