Mohon tunggu...
Priyono .
Priyono . Mohon Tunggu... karyawan swasta -

life is sharing the simple things

Selanjutnya

Tutup

Healthy

Tips Mendapatkan Teman dan Penjelasannya Secara Ilmiah (bag. 2)

26 Februari 2014   17:14 Diperbarui: 24 Juni 2015   01:27 39
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Kesehatan. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Schantalao

Seperti yang sudah kita catat pada artikel bagian pertama (mungkin ada yang bingung karena saya ubah sedikit judulnya), bahwa salah satu cara untuk menumbuhkan rasa ketertarikan orang lain terhadap kita adalah dengan cara membiarkannya sedikit membantu kita.

Nah, berikut ini ada tips lain yang mudah-mudahan berguna bagi rekan-rekan yang sedang mencoba menjalin hubungan pertemanan (relationship).

.

Manfaatkan hukum asosiasi dan hukum perbandingan

Wah, apalagi nih?

Hukum asosiasi adalah hukum yang menyatakan bahwa 'kamu adalah temanmu'. Secara gampangnya begini, jika kita terlihat bersama dengan sekumpulan anak-anak perokok, maka orang akan dengan mudah mengatakan kita juga perokok. Padahal belum tentu, tapi itulah yang terjadi.

Jika kita sering terlihat bersama dengan anak-anak pecinta alam, maka orang lain yang tidak mengenal kita akan berasumsi bahwa kita juga seorang pecinta alam. Maka, jika kita terlihat bersama seseorang yang menarik (entah secara fisik, gaya bicara atau pemikiran) maka orang lain akan menganggap bahwa kita juga sama menariknya dengan teman kita itu.

Sampai di sini kita tentu paham bagaimana memanfaatkan hukum asosiasi ini.

Jadi, bila kita bermaksud menarik perhatian seseorang, maka kita harus datang dengan membawa orang lain yang juga menarik. Sekali lagi, 'menarik' di sini bisa berarti luas.

Namun, sebelum salah langka, kita juga perlu tahu bagaimana memanfaatkan hukum perbandingan.

Hukum perbandingan adalah hukum yang membandingkan kita dengan orang di sekitar kita. Jadi jika kita kebetulan duduk di samping seseorang yang lebih ganteng, misalnya, maka otomatis kita akan terlihat lebih 'tidak ganteng'. H-hee... Begitu pula jika orang yang di dekat kita adalah seseorang yang smart, maka kita akan terlihat lebih kolot dibandingkan orang tersebut.

Nah, jadi bingung dong kalau ingin mengaplikasikan kedua hukum ini?

H-hee, tidak juga. Sebab... ini nih nilai plus-nya:

Hukum perbandingan ini tidak berlaku untuk lintas gender. Maksudnya, hukum perbandingan ini akan berubah menjadi hukum asosiasi jika orang yang ada di dekat kita (atau orang yang kita ajak) dari jenis kelamin yang berbeda dari kita.

Maka, jika saya (laki-laki) terlihat bersama dengan seorang perempuan yang menarik, maka orang akan mengasumsikan bahwa saya sama menariknya dengan perempuan tersebut, bukan malah memperbandingkannya.

***

Jadi untuk kesimpulan gampangnya, jika kita ingin menarik perhatian seseorang, maka:


  • Dekati ia seorang diri, atau
  • Ajak seseorang yang lebih menarik dari jenis kelamin yang berbeda dengan kita.


Dan, semoga bermanfaat.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Healthy Selengkapnya
Lihat Healthy Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun