Banyak masyarakat Indonesia memandang bahwa pendidikan formal merupakan satu-satunya jembatan kesuksesan. Banyak dari mereka berusaha untuk menyekolahkan anak-anaknya sampai ke perguruan tinggi dengan rela mengeluarkan biaya yang tinggi pula. Pendidikan memanglah penting, tetapi seberapa mendesakkah kita dalam mengemban pendidikan terutama pendidikan formal di zaman sekarang. Mereka berjuang untuk mendapatkan pendidikan formal dikarenakan banyak perusahaan di Indonesia yang masih menggunakan kualifikasi tinggi dalam penerimaan karyawan seperti siswa yang berprestasi, nilai, dan gelar yang dimiliki. Hal ini menyebabkan beribu-ribu mahasiswa baru yang masuk perguruan tinggi dan menyebabkan beribu-ribu pula yang mendapatkan gelar sarjana mereka. Namun, gaji pekerjaan yang mereka dapatkan di masa depan tidak akan sebanding dengan biaya kuliah yang semakin naik setiap tahunnya sehingga kemampuan untuk menyekolahkan anak-anak mereka di masa mendatang akan menurun.Â
Walaupun demikian, sukses tanpa adanya pendidikan merupakan kebohongan besar, mereka tetap membutuhkan pendidikan sebagai upaya mencapai pekerjaan yang mereka impikan, sedangkan pendidikan tanpa sebuah tujuan juga merupakan sesuatu yang tidak ada gunanya. Itulah mengapa muncul pernyataan bahwa pendidikan semakin tidak berguna, padahal orang-orang yang menyatakan demikian adalah orang-orang yang tidak memiliki tujuan dalam mengemban pendidikan mereka.
Pendidikan dan gelar sarjana semakin dianggap tidak penting, hal ini disebabkan oleh beberapa tokoh besar seperti Elon Musk yang menyatakan bahwa "You don't need college to learn stuff... Everything is available basically for free"semakin mempertegas pandangan orang mengenai urgensi pendidikan formal. Garry Vaynerchuk juga mengatakan bahwa sistem sekolah sudah ketinggalan zaman secara global, dapat dilihat dari pengalaman kita sendiri di sekolah ketika seorang pengajar menginginkan kita untuk menghafal informasi padahal informasi sendiri bisa kita dapatkan dari ujung jari kita dalam beberapa detik bahkan dengan biaya nol. Ditambah faktor lain seperti tunggakan biaya kuliah mahasiswa karena pandemi, ketidakpastian pasar kerja atau lapangan pekerjaan, robot yang menggantikan karyawan di beberapa sektor atau faktor kunci lainnya seperti mengejar sesuatu di perguruan tinggi yang tidak yakin merupakan hal yang disukai. Jika kita mempunyai tujuan, pendidikan bisa memberi kita kesempatan untuk mencapai potensi yang kita miliki secara penuh. Namun, tujuan merupakan masalah terbesar sebagian besar mahasiswa sekarang ini dalam memilih jalan pendidikan dan mengenali dirinya sendiri.Â
Selain itu, keluarga juga merupakan faktor penting dalam proses pembuatan keputusan beberapa orang dalam memikirkan seberapa penting pendidikan formal bagi mereka, keluarga masih percaya bahwa kuliah itu merupakan batu loncatan untuk sukses. Sebenarnya kita mempunyai fleksibilitas waktu yang cukup baik sebagai mahasiswa untuk mencari berbagai hal lain yang menarik di luar dunia perkuliahan, fleksibilitas inilah yang harus dimanfaatkan sehingga perguruan tinggi dapat terbebas dari pemikiran-pemikiran tidak berguna atau tidak penting. Tantangan terbesar lainnya dari sistem pendidikan kita adalah gagal mempersiapkan siswa untuk hidup atau menjalani kehidupan sebagai manusia, mereka disibukkan dengan semua ujian dan jadwal padat pekerjaan rumah mereka ataupun kesibukan mempersiapkan siswa untuk masuk universitas. Para siswa seringkali dilatih untuk menjadi pengikut untuk mengikuti instruksi-instruksi yang kadang tidak relevan dan penolakan total terhadap soft skill. Jika orang tidak memiliki kekuatan dalam keterampilan interpersonal, etos kerja, pemecahan masalah, komunikasi, kerja tim, dan tidak mengerti kapan harus fleksibel dan beradaptasi, maka dari itu kita tidak ada bedanyadengan robot sehingga wajar saja jika robot akan semakin menggantikan tenaga manusia.
