Mohon tunggu...
Priatini
Priatini Mohon Tunggu... Penulis - Mahasiswa Universitas Negeri Jakarta

Pribumi

Selanjutnya

Tutup

Ruang Kelas

Inovasi Pendidikan Merdeka Belajar Menjawab Tantangan Pendidikan Era 4.0 pada Pendidikan SD Kelas 5-6

23 Mei 2022   14:00 Diperbarui: 23 Mei 2022   14:26 343
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Suasana pendidikan menjadi hal yang diperhatikan oleh Menteri Pendidikan dan Kebudayaan yaitu Nadiem Makarim. Ia menilai bahwa suasana pendidikan harus lebih baik dan mengalami perubahan yang menyesuaikan dengan era yang ada saat ini. Jejak perjalanan pendidikan Indonesia yang beragam pada masanya menjadi evaluasi yang perlu diperbaiki dan ditingkatkan agar menjadi lebih baik dan inovatif. 

Hal ini dikarenakan masalah pendidikan yang terjadi di Indonesia perlu mengalami perubahan agar siswa dan guru dapat merasakan kebebasan belajar dan meningkatkan kemampuan diri. Sehingga dalam tag nya. Kemendikbud menyebutnya sebagai istilah Merdeka Belajar. 

Hal ini untuk menjawab masalah pendidikan Indonesia sebelumnya seperti kurikulum yang masih perlu evaluasi, metode belajar, dan kemampuan atau kompetensi guru dalam mengajar. Karena jaman terus berlajalan dan mengalami perubahan maka berlaku pula pada sistem pendidikan di Indonesia.

Ada beberapa masalah pendidikan di Indonesia seperti kurangnya memberi kenyamanan belajar pada siswa, guru yang kurang berkompeten karena lebih fokus pada evaluasi daripada interaksi intensif saat kegiatan belajar mengajar berlangsung, serta metode belajar yang monoton dan kurang inovatif. 

Hal tersebut dapat dilihat dari respon siswa yang kedapatan tidur atau melakukan hal lain diluar kepentingan belajar di kelas dikarenakan cara mengajar guru yang kurang inovatif dan membangun kenyamanan belajar di ruang kelas. 

Padahal kenyamanan belajar di kelas dan respon aktif siswa sangat mempengaruhi hasil bealajar siswa pada sebuah mata pelajaran. Metode belajar yang monoton kurang sesuai dengan siswa era saat ini yang aktif dan dekat dengan dunia digital. Siswa terbiasa mengenal hal-hal yang bersifat praktis karena saat ini segala kegiatan sehari-hari dapat diakses melalui perangkat digital.

 Selain itu respon orang tua terhadap perkembangan belajar siswa yang menurun di sekolah juga sangat disayangkan, jika guru dapat memberikan pembelajaran yang maksimal dan inovatif, hal tersebut membuat para orang tua merasa senang dan terbantu dalam memberikan ilmu pengetahuan pada anak-anak mereka.


Bagi penulis, inovasi pendidikan dalam merdeka belajar ini dapat dilihat sebagai bentuk upaya meningkatkan kompetensi guru, dan juga upaya untuk memberikan inovasi metode pembelajaran yang baru bagi siswa yang juga memberikan dampak pada orang tua siswa agar tidak kesulitan untuk membantu anaknya dalam belajar. Yang pertama, yaitu upaya meningkatkan kompetensi guru. 

Dilansir melalui ditsmp.kemendikbud.go.id untuk meningkatkan kompetensi guru atau tenaga pendidik, Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi mengembangkan platform bernama Merdeka Mengajar. 

Hal ini juga sekaligus untuk menguji kompetensi guru dalam menguasai perangkat digital dikarenakan siswa saat ini sudah dekat sekali dengan dunia digital maka tenaga pendidik juga perlu lebih pandai menguasai perangkat digital. Paltform Merdeka Mengajar ini dapat diunduh melalui Google Playstore dengan berbagai menu di dalamnya seperti : Pelatihan Mandiri, Video Inspirasi, Bukti Karya Saya, Asesmen Murid, serta Perangkat Ajar.


Pelatihan mandiri yaitu sebagai ruang untuk guru dapat memuat materi pelatihan dalam hal meningkatkan kompetensi tenaga pendidik. Materi yang ada di dalamnya dibuat singkat dan memudahkan guru melakukan pelatihan mandiri dimana saja dan kapan saja. 

Pelatihan mandiri ini dapat berbentuk video, kuis dan peulisan refleksi. Kemudian video inspirasi  berisi video yang dapat ditonton guru untuk dapat mengembangkan kompetensi dalam mengajar mereka. Bukti karya saya menjadi sebuah tempat untuk dokumentasi karya yang menggambarkan kinerja, kompetensi, serta prestasi yang dicapai guru. 

