Mohon tunggu...
Priyono .
Priyono . Mohon Tunggu... karyawan swasta -

life is sharing the simple things

Selanjutnya

Tutup

Sosbud

(Lagi) Tipu-tipu Model Baru!

11 Juli 2012   02:17 Diperbarui: 25 Juni 2015   03:05 1809
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sosbud. Sumber ilustrasi: KOMPAS.com/Pesona Indonesia

Pagi ini saat hendak berangkat kerja, sebuah pesan singkat dari nomer tak dikenal masuk ke hape saya. Setelah saya baca kok feeling saya mengatakan kalau ini adalah sebuah modus penipuan gaya baru. Akhirnya, pesan tersebut langsung saya hapus dari inbox. Isi SMS tersebut kurang lebih begini;

"Maaf memberitahu lewat SMS. Cuma mau menanyakan apakah sewa/kontrak rumahnya akan diterusin? Kalau iya harap menghubungi adik saya, Gunawan, di nomer ini (nomor hape; unknown number), sebab rumah tersebut sudah saya jual/kuasakan ke adik saya. Trims."

Memang rumah yang saya tempati sekarang ini adalah rumah kontrak. Namun kejanggalannya adalah:


  1. Perjanjian sewa rumah tersebut adalah 3 tahun, dan baru berjalan hampir setahun. Jadi tentu aneh kalau saya ditanya "mau meneruskan atau tidak?"
  2. Pemilik rumah yang saya sewa tersebut bertempat tinggal tak jauh dari saya. Hanya selisih blok. Jadi daripada repot-repot SMS, mending langsung saja meluncur ke tempat saya, bukan?
  3. Tentu, nomor pengirim bukanlah nomor sang pemilik rumah
  4. Saya pernah berbincang-bincang dengan pemilik rumah tersebut. Dia bilang bahwa rumah yang saya tempati ini adalah "jatah" untuk putranya yang sekarang masih duduk di bangku SD. Jadi, pernyataan bahwa rumah tersebut sudah dijual ke adiknya adalah pernyataan yang sukar diterima, meski memang bisa saja terjadi demikian.


Dari poin-poin tersebut di atas, saya bisa memastikan bahwa pesan singkat tersebut salah sasaran. dan merupakan penipuan dengan metode baru. Mengenai nomor pengirim atau nomor yang dikatakan sebagai adiknya, yang sudah terlanjur saya hapus, tak perlu disayangkan. Toh bukan itu intinya. Dia pasti akan segera berganti nomor, apalagi bisa saja dia menggunakan fasilitas SMS online atau SMS gratis yang banyak bertebaran yang bisa rekan-rekan googling sendiri.

Selalu ingat bahwa, model penipuan akan terus berkembang dan bervariatif. Tapi ketahui saja kuncinya, biasanya meminta rekan-rekan menghubungi nomor yang tidak dikenal, untuk kemudian meminta transfer sejumlah uang.

Dan tak kalah pentingnya, selalu lakukan cross-check dengan yang kebetulan namanya dicatut (tentu saja dengan nomor yang validitasnya bisa dipertanggung jawabkan).

==================

Selamat pagi.
Teh pagi ini nikmat sekali... :)

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun