Sebenarnya apa yang akan saya sampaikan ini sudah jamak terjadi dalam lingkungan kita. Yaitu tentang modus pacaran ABG putri kita. Sudah lama sekali saya mengamati fenomena seperti ini. Namun, saya kembali menjadi terusik ketika kemarin saat pulang kerja saya mendapati hal tersebut di depan mata saya.
Anda jangan merasa "aman" bila mendapati anak gadis Anda tidak pernah keluar dengan seorang cowok.
"Anak saya kalau keluar selalu bersama-sama temen ceweknya kok. Jadi aman-lah."
Kata siapa?
Bila kebetulan, anak gadis Anda berkenalan dengan seorang laki-laki yang bertanggung jawab (setidaknya, punya itikad baik), dia akan datang kerumah Anda lalu mungkin mengatakan,
"Maaf Pak-Ibu, saya mau mengajak si putri jalan ke..."
It's ok. Setidaknya dia gentleman.
Tapi bagaimana bila tidak? Sebab, yang akan dilakukan oleh laki-laki yang tak bertanggung jawab, dia paling akan mengajak janjian ketemuan anak gadis Anda. Dan agar tidak mencurigakan, dia akan mengajak temannya yang laki-laki dan meminta anak gadis Anda mengajak teman gadisnya.
Anda yang dipamiti anak gadis Anda keluar-jalan dengan sesama teman gadisnya mungkin akan berpikir,
"Ah, paling-an jalan-jalan beli make up atau pakaian. Biasa cewek ketemu cewek..."
Tapi Anda tidak tahu kalau mereka kemudian bertemu di suatu tempat, lalu teman anak gadis Anda turun dan naik di motor si cowok, sementara cowok yang lain turun dan naik motor anak gadis Anda!
Saya jadi berpikir, yang pacarannya terkontrol (dalam arti ortu mengetahui) saja, bisa terjadi hal-hal yang buruk, apalagi yang tak terdeteksi semacam itu? Karena itu peran orang tua semakin berat disini. Di satu sisi dia tidak boleh bersikap mengekang dan posessif, namun di lain sisi harus menjaganya agar tidak "rusak".
Saya ingat ketika seseorang pernah mengatakan begini, bila Anda melarang anak perempuan keluar lewat pintu depan, maka dia akan keluar lewat jendela.
Hmm, mungkin Anda akanmengatakan bahwa mudah bagi saya mengatakan hal seperti ini dikarenakan saya tidak (baca: belum) punya anak perempuan. Tapi mengingat keadaan moral dewasa ini, saya pikir menjaga anak laki-laki akan menjadi sama beratnya dengan menjaga anak perempuan.
Aduh!
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H