Mohon tunggu...
Pretty Suza
Pretty Suza Mohon Tunggu... -

International Relations Sriwijaya University'16

Selanjutnya

Tutup

Politik

Putra Cikeas Dikorbankan Bukan Untuk Menang. Benarkah?

27 September 2016   08:41 Diperbarui: 27 September 2016   10:02 602
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Politik. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Freepik

Melangkah majunya Mayor Infanteri Agus Harimurti Yudhoyono ke kontestasi Pilgub DKI Jakarta cukup mengejutkan banyak pihak dan juga kalangan. Ia mau tak mau harus menerima pinangan dari Poros Cikeas yang terdiri dari PAN, PPP, PKB, dan Demokrat dengan meninggalkan karir militernya.  Agus sendiri merupakan putra pertama dari Presiden RI yang ke 6, Susilo Bambang Yudhoyono. Pria kelahiran 10 Agustus 1978 ini merupakan peraih Adhi Makayasa pada Akademi Militer tahun 2000. Tak hanya itu, Putra Cikeas ini ternyata mengantongi tiga gelar master, yaitu Master Kajian Strategi dari S Rajaratam School of International Studies, Nanyang Technological University, Singapore (2006),  Master Administrasi Publik dari John F. Kennedy School of Government, Harvard University, U.S. (2010) dan Master of Arts Leadership and Management dari George Herbert Walker School of Business and Technology, Webster University (2015).

Untuk pertama kalinya agus berpidato politik di hadapan awak media, ia berkata "Pada kesempatan ini pula, izinkan saya untuk mengucapkan rasa terima kasih, hormat dan juga bangga saya kepada para atasan, senior, yang telah mendidik saya selama ini," ujar Agus,  di DPP Partai Demokrat, Jalan Proklamasi, Menteng, Jakarta Pusat, Jumat (23/9/2016). Sangat terlihat jelas bukan jika seorang sosok Agus Harimurti terlihat berat untuk meninggalkan karir militernya. Apa boleh buat, ia telah menyetujui pengusungan Poros Cikeas terhadap dirinya yang berpasangan dengan Cawagub Sylviana Murni. Tetapi seorang sosok Agus sendiri tenyata telah siap dengan apa yang disetujuinya, karena setelah itu dia berkata "Namun saya mengatakan bahwa saya siap untuk melakukan pengabdian yang lain, yaitu di dunia politik dan pemerintahan".

Karir mliter telah dilepaskan demi melangkah menjadi Cagup DKI Jakarta. Lalu bagaimanakah reaksi para pengamat politik terhadap beliau? Berikut beberapa penilaian Agus-Sylvi dari beberapa pengamat politik. Salah satu pengamat poliik yang bernama Ray Rangkuti menilai, pasangan Agus-Sylvi hadir hanya untuk memecah suara pasangan Gerindra-PKS, antara Sandiaga Uno - Anies Baswedan, atau sebaliknya. Dengan begitu, imbuhnya, ada potensi bagi Ahok-Djarot untuk dapat menang  dalam 1 putaran. Lalu ada Adhie Massardi sebagai Koordinator Gerakan Indonesia Bersih (GIB) menilai bahwa, Ketua Umum Partai Demokrat Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) ingin menjadikan Mayor TNI Agus Harimurti Yudhoyono sebagai putera Mahkota pelanjut dinasti Cikeas menjadi Presiden RI. "Tampaknya dijadikan putra Mahkota Cikeas, didorongnya Agus menjadi pemain di kancah pilkada DKI tentu saja diharapkan untuk memenangi pertarungan," ujarnya. 

Kemudian ada Fadli Zon Wakil Ketua Umum DPP Partai Gerindra ini menilai pasangan Basuki Tjahaja Purnama-Djarot Saiful Hidayat lebih sulit dikalahkan ketimbang Agus Harimurti Yudhoyono-Sylviana Murni. Sebab, Basuki atau Ahok bersama Djarot merupakan pasangan Gubernur dan Wakil Gubernur DKI petahana. "Pasti yang incumbent ya karena dia sudah punya modal politik yang lebih awal dan lebih besar. Kalau Pak Agus kan modal politiknya masih kecil," kata Fadli, dan  Donny Gahralsebagai Pengamat politik dari Universitas Indonesia (UI). Ia menilai, sosok Anies Baswedan tidak bisa lenyap dari orbit politik. Menurutnya, Anies harus tetap beredar untuk kepentingan 2019. "Dia punya posisi tawar di Cagub meski Sandiaga Uno yang pegang cash. Popularitasnya di atas Sandiaga, plus jika dia naik di 2019 Sandiaga bisa jadi DKI 1. Persis kasus Jokowi-Ahok," ungkapnya, Jumat (23/9/2016).

Lalu? apakah cukup disitu saja? tentu saja tidak, kita tidak boleh melihat dari 1 sisi saja. Pasangan Agus - Sylvi ini ternyata telah didukung oleh 9 Partai dan 2 Ormas resmi. Dukungan itu diwujudkan dalam penyerahan surat kepada Sylvana Murni yang hadir dalam acara yang digelar di Kantor Pusat Partai Demokrat, Jalan Proklamasi Nomor 41, Menteng, Jakarta Pusat, Senin (26/9/2016). Sembilan partai non-parlemen membentuk Partai Koalisi Bhinneka Tunggal Ika yang diketuai oleh Arief Rahman dari Partai Matahari Bangsa (PMB). Dalam kesempatan itu dua organisasi massa juga menyatakan dukungan, yakni Aliansi Masyarakat Pemilih Jakarta dan Garda Terdepan Republik Indonesia.

Sumber:

Agus Yudhoyono Mengaku Berat Tinggalkan Militer

Agus-Sylvi Bukan Untuk Menang

9 Partai dan 2 Ormas Dukung Agus-Sylviana

Nama: Pretty Suza

NIM: 07041181621027

Jurusan: Ilmu Hubungan Internasional

Kelas/Kampus: Kelas A/Kampus Indralaya

Pembina: Nur Aslamiah Supli, BIAM, M.Sc

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun