Mohon tunggu...
Ticklas Babua Hodja
Ticklas Babua Hodja Mohon Tunggu... Konsultan - Petani/Buruh
Akun Diblokir

Akun ini diblokir karena melanggar Syarat dan Ketentuan Kompasiana.
Untuk informasi lebih lanjut Anda dapat menghubungi kami melalui fitur bantuan.

Life is choise

Selanjutnya

Tutup

Halo Lokal

Pernyataan Sikap Korwil GMKI Wilayah XV Maluku Utara: Mengecam Dugaan Kekerasan Seksual Anak di Bawah Umur oleh Oknum Kepolisian Maluku Utara

30 Juni 2021   16:25 Diperbarui: 30 Juni 2021   22:36 483
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Korwil GMKI Wilayah XV Maluku Utara/dokpri

Kasus Kekerasan Seksual

Belum usai kasus bersama anak dibawah umur oeh Briptu Nikmal Idwar, anggota Polsek Jailolo Selatan, kini kasus serupa dilakukan seorang petugas polisi yang disimpan di Polsek Weda, Halmahera tengah, Provinsi Maluku Utara bernama Brigadir AG alias Gani (40 tahun). Bejatnya, korban merupakan dua anak yang masih dibawah umur. Keduanya diketahui merupakan anak terduga pelaku yang menikah dengan kakak korban. Kasus tersebut sudah dilaporkan ke Polres Halmahera Utara oleh korban dan pamannya dengan nomor LP: STPL/99/V/2021/SPKT dan STPL/98/V/2021/SPKT pada 10 Mei 2021 lalu.(Malutpost.com).

Namun setelah pemeriksan yang sudah berjalan lebih dari sebulan ini, pihak Polres belum juga memberikan konfirmasi mengenai kelanjutan proses penyelidikan dan penyidikannya (baca: cnnindoneisa.com). Pihak keluarga merasa cemas dan kesal, jika kasus ini kemudian tidak dilanjutkan. Apalagi pelaku masih bebas berkeliaran dan bolak-balik di kampung mereka. 

Tempat tinggal pelaku dan korban saat ini masih berdekatan. Hal ini tentu saja sangat mengintimidasi kedua korban. Selain itu, sejauh ini, tidak ada upaya pemulihan psikologi bagi para korban. Akhirnya, setelah berdiskusi dan mempertimbangkan kondisi korban, pihak keluarga pun bersepakat untuk melanjutkan proses kasus ini ke Kepolisian Daerah (Polda) Maluku Utara (Malut) yang ada di Ternate (baca: kumparan.com). Dengan bantuan dari kawan-kawan Front Suara Korban Kekerasan Seksual (FSKKS) Halut yang melakukan penggalangan dana, kedua korban yang didampingi ibu kandung dan tante pun tiba di kota Ternate melakukan pengaduan dan meminta pendampingan ke Daurmala.(Tivatimur.com).

Kronologi Korban Pertama

Kejadian ini pertama kali terjadi tahun 2019 lalu di rumah Pelaku di Kota Tidore Kepulauan, Provinsi Maluku Utara. Saat itu, pelaku mengajak korban Mawar berkunjung ke kampung halaman pelaku di Tidore, karena melihat kondisi rumah yang sepi, pelaku langsung melancarkan aksinya di siang hari di ruang tamu rumah pelaku. Tidak hanya sampai disitu berselang beberapa hari, pelaku kembali mengulangi perbuatan bejatnya kepada korban yang dilakukan di rumah kosan pelaku di Tidore. Awalnya korban enggan mengikuti ajakan pelaku ketika diminta ikut ke rumah kosan pelaku, tapi karena diancam akhirnya korban bersedia mengikuti pelaku. Setelah kejadian pencabulan yang dilakukan pelaku di Tidore. Korban kembali ke kampung halamannya bersama pelaku di Halmahera Utara, Provinsi Maluku Utara. AG lagi-lagi melancarkan aksinya, tapi kali ini tindakan pencabulan pelaku dibantu istrinya, ML yang juga merupakan ibu angkat sekaligus kakak kandung korban Mawar.

