RINDU SERAPAH
Menjejak dirimu di depanku. Sehasta cuma, tapi tak tersentuh. Tetap absurd, selalu.
Tak bisakah lebih jelas?
Lebih nyata?
Lebih berbentuk?
Lebih sesuatu?
Ah, jadi ikut-ikutan kayak artis. Tapi enggak ding, aku cuma galau. Galau karena lama tak bertemu engkau. Galau karena tak mungkin lagi terjangkau.
Terdetak aku gak karuan bila di hadapanmu, menyadari bahwa senyuman itu abadi padamu. Tapi uh, itu hanya kiasanku saja. Yang sebenarnya, senyum itulah dirimu. Nyatanya, memang itulah yang paling kuingat darimu.
Berbicara tentangmu tak akan ada habisnya. Tapi bisakah kau sedikit membuka pintu, agar aku bisa sekedar mengintip hidupmu yang baru?
Jangan dulu marah, barangkali kau masih mau melambai?
Atau sekedar mendekat?
Atau kau berani melampaui semua adat-adat itu?
Bila tidak, setidaknya engkau mau menemuiku.
Entah dimanapun kau mau.
Ah, kau.
Bikin aku rindu melulu.
Pebruari, 2012
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H