Mohon tunggu...
Habib Ab Abdul
Habib Ab Abdul Mohon Tunggu... pelajar/mahasiswa -

I still believe that if your aim is to change the world, journalism is a more immediate short-term weapon.\r\n\r\n- Tom Stoppard -\r\n

Selanjutnya

Tutup

Travel Story

Bukit Teletubis di Candi Abang Yogyakarta

2 Mei 2014   00:13 Diperbarui: 23 Juni 2015   22:58 2577
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

[caption id="attachment_305346" align="aligncenter" width="448" caption="Landscape Candi Abang yang Terselimuti Rumput Hijau"][/caption]

Keindahan alam pariwisata propinsi Daerah Istimewa Yogyakarta memang tidak pernah ada habisnya dijelejahi, selalu saja ada tempat-tempat istimewa lainnya yang membuat siapa saja yang pernah tinggal dan berkunjung ke propinsi ini kehabisan kata-kata pujian. Penulis sendiri yang sudah tinggal di Yogyakarta selama lima tahun dibuat rasa penasaran terhadap keberadaan salah satu situs peninggalan sejarah bernama Candi Abang (merah). Berbekal pengetahuan geografis daerah-daerah yang ada di Yogyakarta, dan informasi tambahan dari para blogger lainnya di internet, akhirnya penulis dapat mencapai objek wisata ini.

Candi Abang berlokasi di desa Jogotirto, kecamatan Berbah, kabupaten Sleman, Yogyakarta, memiliki keunikan tersendiri yang berbeda dengan bentuk candi pada umumnya. Candi Abang yang terbentuk dari bebatuan berwarna merah, namun karena telah tertimbun dengan tanah, permukaan candi ini ditutupi oleh rumput hijau yang tumbuh di atasnya yang membuat bentuk dasar Candi Abang ini tidak terlihat secara jelas, sehingga yang dapat dilihat adalah tumpukan batu yang diselimuti rereumputan hijau seperti bukit Teletubis. Kalau boleh berlebihan, bahkan persis seperti padang rumput di Irlandia atau Selendia Baru, ditambah dengan domba-domba yang digembala bebas.

Untuk menempuh ke objek wisata Candi Abang ini sangat sulit dicapai, terutama bagi turis luar Yogyakarta, bahkan mungkin bagi warga sekitar Sleman saja belum tentu mengetahui keberadaanya. Hal ini karena Candi Abang memang tidak sepopuler candi lain yang ada di Yogyakarta seperti Candi Prambanan, Candi Ratu Boko, Candi Ijo, Candi Plaosan, Candi Kalasan, Candi Sambisari, yang keberadaannya sangat dekat dengan jalur lintas propinsi Yogyakarta–Jateng. Namun, bagi para pelancong yang mencari objek wisata dengan tujuan kepuasan batin, karena dapat berkunjung ke objek wisata yang jarang dikunjungi orang lain, Candi Abang bisa menjadi salah satu daftar tujuan baru anda. Terlebih Candi Abang ini berada di atas bukit, dan sepanjang mata memandang, terhampar luas keindahan petak-petak sawah yang dapat dinikmati dari atas puncak candi. Bahkan pemandangan Gunung Merapi juga dapat dinikmati dari tempat ini. Dan bila hari cerah, anda dapat menikmati matahari terbenam dari atas tempat ini.

Dari desa Mujur Kulon yang menghubungkan ke desa Jogotirto, jalan yang ditempuh cukup bagus dengan jalan aspal hotmix. Selain itu keindahan petak sawah dapat dinikmati sepanjang perjalan. Memasuki desa Jogotirto, anda akan menemukan papan tanda arah ke Candi Abang dan Goa Sentono, yang baru saja dibuat oleh pihak dinas pariwisata Yogyakarta. Sebelum memasuki jalan menuju Candi Abang yang berjarak 600 meter dari papan pertama, anda bisa melihat situs Goa Sentono yang tidak jauh dari tanda arah tersebut. Jalan menanjak pun akan anda temui untuk menuju ke atas bukit Candi Abang. Terdapat lima sampai tujuh kepala keluarga yang tinggal dilereng bukit. Sisanya adalah pepohonan hutan dan semak yang terdapat di sisi kanan dan kiri. Jalananya pun sangat parah, karena kontur tanah berupa batu kapur, sehingga kendaraan yang bisa melalui adalah sepeda, motor bebek dan trail. Setelah menempuh jalan batu kapur tersebut, anda pun akhirnya akan tiba di atas bukit yang terdapat sebuah candi yang beralaskan rumput hijau.

Tips Menuju ke Objek Wisata Candi Abang

1.Jika menuju dari arah barat (dari Yogyakarta ke Klaten) dan dari arah timur (dari Klaten ke Yogyakarta), akan ada sebuah pertigaan (sebelah kanan dari Barat/sebelah kiri dari Timur), atau persisnya adalah pertigaan SD Kanisius yang berada di jalan Jogja-Solo. Setelah masuk ke jalan (gang) yang mengarah ke Selatan itu, anda jalan terus saja sampai menemui belokan kanan yang ada pohon beringin besar dekat dengan Perkebunan KP4 UGM, lalu jalan terus mengikuti jalan utama. Kemudian akan anda temui belokan kanan lagi yang terdapat gapura desa Mujur Kulon, lalu anda masuk ke arah gapura tersebut dan ikuti jalan terus menuju desa Jogotirto. Akan ada perempatan, beloklah ke arah kanan, dan jalan terus. Menemui perempatan lagi dan jalan terus, maka akan anda temui sebuah papan penunjuk arah ke objek wisata Candi Abang dan Goa Sentono.

2. Jika tips di atas dirasai susah, bertanyalah! Setidaknya anda bertanya arah menuju ke desa Mujur Kulon atau desa Jogotirto, atau sekalian saja tanyakan nama Candi Abang.

3.Kendaraan yang bisa ditempuh ke objek wisata Candi Abang adalah dengan sepeda atau motor. Motor pun jangan motor matik, karena dapat merusak kap bawah motor, setidaknya motor bebek standar sudah aman.

4. Sebagai pendatang berlakulah sopan dan jaga etika. Candi Abang ini sepi dan tidak dijaga resmi, serta tidak dikenakan biaya masuk. Sapalah dan dahulukan warga setempat yang melintasi jalan masuk ke Candi Abang.

5.Tidak jauh dari papan penunjuk arah masuk ke Candi Abang dan Goa Sentono, ada objek wisata Goa Jepang. Namun Goa Jepang yang berupa bunker ini tidak saya rekomendasikan, karena selain tidak terawat, lokasinya pun terkesan ‘angker’ karena berada di tengah hutan.

6.Waktu terbaik untuk berkunjung ke Candi Abang adalah pada waktu musim penghujan, karena warna rumput akan menghijau. Sementara, pada musim kemarau warna rumput akan kering (cokelat).

7. Selamat menemukan Candi Abang ini

[caption id="attachment_305348" align="alignnone" width="336" caption="Jalan Menuju Candi Abang yang Dikelilingi Hutan"]

1398939108853493099
1398939108853493099
[/caption]

[caption id="attachment_305347" align="alignnone" width="448" caption="Kambing-kambing yang Digembala Bebas"]

1398939048241206741
1398939048241206741
[/caption]

13989391581122817176
13989391581122817176

[caption id="attachment_305350" align="alignnone" width="448" caption="Pemandangan Sawah Dari Atas Candi Abang"]

13989391891767074263
13989391891767074263
[/caption]

Mohon tunggu...

Lihat Konten Travel Story Selengkapnya
Lihat Travel Story Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun