Mohon tunggu...
Wage Rudlof Gunarto
Wage Rudlof Gunarto Mohon Tunggu... Konsultan - Penyuka tempe

Penyuka Dan brown,||pengagum Sidharta mukerje|>,infectious diseases tisu |🕊twitter@sinjahreem,||pemerhati lelembut.

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Simpang Lima Nagih Janji

23 Maret 2022   13:40 Diperbarui: 23 Maret 2022   16:45 119
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

Jauh di mata

Siapa ituuu....

Berjalan sendirian

Keliahatanya gembira

Dalam kenangan wajahmu

Tetapmu tetap mencengkram

Berarti tak terpisah ..

Kirimkan saja di angin melayang

Di awan,tenangkan hatimu

Kasihku

Selama engkau jauh,hidup mengenangmu

Selalu

Kain tenun kediri,tampak mukanya

Berseri seri 

Ohh wates,engkau punya gadis tampan

Penuh kemajuan

Kekasihku,menggoda 

Sengsara,rasa hati tersiksa

Yang menanggung hati Rindu

Air mata layaknya hujan gerimis

Hingga tak dapat terjangkau

Kini dikau jauh di mata

Hanya dapat merindu dengan rasa

Nan khayalanku,mengeyam bahagia

Duhai dewi,duhai cinta

Engkau penawar hati.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun