Aku pernah mencintaimu, dulu
Kita berdua pernah membagi senja yang bisu
Berjanji takkan ada kata "selamat tinggal"
Namun takdir, ah, dia selalu membuat kita tersesat dalam pilihan.
Kini kau berdiri di altar, berbalut putih
Dengan senyum yang tak lagi kutemui di matamu
Kau menggenggam jemari yang bukan milikku
Sementara aku hanya menjadi kenangan yang kau simpan dalam diam.
Aku teringat canda kita dulu,
Di bawah langit malam yang tak pernah tahu
Bagaimana akhirnya kita harus berpisah
Dan aku harus merelakan kau bersama dia.
Hati ini perih namun tetap tersenyum,
Melihatmu bahagia, meski bukan denganku
Dan di antara setiap air mata yang jatuh,
Aku berdoa, semoga dia mencintaimu seperti aku dulu.
Selamat tinggal, cinta yang pernah kupunya,
Kini kau menjadi milik dunia yang bukan duniaku.
Dan aku, akan terus mencintaimu,
Dari jauh, dalam diam, di balik kenangan yang tak pernah usai.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H