Mohon tunggu...
Priatini
Priatini Mohon Tunggu... Penulis - Mahasiswa Universitas Negeri Jakarta

Pribumi

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Ibu Saya Tidak Pernah

17 Maret 2021   17:16 Diperbarui: 17 Maret 2021   17:18 47
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Ibu saya tidak pernah membaca buku selembar pun
Apalagi memahami teori dan konsep
Ibu saya tidak pernah menulis kalimat selembar penuh
Apalagi merangkai kata untuk warisan

Namun ibu saya, mampu menjadi pendidik handal mengajarkan saya arti sabar, berjuang tanpa mengeluh, menolak tanpa memaki, dan berhasil tanpa menyombong.

Tanpa pernah membaca buku dari Pramoedya hingga Sapardi Djoko Damono.

Ibu saya mampu mengantarkan saya pada hobi menulis. Entah puisi, entah cerpen, opini.

Nama lain malaikat adalah ibu.
Dan terakhir, ibu saya tidak pernah
Meninggalkan saya.

Karena selayaknya manusia biasa.
Orang tua juga tidak bisa selamanya bersama.
Ada yang meninggalkan untuk mendatangkan yang baru.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun