TUGAS QUIZ 13
         MATA KULIAH TEORI AKUNTANSI
"AKUNTANSI SEBAGAI SENI (HERMENEUTIKA DAN SEMIOTIKA)"
                    Disusun oleh
Nama             : Pricilya Maharani Putri Ayub
NIM Â Â Â Â Â Â Â Â Â Â Â Â Â Â : 43220010059
Dosen Pengampu : Apollo, Prof. Dr, M.Si.Ak, CIFM, CIABV, CIBG
BAB I
A. Latar Belakang
Akuntansi merupakan proses pencatatan transaksi keuangan yang berkaitan dengan sebuah bisnis. Dalam hal ini, Â akuntansi dapat dianggap sebagai sebuah seni dikarenakan dalam melaksanakan pencatatan dan transaksi sebuah laporan keuangan, dibutuhkan keahlian dan keterampilan layaknya sebuah seni. Seorang seniman tentu saja mempunyai keahlian atau bakat dalam bidangnya, begitupun juga dengan seorang akuntan yang membutuhkan keahlian dan pengetahuan khusus dalam melakukan pencatatan akuntansi. Adapun bentuk-bentuk seni pencatatan akuntansi yaitu seperti mencatat transaksi keuangan perusahaan atau bisnis, pencatatan penjualan, pencatatan jurnal umum, neraca, laba rugi dan masih banyak lagi.
B. Identifikasi Masalah
Pemahaman akuntansi sebagai seni dapat diperoleh dengan mengidentifikasi teori akuntansi atas dasar tataran hermeneutika dan semiotika yang mempelajari tentang interpretasi makna.
C. Rumusan Masalah
Bagaimana hermeneutika dan semiotika dalam akuntansi?
BAB II
Pembahasan
Komponen citra laporan keuangan merupakan bagian yang memegang peranan penting bagi perusahaan dalam mengkomunikasikan dan memperhatikan berbagai manfaat yang ada. Hal ini sesuai dengan fungsi laporan keuangan, yaitu sebagai perangkat retoris yang digunakan untuk membentuk citra perusahaan dan menyampaikan maksud dari perusahaan tersebut melalui laporan yang telah dibuat.
Teori akuntansi hermeneutika dan semiotika merupakan teori yang menjelaskan sebuah makna dan simbol dalam menciptakan sebuah ungkapan bahasa yang sebagaimana dijadikan sebagai media komunikasi untuk akuntansi. Penerapan teori akuntansi hermeneutika dan semiotika ini menekankan pada pengaruh informasi terhadap sebuah perilaku pemakai laporan keuangan, menegaskan pengaruhnya laporan keuangan dan ikhtisar akuntansi terhadap perilaku serta pengambilan keputusan.
Contoh makna dan simbol akuntansi dari hermeneutika dan semiotika yang dapat dikomunikasikan melalui laporan keuangan untuk merepresentasikan realitas tertentu sebagai bentuk pertanggungjawaban dan penyajian informasi secara transparan adalah "laba". Makna dari "laba" ini menggambarkan adanya peluang akan timbulnya perbedaan interpretasi laba akuntansi dalam sebuah ruang komunikasi, yang mana jika perbedaan interpretasi laba akuntansi terjadi maka tentu akan mempengaruhi efektivitas komunikasi informasi laba itu sendiri yang mempengaruhi pengkomunikasian laba akuntansi, sehingga respon terhadap informasi tersebut akan diragukan.
Konsep laporan keuangan pada semiotika memahami dua sistem tanda yaitu signifier dan signified sebagai hubungan yang bersifat asosiasi antara suatu bentuk penanda (signifier) dan sebuah ide atau petanda (signified). Penanda (signifier) adalah aspek material dari bahasa yaitu apa yang dikatakan atau didengar dan apa yang di tulis atau di baca. Sedangkan petanda (signified) adalah gambaran mengenai mental, pikiran, atau konsep dari bahasa. Dalam hal ini, laporan keuangan dapat diinterpretasikan dengan hermeneutika dan semiotika pada teori komunikasi untuk membentuk mekanisme komunikasi dari laporan keuangan tersebut.
Dengan demikian, simbol yang ada pada laporan keuangan ditujukan untuk menemukan makna yang terkandung dalam tanda dan menafsirkan makna tersebut sebagai bentuk pertanggungjawaban atas kinerja keuangan selama satu periode tertentu serta ditujukan kepada para pemakai laporan keuangan sebagai bentuk informasi.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H