Dalam mengejar gelar tidak semua gelar yang dipilih menawarkan perspektif yang sama dalam kenyataan. Hal inilah yang seharusnya menjadi perhatian utama bagi mahasiswa untuk mencari hal baru dan pengalaman baru sehingga dapat beradaptasi dengan kenyataan yang akan diterima di masa depan yang tidak selalu sama dengan perspektif kita. Kenyataan seperti ini membuat keputusan untuk memilih gelar yang tepat bukanlah hal yang mudah apalagi ditambah dengan tuntutan yang berbeda setiap tahunnya. Tidak ada gelar yang tidak berguna hanya saja trend dan perubahan permintaan yang berubah di setiap karir yang tersedia membuat tantangan-tantangan baru yang lebih cepat datang dan tidak sejalan dengan kecepatan solusi yang tersedia di waktu yang bersamaan. Sebuah nilai dari perguruan tinggi nampaknya menurun karena gelar bukan lagi jaminan untuk mendapatkan pekerjaan atau gaji yang lebih baik, banyak alternatif pembelajaran secara gratis maupun dengan biaya yang lebih rendah dan masih banyak lainnya. Pasar saat ini lebih membutuhkan orang yang bisa berpikir, orang yang dapat menemukan solusi kreatif untuk setiap masalah yang tidak terduga, dan orang yang siap ditantang untuk menemukan inovasi-inovasi baru.Â
Dalam menumbuhkan keterampilan yang dibutuhkan para pemberi kerja dapat dikembangkan dalam banyak cara tidak selalu terpaku pada gelar akademis dan sertifikasi, itulah mengapa banyak pengusaha lebih berinvestasi pada program magang dan pengalaman kerja. Jika seseorang ingin menjadi dokter, arsitek, insinyur dll pendidikan perguruan tinggi memang jalan yang tepat dalam mencapai tujuan tersebut. Namun, berbeda halnya jika seseorang ingin melakukan bisnis, apakah pendidikan formal merupakan satu-satunya jalan? Jawabannya bisa saja berbeda tergantung pada diri setiap individu. Tingkat urgensi pendidikan pada dasarnya bergantung pada pribadi masing-masing individu dengan mengetahui bakat dan minat yang dimiliki serta penting sekali untuk tetap terbuka dengan dunia luar yang juga memberikan pembelajaran berharga untuk menghadapi setiap tantangan yang ada.
Pendidikan merupakan hal yang penting untuk diterima setiap manusia sampai hari tua mereka. Pendidikan seharusnya dapat memberikan solusi disetiap sisi kehidupan manusia. Pendidikan formal sebagai salah satu alternatif dalam mendapatkan pengetahuan akan sangat berguna jika individu mampu menemukan tujuan mereka yang sebenarnya serta mampu mengenali diri mereka. Merdeka belajar adalah merdeka dalam berpikir, membuat keputusan, dan memilih cara yang tepat bagi kehidupan yang lebih baik, bukan untuk terus menerus dididik untuk menjadi pengikut dan tidak bisa berdiri sendiri. Merdeka belajar itu minim instruksi dan minim penilaian serta membebaskan potensi mereka disalurkan dengan cara mereka sendiri. Jika setiap individu mampu menemukan potensi mereka masing-masing, maka kegagalan dalam dunia pendidikan dapat dihindari sehingga penemuan potensi dalam diri seseorang yang seharusnya dapat ditekankan bukan hanya penemuan program-program kegiatan semata. Bagaimana program bisa berhasil dijalankan jika karakter dalam diri sendiri belum ditemukan. Pendidikan karakterlah yang pada akhirnya akan menuntun sistem pendidikan kita kearah yang lebih baik, karena karakter yang ditanamkan yang akan menjadi wajah pendidikan kita kedepannya serta penilaian kegagalan atau keberhasilan dunia pendidikan kita. Mendukung segala program yang diberikan pemerintah juga merupakan langkah yang baik dalam penemuan karakter atau bahkan pembentukan karakter. Kebebasan adalah faktor kunci seberapa besar potensi yang kita miliki dapat dikeluarkan namun hanya kebebasan dengan tujuan yang akan menentukan pencapaian potensi secara penuh. Kebebasan dalam dunia pendidikan merupakan jawaban akan tantangan-tantangan baru yang datang dalam dunia pendidikan sekarang ini.
Referensi
https://www.linkedin.com/pulse/college-degree-useless-modern-world-admissionindia
https://medium.com/the-mission/four-reasons-why-college-degrees-are-becoming-useless-acb401064cbc