Mohon tunggu...
Priyono .
Priyono . Mohon Tunggu... karyawan swasta -

life is sharing the simple things

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Yang Gak Suka Puisi Jangan Baca

2 Februari 2012   03:57 Diperbarui: 25 Juni 2015   20:10 112
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

RINDU SERAPAH

Menjejak dirimu di depanku. Sehasta cuma, tapi tak tersentuh. Tetap absurd, selalu.
Tak bisakah lebih jelas?
Lebih nyata?
Lebih berbentuk?
Lebih sesuatu?

Ah, jadi ikut-ikutan kayak artis. Tapi enggak ding, aku cuma galau. Galau karena lama tak bertemu engkau. Galau karena tak mungkin lagi terjangkau.

Terdetak aku gak karuan bila di hadapanmu, menyadari bahwa senyuman itu abadi padamu. Tapi uh, itu hanya kiasanku saja. Yang sebenarnya, senyum itulah dirimu. Nyatanya, memang itulah yang paling kuingat darimu.

Berbicara tentangmu tak akan ada habisnya. Tapi bisakah kau sedikit membuka pintu, agar aku bisa sekedar mengintip hidupmu yang baru?

Jangan dulu marah, barangkali kau masih mau melambai?
Atau sekedar mendekat?
Atau kau berani melampaui semua adat-adat itu?

Bila tidak, setidaknya engkau mau menemuiku.
Entah dimanapun kau mau.

Ah, kau.
Bikin aku rindu melulu.

Pebruari, 2012

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun