Di bawah langit asing aku berdiri,
Jejak langkah tertinggal di tanah sendiri.
Rindu kampung bergema di hati,
Namun mimpi besar tak boleh mati.
Hembusan angin membawa cerita,
Tentang perjuangan dan nestapa.
Aku datang membawa asa,
Meski sunyi sering menggoda.
Tanah ini bukan tempatku lahir,
Tapi di sini kuukir takdir.
Menyulam harap di tengah deras,
Melawan takut, meski terbatas.
Kawan baru datang menyapa,
Bahasa berbeda, rasa yang sama.
Kehangatan hadir meski sementara,
Menambah semangat yang kian membara.
Bulan di atas seperti di rumah,
Mengingatkanku pada pelukan ramah.
Namun ini jalan yang kupilih,
Meski harus jauh, meski harus gigih.
Hidup rantau, hidup penuh warna,
Tertawa, menangis, semua bercahaya.
Dalam kesendirian kutemukan makna,
Bahwa kuat adalah nama kedua.
Saat pulang, kelak aku bawa,
Cerita perjuangan di tanah orang sana.
Bukan hanya mimpi yang kuraih di rantau,
Tapi diri yang lebih tahu apa itu hidup yang berharga.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H