Mohon tunggu...
Pipit Agustin
Pipit Agustin Mohon Tunggu... Wiraswasta - Wiraswasta

Seniman Tepung

Selanjutnya

Tutup

Kebijakan Pilihan

Demo Buruh Berjilid-Jilid, Namun Upah Tak Kunjung Naik

31 Oktober 2023   17:15 Diperbarui: 31 Oktober 2023   17:28 137
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
ilustrasi by: Pipit Agustin, sumber foto: cnbcindonesia

Para buruh yang tergabung dalam Konfederasi Serikat Pekerja Indonesia (KSPI) dan Partai Buruh melakukan demonstrasi di kawasan Patung Kuda, Jakarta. Mereka  menuntut kenaikan upah minimum tahun 2024 sebesar 15%. Bila tidak, mereka mengancam akan melakukan mogok kerja. Demonstrasi ini adalah serangkaian demo buruh yang direncanakan sejak September lalu dan akan berakhir samapi Januari 2024 mendatang.

Demo buruh telah  dilakukan berjilid-jilid, namun nyatanya upah yang mereka terima belum mampu menyejahterakan. Apalagi di tengah kondisi ekonomi yang makin mengimpit seperti sekarang. Berbagai harga kebutuhan kompak naik terutama kebutuhan pokok seperti beras hingga daging. Sementara itu, kenaikan yang 'dijanjikan' pemerintah diprediksi sebesar Rp. 70 ribu per bulannya.

Menurut Presiden KSPI sekaligus Presiden Partai Buruh Said Iqbal, salah satu alasan buruh menuntut kenaikan upah sebesar 15% adalah Indonesia sebagai kelompok negara menengah atas, atau upper middle income country. Dengan pendapatan nasional bruto atau Gross national Income (GNI) per kapita Indonesia berkisar US$ 4.500 ini setara upah Rp. 5,6 juta per bulan. Said menyebut, UMP DKI Jakarta mestinya sudah naik hingga Rp. 700.000 per bulan. (cnbcindonesia/27-10-2023)

Alasan lainnya yang mereka ungkap adalah adanya kenaikan gaji ASN, TNI/Polri sebesar 8% dan pensiunan 12%. Selain itu, mereka juga menyebut  hasil survey Litbang Partai  Buruh dan KSPI, angka kebutuhan hidup layak ditemukan rata-rata kenaikan 12-15%.  Ini meliputi kenaikan harga beras, daging, dll sebanyak 64 item di beberapa pasar kabupaten/kota. Angka ini selaras dengan kenaikan pensiunan 12-15%.

Keniscayaan dalam Kapitalisme

 

Fenonema demo buruh bergelombang ataupun berjilid-jilid adalah sebuah keniscayaan dalam sistem kapitalisme. Kaum buruh terus bergerak menperjuangkan nasib mereka. Mereka mencari keadilan dan kesejahteraan. Hingga hari ini, keduanya seakan hanya mimpi yang tak kunjung menjadi nyata. Adalah fakta, setiap kali ganti penguasa, ganti pula kebijakannya. Namun hampir-hampir semuanya tidak berpihak kepada kaum  buruh.

Lihat saja janji manis politik yang diucapkan ketika  kampanye. Janji kesejahteraan tak kunjung direalisasikan. Wajar jika kaum buruh menilai kebijakan pemerintah terhadap dunia perburuhan belum searah dengan kesejahteraan mereka sehingga mereka pun terus menuntut kenaikan upah agar layak untuk menyangga beban hidup yang kian membengkak.

Kalau kita cermati, problem perburuhan yang terus eksis hingga saat ini adalah buah dari sistem. Diakui atau tidak, sistem yang mengatur kehidupan kita termasuk sektor ekonomi dan perburuhan adalah sistem kapitalisme. Salah satu pilarnya adalah kebebasan kepemilikan harta. 

Dengan kebebasan ini, seorang pengusaha penganut kapitalisme yang berorientasi pada sebesar-besarnya profit, akan leluasa mengeksploitasi tenaga buruh. Sementara itu, kaum buruh seolah diberi ruang untuk mengakomodir aspirasi/ tuntutan mereka melalui perkumpulan atau serikat para buruh. Perkumpulan ini dijadikan sebagai wadah perjuangan para buruh untuk menuntut perusahaan. Inilah salah satu sebabnya, konflik antara buruh dan perusahaan terus eksis.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Kebijakan Selengkapnya
Lihat Kebijakan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun