Mohon tunggu...
PRECILIA PUTRI JP
PRECILIA PUTRI JP Mohon Tunggu... Mahasiswa - Universitas Negeri Malang

Mahasiswa Fakultas Ekonomi dan BIsnis Universitas Negeri Malang. Bertempat tinggal di Kota Malang.

Selanjutnya

Tutup

Kebijakan

Bagaimana Perkembangan Kota Jakarta? Apakah Faktor Pendorong IKN?

18 Oktober 2022   19:14 Diperbarui: 18 Oktober 2022   19:17 1630
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Birokrasi. Sumber ilustrasi: KOMPAS.com/GARRY LOTULUNG

Tingginya konsentrasi pertumbuhan penduduk di suatu wilayah merupakan masalah urbanisasi yang kini dihadapi Indonesia. Perkembangan Industrialisasi yang  tidak sebanding menimbulkan urbanisasi berlebih khusunya di kota-kota besar. 

Banyak masalah yang disebabkan oleh ubanisasi sendiri, tidak hanya masalah di kota tujuan melainkan juga menimbulkan masalah di pedesaaan yang ditinggalkan. $ (Jurnal Society, Vol. I, No.1, Juni 2013)$  Beberapa permasalahan yang disebabkan oleh urbanisasi di daerah kota adalah sebagai berikut :

1. Tingginya angka kiminalitas yang disebabkan oleh kemiskinan

2. Bertambahnya pengangguran

3. Semakin banyaknya lingkungan kumuh

Urbanisasi juga bisa dikatakan sebagai salah satu faktor penentu bagi suatu kota dapat berkembang atau tidaknya baik secara fisik maupun secara sosial. $ (Jurnal Society, Vol. I, No.1, Juni 2013)$  Dampak urbanisasi bagi perkembangan ibu kota dengan  melihat perkembangan Kota Jakarta yaitu :

1.Secara fisik

-Lahan yang ditanami dan hijau/terbuka. Bisa dikatakan hampir semua kavling di DKI Jakarta dibangun untuk hunian, komersial dan jasa, industri, perkantoran dan bangunan lainnya. Bangunan semakin padat, sehingga semakin sulit menemukan ruang terbuka hijau untuk dijadikan sebagai ruang publik.

-Distribusi fasilitas perkotaan. Jakarta bukan hanya pusat pemerintahan, pusat industri dan perdagangan, pusat kegiatan pelayanan, tetapi juga pintu gerbang transportasi internasional dengan mobilitas tinggi. Sifat ini telah menyebabkan munculnya berbagai kawasan komersial dan rekreasi dan fasilitas ekonomi.

-Jaringan Transportasi dan Pola Perjalanan ke Pusat Kota Jaringan transportasi dan pola perjalanan dari pinggiran kota dan kota di luar Jakarta ke pusat kota Jakarta akan mengakibatkan penyesuaian, perbaikan dan penambahan jalan dan moda baru.

-Pengembangan penggunaan lahan. Pembangunan dan pengembangan permukiman atau rumah secara intensif dan berskala besar oleh pemerintah dan swasta yang akan berdampak pada perubahan tata ruang kota DKI Jakarta.

-Masalah lingkungan. Menurunnya kapasitas dan kualitas lingkungan akibat pembangunan yang tidak terencana dan penataan sarana dan prasarana perkotaan yang tidak teratur menimbulkan masalah lingkungan yang serius seperti banjir, tanah longsor, udara, tanah, kualitas air dan pencemaran udara.

-Daerah kumuh Semakin banyak penduduk kota yang berdesakan di berbagai pemukiman, dan jumlah penduduk tetap berlipat ganda setiap lima hingga sepuluh tahun..

2.Secara sosial.

-Pengangguran dan kemiskinan. Ledakan pertumbuhan jumlah pencari kerja baik di sektor formal maupun informal berarti pasokan tenaga kerja jauh melebihi permintaan yang ada, sehingga menyebabkan tingkat pengangguran yang tinggi dan semi-pengangguran di perkotaan yang disebabkan oleh fakta. Keterbatasan pendidikan, keterampilan, dan kemampuan juga menjadi kendala bagi para pencari kerja untuk mencari pekerjaan.

-Kejahatan Misalnya, tekanan untuk bertahan hidup (survive) mendorong orang untuk melakukan segala hal, termasuk perilaku kriminal. Hal ini pula yang menyebabkan tingkat kriminalitas di Jakarta semakin meningkat dari hari ke hari.

Apakah Urbanisasi menjadi salah satu alasan pemerintah melakukan pemindahan IKN?

Dilansir dari $ Jurnal Dampak Urbanisasi Bagi Perkembangan Kota Di Indonesia$  dan Data $ jakarta.bps.go.id$ :

1.Minimnya lahan terbuka di Jakarta.

Alasan pertama pemindahan ibu kota negara bisa disebabkan oleh semakin sempitnya lahan terbuka  atau jalur hijau di Jakarta pada 2014 sekitar 757M2 dari jumlah 27.488M2.

2.Semakin luasnya daerah kumuh.

Ibukota negara tentunya menjadi sorotan utama dalam segala aspek. Keadaan bersih juga akan berimbas pada tata kelola wilayah negara. Diambil dari data Bddan Pusat Statistik tahun 2019 Presentase Rumah Tangga kumuh pekotaan mencapai 42,73 persen jika dibandingkan dengan Kalimantan sebesar 15 persen.

3.Krisis air bersih.

Berdasarkan data Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) 2016, Jabodetabek merupakan daerah yang mengalami krisis paling parah dengan darah lain.

4.Tingkat Urbanisasi yang tinggi.

Selain itu, alasan pemindahan ibu kota adalah pertumbuhan urbanisasi yang sangat kuat dengan konsentrasi penduduk tertinggi di Jakarta dan Jabodetabek. Pada tahun 2013, Jakarta menduduki peringkat ke-10 kota terbesar di dunia (PBB, 2013). Pada tahun 2017, kota ini menduduki peringkat ke-9 kota terpadat di dunia.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Kebijakan Selengkapnya
Lihat Kebijakan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun