Mohon tunggu...
Priatini
Priatini Mohon Tunggu... Penulis - Mahasiswa Universitas Negeri Jakarta

Pribumi

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Metode Blended Learning dan Belajar Kelompok untuk Memberdayakan Masyarakat dalam Bidang Pendidikan pada Masa Pandemi Covid-19

24 Maret 2022   17:05 Diperbarui: 24 Maret 2022   17:14 187
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS


Metode belajar kelompok didukung oleh Kementerian Pendidikan dengan ditayangkannya program Belajar Dari Rumah (BDR) yang disiarkan oleh TVRI. Program ini berisi tayangan edukatif dan menyenangkan sebagai alternatif pembelajaran bagi siswa, orang tua dan guru. Belajar kelompok ini masuk pada jenis pembelajaran yang mengedapankan interaksi sosial yang bertujuan untuk membangun hubungan kerjasama, interaktif dan produktif antar peserta didik.


Aktor pemberdayaan masyrakat dapat memulai misi pemberdayaan ini dengan cara melakukan survei rumah siswa yang saling berdekatan untuk selanjutnya dapat dibentuk sebuah kelompok belajar yang beranggotakan 4-6 siswa dalam satu kelompok. Hal ini dilakukan dengan memperhatikan situasi kondisi yang mana masyarakat tidak bisa melakukan kegiatan diluar rumah secara luas, sehingga hanya mengelompokkan siswa-siswa berdasarkan jarak rumah mereka masing-masing.


Selanjutnya setelah melakukan survei dan membentuk kelompok, aktor pemberdayaan juga perlu mendapat izin orang tua untuk waktu belajar kelompok yang akan ditentukan  nantinya. Setelah mendapat persetujuan dan izin selanjutnya sudah mulai dapat melakukan kegiatan belajar kelompok untuk para siswa.

Aksi pemberdayaan masyarakat ini dilakukan untuk membantu siswa yang tidak mempunyai waktu belajar bersama orang tua karena berbagai alasan sedangkan tuntutan ketuntasan belajar siswa itu terus diberikan dari pihak sekolah.


Dilansir dari website resmi pusdatin,kemendikbud.go.id dapat dilakukan langkah lebih jelasnya sebagai berikut :
1. Siswa dibagi menjadi 4-6 anak dalam satu kelompok belajar
2. Aktor pemberdayaan bersama guru melakukan diskusi dan menetapkan arahan tentang apa yang harus dilakukan oleh masing-masing siswa
3. Siswa dihadapkan pada suatu situasi yang memerlukan pemecahan masalah atau harus menentukan sebuah keputusan tertentu

4.Siswa mengeksplorasi situasi tersebut

5.Siswa merumuskan tugas-tugas yang harus dilakukan dalam menghadapi situasi tersebut
6.Dalam melakukan langkah-langkah sebelumnya, diperlukan bimbingan dari guru
7.Masing-masing kelompok melakukan kerja mandiri
8.Siswa melakukan interaksi yang aktif antar satu sama lain agar menciptakan peningkatan keterampilan dan pengetahuan

Itulah penjelasan mengenai peran Blended Learning dan kegiatan belajar kelompok oleh siswa pada situasi pandemi Covid-19 yang terjadi di Indonesia. Semoga pandemi ini segera berakhir dengan tuntas dan dapat mengembalikan nafas segar untuk pendidikan yang ada di Indonesia

Sumber :
Aritonang, Irene B.,Martin, rudi, & Akbar, Wawan. (2021). "Peran Model Pembelajaran Blanded Learning Dalam Masa Pandemi Covid-19 Terhadap Hasil Belajar PPKN di Kelas V UPTD SPF SDN Teluk Rumbia". Program Studi PGSD Universitas HKBP Nommensen Pematangsiantar.
Nurhadi, Nunung.(2020). "Blended Learning dan Aplikasinya di Era New Normal Pandemi Covid-19". Jurrnal Agriekstensia. 19 (2). Hlm.121-128
https://pusdatin.kemdikbud.go.id/asyik-belajar-kelompok-solusi-belajar-di-kala-pandemi-dengan-memanfaatkan-aplikasi-manajemen-proyek/ diakses pada 24 Maret 2021 pukul 16.52 WIB

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun