Mohon tunggu...
Pretty Aziza
Pretty Aziza Mohon Tunggu... Dosen - Dosen Program Studi Ilmu Administrasi Bisnis, Universitas Krisnadwipayana

Seorang dosen Manajemen Sumber Daya Manusia (MSDM) yang memiliki fokus pada pengelolaan SDM yang inklusif. Selain mengajar, juga aktif dalam penelitian, dan pengabdian kepada masyarakat. Selain itu juga memiliki perhatian khusus pada pengembangan sumber daya manusia untuk meningkatkan daya saing pasar. Dalam aktivitas akademik dan profesional, sering mengintegrasikan pendekatan kuantitatif dan kualitatif untuk menciptakan solusi inovatif bagi tantangan MSDM di berbagai sektor.

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud Pilihan

PPN 12%, Konflik Global, dan Frugal Living: Cara Bertahan di Tahun 2025

30 Desember 2024   14:16 Diperbarui: 30 Desember 2024   14:11 180
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Foto Kemewahan dan Kesederhanaan : Tantangan Ekonomi 2025

Kondisi ekonomi global semakin kompleks. Indonesia mengalami deflasi selama lima bulan berturut-turut pada tahun 2024, yaitu sebesar 0,03% pada Mei, 0,08% pada Juni, 0,18% pada Juli, 0,03% pada Agustus, dan 0,12% pada September. Selain itu, menurut Wakil Menteri Ketenagakerjaan, Immanuel Ebenezer, tercatat setidaknya 80.000 jumlah pekerja yang terkena Pemutusan Hubungan Kerja. Di tingkat internasional, konflik antara Amerika Serikat dan Tiongkok turut memperburuk ketidakpastian ekonomi global. Konflik ini meliputi perang dagang, persaingan pengaruh di Amerika Selatan, isu Taiwan dan Laut Tiongkok Selatan, hingga kesiapan militer kedua negara.

Dalam situasi seperti ini, pengelolaan finansial menjadi prioritas. Artikel ini akan membahas isu ini dari dua sisi: perspektif pemerintah dan masyarakat, sebelum akhirnya menawarkan solusi berupa Frugal Living.

Perspektif Pemerintah: Alasan Masyarakat Retensi terhadap PPN 12%

Kenaikan PPN menjadi 12% memicu resistensi di kalangan masyarakat. Salah satu faktor utamanya adalah ketimpangan antara pajak yang dibayarkan masyarakat dengan fasilitas negara yang dinikmati oleh pejabat publik. Rakyat merasa bahwa mereka membayar lebih banyak, tetapi hasilnya hanya dirasakan oleh segelintir orang di lingkaran kekuasaan.

Kemewahan Fasilitas Negara bagi Pejabat Publik

Fasilitas negara untuk pejabat di Indonesia sering kali dianggap sangat mewah jika dibandingkan dengan negara-negara maju. Berikut adalah beberapa contoh fasilitas yang diterima pejabat publik di Indonesia:

  1. Mobil Dinas:

    • Pejabat tinggi negara mendapatkan mobil dinas kelas premium seperti Toyota Land Cruiser, Jeep Rubicon, Mercedes-Benz, Mazda CX-9 AWD, Lexus LM350, Lexus LX570, Toyota Crown 2.5 HV G-Executive,Toyota Land Cruiser LC 300 yang biaya perawatannya sangat mahal.

    • Beberapa pejabat memiliki lebih dari satu mobil dinas, yang digunakan untuk keperluan berbeda.

  2. Rumah Dinas:

    • Rumah Dinas pejabat publik dilengkapi fasilitas mewah dan biaya pemeliharaan seperti listrik, air, serta keamanan sepenuhnya ditanggung oleh negara. Bahkan menurut Ferry Irwandi dalam videonya, beberapa pejabat memiliki lebih dari satu rumah dinas yang tersebar di beberapa lokasi strategis.

  3. HALAMAN :
    1. 1
    2. 2
    3. 3
    4. 4
    5. 5
    Mohon tunggu...

    Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
    Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
    Beri Komentar
    Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

    Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun