Mohon tunggu...
Pricilya Maharani Putri Ayub
Pricilya Maharani Putri Ayub Mohon Tunggu... Mahasiswa - Akuntansi

Nama : Pricilya Maharani Putri Ayub - NIM : 43220010059 - Mata Kuliah : Teori Akuntansi - Dosen Pengampu : Apollo, Prof. Dr, M.Si.Ak, CIFM, CIABV, CIBG - UNIVERSITAS MERCU BUANA

Selanjutnya

Tutup

Money

"K10_Konsep Laba pada Tataran Semantic, Konsep Laba pada Tataran Sintaksis, dan Konsep Laba pada Tataran Pragmatic"

15 Mei 2022   14:57 Diperbarui: 15 Mei 2022   17:12 487
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

                                       TUGAS QUIZ X                  

                  MATA KULIAH TEORI AKUNTANSI

"KONSEP LABA PADA TATARAN SEMATIC, SINTAKSIS, DAN PRAGMATIC"


                                       Disusun oleh

Nama                         : Pricilya Maharani Putri Ayub
NIM                            : 43220010059
Dosen Pengampu : Apollo, Prof. Dr, M.Si.Ak, CIFM, CIABV, CIBG

A. Konsep Laba pada Tataran Sematic

Konsep laba pada tataran sematic berkaitan dengan pertanyaan bagaimana laba dimaknai dan unsur apa yang harus dilekatkan oleh penyusun laporan keuangan pada simbol, dimana simbol-simbol ini dapat digunakan untuk membantu menyajikan laba sebagai sebuah informasi yang bermanfaat bagi pembaca laporan keuangan.

Teori pada tataran sematic menekankan makna yang harus dimiliki oleh konsep laba, seperti teori mengenai aset, realitas, atau kegiatan perusahaan yang diinterpretasikan oleh laba. Aset adalah salah satu bagian simbol penerjemahan dari teori sematic yang dapat digunakan untuk menjelaskan tentang sebuah transaksi akuntansi yang mempengaruhi laba.

Implementasi laba dalam tataran sematic mencakup :

1. Pengukur Kinerja

Daya melaba merupakan informasi sematic yang diharapkan dibawa oleh informasi akuntansi melalui statement keuangan yaitu objek, ukuran dan hubungan. Terdapat tiga komponen dalam daya melaba, yaitu laba, periode dan tingkat sumber daya (investasi). Dari tiga komponen tersebut, laba dapat diinterpretasikan sebagai pengukur efisiensi bila dihubungkan dengan tingkat investasi karena kedua hal tersebut secara konseptual saling berkaitan.

Laba dapat mempresentasikan efisiensi kinerja dengan menentukan ROI (Return on Investment) dan ROA (Return on Asset) sebagai dasar pengukuran efisiensi.

2. Konfirmasi Harapan Investor

Penyusun pelaporan keuangan berusaha menyediakan informasi dari laba untuk meyakinkan harapan-harapan investor tentang kinerja perusahaan yang memang terealisasi. Dengan demikian, laba dapat diinterpretasikan sebagai saran untuk mengkonfirmasi harapan-harapan tersebut.

3. Estimator Laba Ekonomik

Laba ekonomik merupakan laba dari perspektif investor yang digunakan untuk menilai investasi. Dan laba akuntansi adalah laba dari perspektif penyusun akuntansi atau kesatuan usaha untuk menyajikan informasi secara objektif dan terandalkan.

Penilaian laba ekonomik harus menggunakan informasi yang tersaji dalam pelaporan laba akuntansi karena laba akuntansi diharapkan dapat menyerahkan analisis dan perhitungan laba kepada investor sehingga laba akuntansi dapat digunakan sebagai estimasi laba ekonomik.

B. Konsep Laba pada Tataran Sintaksis

Konsep laba pada tataran sintaksis memberikan aturan-aturan yang diungkapkan dalam bentuk standar dan prosedur akuntansi yang objektif, sehingga angka laba dapat diukur dan disajikan ke dalam laporan keuangan. Pada tataran sintaksis, teori menekankan bahwa makna laba adalah selisih dari pengukuran dan perbandingan antara pendapatan dan biaya. Oleh karena itu terdapat dua pendekatan dalam pengukuran laba pada tataran sintaksis yaitu pendekatan transaksi dan pedekatan aktivitas.

1. Pendekatan Transaksi (Cash Basis)

Dalam pendekatan transaksi, pengukuran laba melibatkan pencatatan penilaian aktiva dan kewajiban pada saat terjadinya transaksi, baik transaksi internal maupun eksternal. Transaksi internal berasal dari penggunaan/konversi aktiva di dalam perusahaan, sedangkan transaksi eksternal berasal dari menjalankan bisnis dengan pihak luar dan transfer aktiva atau kewajiban kepada perusahaan atau dari perusahaan tersebut.

Dikarenakan laba melekat pada pendapatan dengan pendekatan transaksi, maka laba akan timbul pada saat penjualan dan pertukaran terjadi, kemudian jumlah rupiah aktiva dan kewajiban secara otomatis tersedia pada akhir periode serta perubahan  dalam aktiva dan  kewajiban merupakan perubahan nilai yang akan diakui secara objektif.

2. Pendekatan Aktivitas (Accrual Basis)

Pendekatan aktivitas lebih memusatkan pada deskripsi aktivitas sebuah perusahaan dan bukan pada pelaporan transaksi, sehingga laba timbul dan terbentuk bersamaan dengan berlangsungnya aktivitas-aktivitas atau kejadian-kejadian tertentu (seperti produksi, penjualan, dan pengumpulan kas) dalam perusahaan dan bukan dari hasil suatu transaksi.

Pendekatan ini memiliki manfaat dan keunggulan dalam membantu manajemen untuk melakukan analisis internal seperti mengukur efisiensi dan profitabilitas setiap aktivitas operasional perusahaaan sehingga dapat menghasilkan informasi yang dapat dipakai dalam berbagai macam tujuan.

3. Pendekatan Pemertahanan Kapital

Dalam pemertahanan kapital, laba merupakan akibat dari pengukuran kapital pada dua titik waktu yang berbeda. Dengan pendeketan ini, elemen laba diukur atas dasar pendekatan asset-kewajiban. Jadi dapat dikatakan bahwa laba adalah perbedaan nilai kapital pada dua saat yang berbeda.

C. Konsep Laba pada Tataran Pragmatic

Konsep laba pada tataran pragmatic berkaitan dengan pengaruh informasi laba terhadap reaksi perubahan perilaku dan proses keputusan dari para pengguna atau para pembaca laporan keuangan. Suatu kejadian pengumuman laba oleh perusahaan dapat dikatakan mengandung informasi jika informasi tersebut menyebabkan perubahan keyakinan para pengguna laporan dan menyebabkan adanya suatu tindakan tertentu. Apabila tindakan tersebut dapat diyakini sebagai reaksi atas kejadian pengumuman laba tersebut, maka informasi laba dapat dikatakan memiliki manfaat.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Money Selengkapnya
Lihat Money Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun