Mohon tunggu...
Pricilia Saruksuk
Pricilia Saruksuk Mohon Tunggu... Lainnya - Mahasiswa

suka bernyanyi

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Alam & Tekno

Pembuatan Larutan, Gravimetri, Titrasi Asam Basa

13 November 2023   17:10 Diperbarui: 13 November 2023   17:18 232
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Pembuatan Larutan

Pembuatan larutan adalah suatu cara mempelajari cara pembuatan larutan dari bahan cair atau padat dengan konsentrasi tertentu. Untuk menyatakan kepekaaan atau konsentrasi suatu larutan dapat di lakukan berbagai cara tergantung pada tujuan penggunaannya. Adapun satuan yang digunakan untuk menentukan kepekaan larutan adalah molaritas. Molaritas, persen berat, persen volume, atau sebagainya.

Dalam pembutan larutan, dapat diketahui reaksi reaksi apa saja yang terjadi jika zat terlarut dan zat pelarut saling bercampur membentuk larutan. Reaksi-reaksi yang muncul itu tidak hanya terjadi dalam labotarium namun juga bisa terjadi dialam kita. Sehingga percobaan ini juga sangat erat kaitannya dengan keterampilan dasar dalam bekerja di labotarium kimia.

Karena larutan adalah campuran molekul (atom atau ion dalam beberapa hal), biasanya molekul-molekul pelarut agak berjauhan dalam larutan sebanding dalam pelarut murni. (H.Petruci,kimia dasar jilid 2, 2002,Jakarta, hal 55)

Reaksi kimia disertai pelepasan atau penyerapan energy. Reaksi yang membebaskan energy disebut reaksi eksoterm, sedangkan yang menyerap energy disebut reaksi endoterm. Contoh reaksi eksoterm yaitu pembakaran, sedangkan contoh reaksi endoterm, yaitu perubahan beras menjadi nasi dan fotosintesis. Banyak reaksi yang berlangsung serta merta begitu zat pereaksi dicampurkan, tetapi banyak juga yang memerlukan pemanasan. Reaksi eksoterm yang berlangsung serta-merta menyebabkan kenaikan suhu, sedangkan reaksi endoterm menyebabkan penurunan suhu. (purba,2002)

Gravimetri

Anaisa gravimetri merupakan suatu cara analisa kimia kuantitatif yang didasarkan pada prinsip penimbangan berat yang didapat dari proses pemisahan analit dari zat-zat lain dengan metode pengendapan. Zat yang telah di endapkan ini di saring dan dikeringkan serta ditimabang dan diusahakan endapan itu harus semurni mungkin.

Tahap pengukuran dalam metode gravimetri adalah penimbangan. Analitnya secara fisik dipisahkan dari semua komponen lain dari sampel itu maupun dari pelarutnya. Pengendapan merupakan teknik yang paling meluas penggunaanya untuk memisahkan analit dari pengganggu-pengganggunya.

Agar penetapan kuantitas analit dalam metode gravimetri mencapai hasil yang mendekati nilai sebenamya, harus dipenuhi dua kriteria berikut:
1) proses pemisahan atau pengendapan analit dari komponen lainnya berlangsung sempuma
2) endapan analit yang dihasilkan diketahui dengan tepat komposisinya dan memiliki tingkat kemumian yang tinggi, tidak bercampur dengan zat pengotor.

Titrasi Asam Basa

Titrasi asam basa adalah penetapan kadar suatu zat asam atau basa berdasarkan atas reaksi asam basa. Dalam melakukan titrasi asam basa ada dua tori yang digunakan yaitu teori Arrhenius dan teori Bronsted Lowry.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Alam & Tekno Selengkapnya
Lihat Ilmu Alam & Tekno Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun