Mohon tunggu...
Ticklas Babua Hodja
Ticklas Babua Hodja Mohon Tunggu... Konsultan - Petani/Buruh
Akun Diblokir

Akun ini diblokir karena melanggar Syarat dan Ketentuan Kompasiana.
Untuk informasi lebih lanjut Anda dapat menghubungi kami melalui fitur bantuan.

Life is choise

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Aku || Kau dan Aku Hanyalah Metafora

29 Mei 2021   18:59 Diperbarui: 29 Mei 2021   19:15 82
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Aku...

Seperti menyekam lara di atas bara, Mengobar, membara berapi-api, meradang perih menjadi yang kedua, bahkan ketika tak ada pemeran utamanya.

Aku...

Terlalu terpaku dalam kisah yang tak pernah punya tempat. Terjerat dalam ego yg tak pernah punya untaian kalimat.

Ketiadaan adalah aku, ketika ketidakmampuan menjadi caraku menyampaikan perasaan.

Ekspresi artifisial bukan representasi. Emosi tak dapat terwakili hanya melalui simbol-simbol yang dilahirkan oleh kedua ibu jari.

Mungkin saja tulisan ini merupakan naifnya inginku. Maka dari itu, terasakah bait-bait kepalsuan yang menjalar?

Jika memang ya, hipokrisi adalah aku. Kau dan aku hanyalah metafora.

Aku...

Izinkan aku menitip setangkai kata dalam untaian klausa. Menyusun warna pada tiap kelopak frasa, agar indahnya kalimat nikmat terbaca. Mengikat warna pada setiap larik bahasa dalam sebuah rangkaian indah.
Adakah maksudku terkira?

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun