Mohon tunggu...
PRECILIA PUTRI JP
PRECILIA PUTRI JP Mohon Tunggu... Mahasiswa - Universitas Negeri Malang

Mahasiswa Fakultas Ekonomi dan BIsnis Universitas Negeri Malang. Bertempat tinggal di Kota Malang.

Selanjutnya

Tutup

Kebijakan

Bagaimana Perkembangan Kota Jakarta? Apakah Faktor Pendorong IKN?

18 Oktober 2022   19:14 Diperbarui: 18 Oktober 2022   19:17 1630
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Birokrasi. Sumber ilustrasi: KOMPAS.com/GARRY LOTULUNG

-Masalah lingkungan. Menurunnya kapasitas dan kualitas lingkungan akibat pembangunan yang tidak terencana dan penataan sarana dan prasarana perkotaan yang tidak teratur menimbulkan masalah lingkungan yang serius seperti banjir, tanah longsor, udara, tanah, kualitas air dan pencemaran udara.

-Daerah kumuh Semakin banyak penduduk kota yang berdesakan di berbagai pemukiman, dan jumlah penduduk tetap berlipat ganda setiap lima hingga sepuluh tahun..

2.Secara sosial.

-Pengangguran dan kemiskinan. Ledakan pertumbuhan jumlah pencari kerja baik di sektor formal maupun informal berarti pasokan tenaga kerja jauh melebihi permintaan yang ada, sehingga menyebabkan tingkat pengangguran yang tinggi dan semi-pengangguran di perkotaan yang disebabkan oleh fakta. Keterbatasan pendidikan, keterampilan, dan kemampuan juga menjadi kendala bagi para pencari kerja untuk mencari pekerjaan.

-Kejahatan Misalnya, tekanan untuk bertahan hidup (survive) mendorong orang untuk melakukan segala hal, termasuk perilaku kriminal. Hal ini pula yang menyebabkan tingkat kriminalitas di Jakarta semakin meningkat dari hari ke hari.

Apakah Urbanisasi menjadi salah satu alasan pemerintah melakukan pemindahan IKN?

Dilansir dari $ Jurnal Dampak Urbanisasi Bagi Perkembangan Kota Di Indonesia$  dan Data $ jakarta.bps.go.id$ :

1.Minimnya lahan terbuka di Jakarta.

Alasan pertama pemindahan ibu kota negara bisa disebabkan oleh semakin sempitnya lahan terbuka  atau jalur hijau di Jakarta pada 2014 sekitar 757M2 dari jumlah 27.488M2.

2.Semakin luasnya daerah kumuh.

Ibukota negara tentunya menjadi sorotan utama dalam segala aspek. Keadaan bersih juga akan berimbas pada tata kelola wilayah negara. Diambil dari data Bddan Pusat Statistik tahun 2019 Presentase Rumah Tangga kumuh pekotaan mencapai 42,73 persen jika dibandingkan dengan Kalimantan sebesar 15 persen.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Kebijakan Selengkapnya
Lihat Kebijakan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun