***
Hari lepas hari, tahun lepas tahun hingga di tahun ketiga, Nina akhirnya menyelesaikan perkuliahannya di UGM dengan program studi pascasarjana teknik pertanian yang berfokus pada teknik sumber daya lahan dan air dan memperoleh gelar master. Ia tidak sedih lagi dan telah memperbaiki kesalahannya di masa lampau. Ia kini lebih terbuka, semua akun yang ia miliki telah diaktifkannya kembali termasuk itu membuat akun instagram sebagai media untuk membagikan aktifitas-aktifitasnya bersama masyarakat desa dalam pengembangan desa yang bertujuan agar khalayak umum tahu termasuk beberapa pemuda-pemuda yang telah sukses merantau ke kota berantusias ikut terlibat di dalamnya. Akhirnya Nina dapat mengaplikasikan ilmu yang ia peroleh dan melakukan pengembangan penanaman padi di desanya. Ia mengusulkan kepada Menteri Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal dan Transmigrasi (Mendes PDTT) untuk membangun unit irigasi untuk dapat meningkatkan produktivitas pertumbuhan tanaman padi dimana saat ini sistem irigasi di desanya masih jelek dan masih mengandalkan curah hujan.
Desa ini terbentang seluas 5,3 km persegi. Sebagian besar dikelilingi sawah dan ladang. Kendati demukian, luas lahan permukiman mencapai 65 hektar, sedangkan lahan persawahan yang terkoneksi dengan irigasi seluas 115 hektar dan sawah tadah hujan 5 hektar. Nina meyakini bahwa desanya akan berkembang dengan pesat melihat mayoritas penduduk yang mencari sumber penghidupan dengan bercocok tanam, berdagang, dan berternak unggas. Tidak itu saja, ia juga sering memberikan penyuluhan kepada masyarakat setempat untuk meningkatkan pengembangan sumber daya manusia melalui cara bercocok tanam dengan baik. Masih banyak program-program yang harus dilakukan untuk pengembangan desa seperti infrastruktur jalan yang masih buruk, sistem drainase, kepadatan tanah yang masih buruk, sistem pengairan sawah, sistem tali air, dan masih banyak lainnya. Kendati demikian, Nina tidak akan berhenti untuk terus berperan dalam kemajuan desanya.
***
Seperti biasa, setiap hari minggu, Nina datang ke gereja untuk beribadah dan berdoa. Banyak hal yang menjadi topik doanya setiap hari, keluarga, masyarakat desa juga bangsa dan negara. Selesai berdoa sehabis akhir doa penutup ibadah, Nina menoleh, sepanjang mata memandang dari kejauhan di ambang pintu ia melihat Zhang Wei sudah berdiri menantikan Nina. Ia ragu, seperti fatamorgana, tidak mungkin Zhang Wei yang telah dirindukan dan dinantikannya selama ini datang menemuinya. Ia pun melangkah penuh ragu, dan tak disangka.
"Zhang Wei, what are you doing here?", sontaknya dengan bahagia.
"I really curious about the intensity of Indonesia as what you told to me before, so i'm looking for you for helping me to tell more". Nina pun tersenyum dan berlari memeluknya.
"Dont forget to follow back my Ig Nina".Â
Sekian...
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H