Mohon tunggu...
Pricilia Saruksuk
Pricilia Saruksuk Mohon Tunggu... Lainnya - Mahasiswa

suka bernyanyi

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Alam & Tekno

Kimia Pemisahan

27 Maret 2024   18:04 Diperbarui: 27 Maret 2024   18:59 253
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

* Zat cair dan zat padat berbeda dengan gas, dimana perbedaannya adalah, pada molekul-molekul zat cair atau zat padat terjadi ikatan yang sangat kuat antar molekulnya. Untuk memperoleh larutan, suatu solven harus mengalahkan ikatan yang kuat pada solut sehingga molekul-molekul solven mendapatkan tempat. Sebaliknya pada saat yang bersamaan molekul-molekul solven itu sendiri harus dapat dipisahkan satu dengan lainnya oleh molekul-molekul solut. Fenomena ini terjadi kalau gaya tarik menarik antara molekul kedua komponen tersebut adalah sama.

* Proses ekstraksi dapat menggunakan 3 jenis pelarut dengan tingkat kepolaran yang berbeda, yaitu n- heksana (nonpolar), etil asetat (semipolar) dan etanol/metanol (polar). Perbedaan pelarut dalam ekstraksi dapat mempengaruhi kandungan total senyawa bioaktif (Santoso et al., 2012). Pemilihan metode ekstraksi tergantung pada sifat bahan dan senyawa yang akan diisolasi. Ada beberapa teknik ekstraksi padat-cair yang tersedia. Teknik konvensional yang umum digunakan adalah ekstraksi perendaman (maserasi) ekstraksi soxhlet dan perkolasi.

PEMISAHAN WARNA TINTA DAN ION ION LOGAM SECARA KROMATOGRAFI KERTAS

* Kromatografi adalah proses melewatkan sampel melalui suatu kolom. Perbedaan kemampuan adsorbsi terhadap zat-zat yang sangat mirip mempengaruhi resolusi zat terlarut dan menghasilkan apa yang disebut kromatogram (Khopkar, 2003 : 130).
Kromatografi kertas merupakan bidang khusus kromatografi cair-cair.  Fase diam berupa lapisan tipis air yang terserap oleh kertas. Selain airdapat juga dipakai cairan lain. Pengerjaannya sangatsederhana. Penempatan satu tetes larutan cupl;ikan pada ujung kertasdan kemudian mencelupkannya ke dalam pelarut (eluen) sudah cukup untuk memisahkan komponen-komponen cuplikan (Soebagio, 2003 : 59).

* Mekanisme pemisahan dengan kromatografi kertas prinsipnya sama dengan mekanisme pada kromatografi kolom. Adsorben dalam kromatografi kertas adalah kertas saring yakni selulosa. Sampel yang akan dianalisis ditotolkan ke ujung kertas yang kemudian digantung dalam wadah. Kemudian dasar kertas saring dicelupkan ke dalam pelarut yang mengisi dasar wadah. Fasa mobil (pelarut) dapat saja beragam.  Air, etanol, asam asetat atau campuran zat-zat ini dapat digunakan (Wawan, 2009).

* Fase diam merupakan lapisan cairan pelarut (pengembang) yang teradsorpsi pada permukaan kertas, sedangkan fase gerak merupakan bagian pelarut (pengembang,eluen) yang berfungsi menggerakkan komponen (Arief Pambudi, et.al., 2014).

IDENTIFIKASI ZAT WARNA DALAM MAKANAN/ MINUMAN DENGAN KROMATOGRAFI KERTAS

* Berdasarkan arahnya, kromatografi kertas terbagi atas dua yaitu kromatografi kertas satu arah dan kromatografi kertas dua arah. Kromatografi kertas satu arah ialah kromatografi yang fase diam didalamnya adalah kertas serap yang sangat seragam, fase geraknya pelarut yang sesuai. Pewarna diteteskan pada garis yang sama kemudian ditaruh didalam pelarut yang sesuai. Dengan jumlah yang minimum. Kerta digantungkan pada wadah berisi lapisan tipis pelarut. Batas atas dikaitkan pada atas wadah hingga terelusikan naik. Sedangkan juga terdapat kromatografi kertas satu arah yang lain yang arahnya menurun, disebut dengan metode descending (Sastrohamidjojo, 1985).

* Analisis sampel zat warna dengan kromatografi kertas pada sampel zat warna dan sampel zat warna sintetik digunakan warna pembanding. Berdasarkan arahnya kromatografi kertas dapat dilakukan dengan tiga metode, yaitu; metode ascending (menaik), descending (menurun) dan metode radial (mendatar). Kromatografi ascending merupakan kromatografi kertas yang arah fase geraknya menaik, dengan memanfaatkan gaya kapiler. Sedangkan pada kromatografi descending dalam pelaksanaannya memanfaatkan gaya gravitasi sehingga arah fase geraknya menurun. Dan, pada kromatografi radial, memanfaatkan bentuk bulat dari kertas, komponen-komponen akan dielusikan melingkar (Khopkar, 1990).

* Dalam mengidentifikasi noda-noda sangat lazim menggunakan harga Rf (Retordation factor). Cara paling mudah dalam pengukuran Rf adalah dengan menggunakan mistar. Namun ada cara lain untuk mengidentifikasi senyawa-senyawa yaitu dengan reaksi-reaksi warna yang karakteristik. Reaksi kenayakan sangat berguna dalam pemisahan senyawa-senyawa anorganik, tetapi untuk senyawa organik sangat kecil kejadiannya, karena kebanyakan konstituen-konstituen dari campuran mempunyai sifat-sifat kimia yang mirip (Wertheim, 2000).

* Harga Rf mengukur kecepatan bergeraknya zona realatif terhadap garis depan pengembang. Nilai Rf di definisikan oleh hubungan:
Nilai Rf menunjukkan identitas suatu zat yang dicari sehingga nilai Rf harus sama, baik pada descending maupun ascending. Rf adalah sarana terpenting dalam memaparkan dan membedakan pigmen yang satu dengan pigmen yang lain (Khopkar, 1990).

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Alam & Tekno Selengkapnya
Lihat Ilmu Alam & Tekno Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun