Israel melanjutkan serangannya di Tepi Barat, dimana kota Tulkarem menjadi lokasi serangan brutal yang baru-baru ini merenggut nyawa 3 warga Palestina. Saksi mata membenarkan bahwa pasukan pendudukan menembak langsung ketiga warga Palestina tersebut tepat di kepala.Â
Sejalan dengan kelanjutan perangnya di Jalur Gaza yang semakin memanas sejak 3 bulan belakangan, tentara pendudukanDi pinggiran kota Aktaba, di sebelah timur kota, mereka juga menangkap empat orang lainnya. Pasukan khusus Israel telah menyusup ke pinggiran kota dengan tujuan menangkap orang-orang yang dicari, ketika bentrokan bersenjata terjadi dengan pejuang perlawanan di kota tersebut.
Menurut Kantor Berita Anatolia, mengutip dari Kementerian Kesehatan Palestina, ketiga syahid tersebut adalah Yousef Ali Al-Khouli (22 tahun), Ahed Salman Musa (23 tahun), dan Tariq Amjad Shaheen (24 tahun), data ini menambah jumlah korban jiwa syuhada di Tepi Barat menjadi 340 sejak 7 Oktober 2023 lalu, serta 3.949 orang lainnya terluka.
Sementara itu, Palestine TV mengatakan bahwa pasukan pendudukan Israel menyerbu kota Tulkarem, dan mengepung sebuah rumah dan kendaraan di pinggiran kota Aktaba, bertepatan dengan bentrokan dengan pejuang Palestina.
Dia menambahkan bahwa tentara Israel menembak ketiga pemuda tersebut dan menyebabkan mereka berdarah, dan menangkap seorang pemuda yang terluka. Setelah mereka mundur, ambulans dapat menghubungi mereka dan membawa mereka ke Rumah Sakit Pemerintah  Thabet di Tulkarem.
Sementara itu, paramedis hilal al'ahmar (Bulan Sabit Merah) Palestina, mengatakan dalam sebuah pernyataan singkat bahwa krunya memindahkan seorang pemuda (21 tahun) ke rumah sakit yang sama yang terluka oleh peluru tajam di punggung  bagian bawah.
menurut PBB, Sejak tanggal 7 Oktober lalu, tentara pendudukan Israel telah mengintensifkan serangan-serangan mereka ke desa-desa dan kota-kota di Tepi Barat dan Yerusalem, bertepatan dengan perang yang menghancurkan dan berkelanjutan melawan Jalur Gaza, yang pada hari Minggu lalu menyebabkan 22,835 orang tewas, 58,416 luka-luka, kehancuran infrastruktur besar-besaran serta bencana kemanusiaan yang belum pernah terjadi sebelumnya.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H