Selain itu, informasi yang beredar di media sosial sering kali tidak akurat, yang dapat memengaruhi cara pandang generasi Z terhadap diri mereka sendiri dan dunia. Tren atau ideologi yang berkembang di media sosial dapat membentuk pandangan yang sempit atau bahkan ekstrem, memengaruhi pembentukan identitas mereka dengan cara yang tidak sehat.
Media sosial memiliki dampak yang sangat besar dalam pembentukan identitas diri di kalangan generasi Z. Meskipun ada sisi positif, seperti memberikan ruang untuk ekspresi diri dan bergabung dengan komunitas yang mendukung, dampak negatifnya, seperti tekanan sosial dan perbandingan diri yang berlebihan, harus diwaspadai. Oleh karena itu, penting bagi generasi Z untuk memahami cara menggunakan media sosial dengan bijak, agar dapat menjaga keseimbangan antara dunia digital dan kehidupan nyata.
Generasi Z sebaiknya belajar untuk tidak membandingkan diri mereka dengan orang lain di media sosial. Mengembangkan cinta diri yang sehat dan menyadari dampak media sosial terhadap kesehatan mental sangat penting dalam membentuk identitas diri yang positif. Edukasi mengenai penggunaan media sosial yang bijak perlu terus disuarakan di lingkungan keluarga, sekolah, dan masyarakat.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H