Selanjutnya asesmen murid/siswa menjadi sebuah tempat yang berisi soal evaluasi untuk murid dan kemudahan guru untuk mengirimkan asesmen ke kelas-kelas yang usdah dibuat sehingga guru dapat langsung memeriksa jawaban dan mendapatkan hasil esesmen dari siswa. Yang terakhir yaitu perangkat ajar berisi materi pengajaran yang dapat membantu guru dalam kegiatan belajar mengajar dikelas. Didalamnya berisi seperti bahan ajar, modul pembelajaran, dan buku teks.


Inovasi pendidikan pada sekolah dasar salah satunya juga sangat perlu dikembangkan dengan baik, guru perlu lebih kreatif dan inovatif dalam mengajak siswa untuk semangat belajar. 

Sekolah dasar menjadi jenjang sekolah dengan waktu yang cukup lama yaitu 6 tahun sehingga perkembangan anak-anak sangat diperhatikan dalam lingkungan sekolah dasar. Sebagaimana pada konsepnya merdeka belajar ini menajdi salah satu kebijakan yang sangat fundamental dalam rangka mencapai tujuan yang sama yaitu belajar yang merdeka dengan cara dan metode yang berbeda-beda dalam pelaksanaannya.

 Maka inovasi pendidikan dalam hal metode belajar sangat dibebaskan menggunakan metode yang seperti apa dan perangkat belajar seperti apa yang ingin digunakan. Karena setiap guru pasti mempunyai cara tersendiri mereka dalam mengajar dan juga menyikapi siswa yang mempunyai latar belakang berbeda-beda. 

Target yang menjadi inovasi belajar misalnya dari segi literasi dan numerik siswa sekolah dasar. Perlu adanya semangat dan inovasi belajar agar siswa cepat belajar membaca maupun menghitung, sehingga untuk pembelajaran yang lebih kritis dapat dilakukan jika siswa sudah menguasai kemampuan dasar dalam belajar. 

Jika siswa sudah pandai dalam hal membaca dan berhitung maka guru akan mudah mengajak siswa untuk mengasah kemampuan berpikir mereka dalam memecahkan permasalahan sederhana. Salah satu metode inovasi belajar di kelas yaitu metode puzzle dan tebak nama benua dan samudera yang ada di dunia.

 Metode puzzle ini dilakukan dengan cara menggunakan papan puzzle yang dapat dibuat guru menggunakan barang-barang bekas seperti kardus dan kertas karton dibentuk menyerupai peta dunia. Sebelum memulai games, guru terlebih dahulu menerangkan cara bermainnya yaitu siswa dibagi menjadi kelompok-kelompok kecil yang sesuai dengan jumlah nama benua dan samudera yang perlu ditebak. 

Selanjutnya siswa akan mengambil gulungan kertas kecil berisi nama benua atau samudera yang harus ditebak, kemudian setelah itu siswa dapat menyusun papan puzzle peta dunia sesuai dengan nama yang didapatkan. Hal ini akan mengasah kemampuan mengingat, mengerjakan tugas dengan rapi serta kemampuan bekerja sama dengan teman.

Inovasi belajar lain misalnya yang memanfaatkan perangkat digital adalah belajar mengetahui makna dan nasehat dari sebuah cerita rakyat melalui tayangan video animasi. Metode yang digunakan yaitu menggunakan laptop atau perangkat lainnya untuk menayangkan video animasi yang diperlukan. 

Biasanya anak-anak suka sekali menonton video animasi, maka hal ini dapat dimanfaatkan guru untuk menjadikannya sebagai media bealajar. Sebagai contoh guru perlu menentukan cerita rakyat yang ingin menjadi bahan diskusi materi pembelajaran, misalkan cerita rakyat Timun mas yang banyak sekali video animasi dari channel Youtube. 

Sebelum menayangkan video tersebut, guru akan sedikit menerangkan apa tugas yang perlu dilakukan siswa setelah selesai menonton video tersebut, maka selanjutnya akan ada diskusi bersama terkait kemampuan siswa untuk mengetahui makna cerita dan nasihat apa yang dapat diambil untuk diterapkan dalam kehidupan sehari-hari.


Program Merdeka belajar menjadi sebuah jawaban dari permasalahan pendidikan Indonesia sebelumnya untuk meningkatkan kualitas belajar dan kemampuan tenaga pendidik. 

Dengan konsep inovasi belajar yang mengikuti arus perkembangan jaman seperti era 4.0 maka kegiatan pendidikan dituntut lebih kreatif dan inovatif serta mengarah pada kemudahan belajar siswa serta kemudahan guru dalam melakukan kegiatan mengajar serta evaluasi pada siswa. Inovasi belajar yang kreatif dilakukan untuk meningkatkan kenyamanan serta semangat belajar siswa. Karena lingkungan belajar yang nyaman dapat membentuk suasana belajar yang baik serta hasil belajar dapat mencapai tujuan dari pembelajaran.

Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ruang Kelas Selengkapnya
Lihat Ruang Kelas Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun