“Pendidikan adalah senjata paling dahsyat yang bisa digunakan untuk mengubah dunia." -Nelson Mandela-
Terkadang banyak diantara kita yang hanya bisa mengkritik sistem pendidikan di negeri ini. Kurang inilah kurang itulah, harus ginilah harus gitulah, dan macam-macam bahasa kritikan lainnya. Belum lagi jika kita liat nasib generasi muda saat ini, seakan-akan mereka suka akan kesenangan semata, hura-hura, tawuran, narkoba, free sex dll. Tapi tahukah kalian negeri ini masih punya pemuda pemudi yang peduli akan nasib pendidikan di negeri ini. Sebutlah gerakan Indonesia Mengajar yang di gagas oleh Anies Baswedan, yang menempatkan para pemuda pemudi terbaik negeri ini untuk menjadi guru di sekolah-sekolah pelosok negeri. Atau program Sekolah Guru Indonesia, program penempatan guru-guru ke pelosok negeri dengan di iringi program pemberdayaan masyarakat di daerah penempatan yang digagas oleh lembaga Amil Zakat Nasional Dompet Dhuafa belum lagi program-program yang lahir dari komunitas-komunitas pendidikan.
Ya...pemikiran tentang pendidikan di negeri ini memang sudah lebih baik dari tahun-tahun sebelumnya. Banyak masyarakat yang sudah sadar akan pentingnya pendidikan. Namun berbeda dengan daerah marginal, disini mereka masih perlu sentuhan informasi dan pencerahan tentang pendidikan. Masih banyak daerah di pelosok negeri ini yang timpang dengan kondisi kota-kota besarlainnya.
Lalu bagaimana peran kita??
Saya jadi ingat sebuah qoute dari Stacey Bess dalam film yang mengusung tema pendidikan, “Beyond The Blackboard”, dia berkata...
“You don’t need unusual skills, you don’t need special training, you just have too CARE"
So... untuk peduli kita tak butuh sebuah pelatihan yang mahal, ataupun keahlian di bidang tertentu, yang kita butuhkan hanya PEDULI saja...
Aku PEDULI, Kamu ??
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H