Pada malam hari, ketika korban hendak tidur tiba-tiba dipanggil oleh istri pelaku ML untuk masuk ke kamar mereka. Ketika Mawar ke kamar pelaku sudah menunggunya di dalam dan siap melancarkan aksinya. Gadis belia ini sempat melakukan perlawanan, tapi sia-sia karena fisik pelaku terlalu kuat. Mawar dengan linangan air mata meminta dan mengibah kepada pelaku untuk tidak lagi melakukan aksi bejatnya. "Papa, jangan" pinta korban sambil menghindar, tapi pelaku acuh dengan permohonan Mawar. Istri pelaku yang saat itu ada tempat hanya diam dan menonton perbuatan tercela suaminya. Mawar kembali mengalami perbuatan tidak senonoh dari pelaku yang dilakukan pada hari Minggu, 2 Mei 2021. Saat itu, pelaku, istrinya dan korban Mawar dan Indah serta keluarga sedang melakukan kunjungan wisata disalah satu tempat wisata. Jelang sore, pelaku AG bolak-balik mengantar keluarga kembali ke rumah. Setelah semua keluarga kembali ke rumah, tersisa korban Mawar dan istri pelaku ML yang sedang menunggu pelaku di tempat wisata.

Sebelum pelaku datang menjemput, istrinya sempat meminta Mawar untuk tidur bersama mereka saat sudah kembali ke rumah. Korban pun menanyakan maksud ML, tapi dengan vulgar ML menjawab, bahwa pelaku AG akan meraba-raba bagian tubuh korban. Sekitar pukul 19.00 WIT, pelaku kembali ke lokasi, tapi mereka tidak langsung pulang. Pelaku kembali mencabuli Mawar dibantu dengan istrinya ML. Aksi bejat ini dilakukan kedua pelaku di pantai. Awar sempat melarikan diri, namun pelaku memegang kakinya hingga korban pun jatuh tersungkur. Istrinya mendekati korban dan memutar balik tubuhnya hingga terbaring di atas pasir, sehingga suaminya leluasa mencabuli Mawar. Saat korban tidak bisa melawan dan hanya bisa menangis manahan rasa sakitnya, ML alias istri pelaku justru melontarkan penyataan seperti ini, "Tara usah ngana manangis, karena ka sana-sana tu ngana akan dapa bikin bagini, jadi sekarang ini belajar," teriak ML ke korban.(Tivatimur.com).

Kronologi Korban Kedua

Tidak hanya Mawar yang jadi korban perbuatan bejat pelaku, kaka kandung Mawar, yakni Indah pun mengalami hal serupa. Bahkan, perempuan 16 tahun ini diperkosa pelaku. Kejadian ini bermula Agustus 2020, pelaku mengajak kedua korban pergi makan ke rumah makan. Keduanya menolak tidak mau ikut, tapi pelaku sangat memaksa dan merayu keduanya. Sekitar pukul 01.00 WIT dini hari, mereka pergi menuju ke kampung yang dituju, namun di tengah perjalanan ternyata pelaku memutar arah mobil menuju ke pantai. Mawar sempat menanyakan ke pelaku kenapa harus ke pantai, tapi pelaku berkelit tidak apa-apa dan hanya sebentar saja. Saat tiba di lokasi, Mawar berpamitan ke toilet, dan meninggalkan kakaknya Indah bersama pelaku di pantai. Karena melihat kondisi yang sepi, pelaku lalu melancarkan aksi bejatnya ke korban Indah. Korban sempat melawan, sehingga pelaku mendorongnya hingga terjatuh ke pasir, lalu berusaha membuka celana korban. Inda merontah-rontah, hingga adiknya Mawar kembali dan melihat aksi bejat pelaku terhadap kakaknya.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Halo Lokal Selengkapnya
Lihat Halo Lokal Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun