Mohon tunggu...
Swazta Priemahardika
Swazta Priemahardika Mohon Tunggu... lainnya -

Sering berhayal ketika minum kopi,..

Selanjutnya

Tutup

Puisi Artikel Utama

Mengurai Rindu

2 Mei 2015   08:34 Diperbarui: 17 Juni 2015   07:27 103
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Rindu itu
Ketika apa yang pernah ada
Tiba-tiba hilang sirna
Dan kita berharap (lagi) hadirnya
Seperti sedia kala
Saat ia masih ada diantara kita

Rindu itu
Selayak hembus angin
Cumbui mesra hawa dingin
Dan kita rasakan sesudahnya
Betapa sebuah rasa yang telah pergi
Sesekali menagih tersapa kembali

Ungkapan rasa yang tercipta
Pun karena tersemai rindu
Ia kan tumbuh dimana cinta dirasa

Rindu kan tetap ada
Mengalir di sela-sela sunyi
Meresap di pori-pori sepi

Rindu itu
Kita sematkan bersama
Begitu usai gerimis menyapu
Setumpuk debu di hatiku dan hatimu
Ketika tangan saling tergenggam
Setangkup rasa tersatukan

Lalu dimanakah kita
Kala rindu tak (lagi) menyapa?
Hanya kau dan aku yang tahu
Saat berserah pada waktu
Mengurainya dalam diam
Atau membiarkannya tenggelam

Kebumen, 02 Mei 2015

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun