Liam adalah sebuah nama dari unit robot buatan Apple Inc. yang berskala besar dengan 29 tangan robotik yang berdiri bebas serta mempunyai berbagai macam kemampuan dan bertugas untuk mendaur ulang iPhone yang telah di returned atau dikembalikan karena berbagai macam hal seperti terkena cairan maupun rusak karena benturan keras.
Keberadaan liam sendiri sebenarnya dirahasiakan dari khalayak umum oleh pihak Apple. Beruntung, Mashable, sebuah website yang membahas tentang teknologi, secara eksklusif berkesempatan untuk melihat Liam "in Action", beraksi mendaur ulang unit iPhone, bertepatan dengan even peluncuran produk Musim semi Apple pada hari senin.
Sayangnya, tidak semua informasi tentang robot ini dibeberkan secara mendetail. Hanya beberapa hal penting saja yang di ungkapkan oleh staff Apple yang mengetahui keberadaan mesin robot ini demi menjaga kerahasiaan perusahaan.
Â
Liam Robotic Hand ( Image Apple Inc. )
Robot liam sendiri di program sedemikian rupa, untuk secara hati - hati memisahkan bagian - bagian dari iPhone yang dikembalikan karena rusak seperti holder SIM card, baut yang berukuran kecil, baterai dan kamera, dan melepas komponen demi komponen secara bertahap, sehingga memudahkan proses daur ulang.
Liam memisahkan bagian dalam iPhone dengan presisi tinggi khas mesin robot. Sebagai contoh, potongan kaca dan plastik tidak akan tercampur menjadi satu dengan komponen yang berbahan tembaga. Pada akhirnya, komponen ini dapat dijual kepada vendor daur ulang yang berfokus pada bahan tertentu, seperti nikel , aluminium , tembaga , dan kobalt , serta mengubahnya menjadi sesuatu yang lain yang dapat digunakan kembali.
Menurut situs DoSomething.org, 20 hingga 50 juta ton dari limbah ponsel pintar tidak terurai dengan proses yang benar. Di Amerika sendiri, sampah dari perangkat elektronik mewakili 2 persen sampah di daratan, tetapi bertanggung jawab terhadap 70 persen limbah beracun yang ada. Beberapa kelompok lingkungan hidup bahkan mengkritik Apple.Inc, dan perusahaan teknologi lainnya atas buruknya catatan "proyek hijau" mereka dan bertanggung jawab atas sampah yang dihasilkan oleh limbah elektronik.
Liam diberi nama dan di desain oleh sekelompok kecil tim insinyur yang dipekerjakan secara khusus sebelum proses perancangan. Sementara tim Apple yang lain menulis kode untuk liam agar bisa melakukan proses pelepasan. Ketika liam membangkitkan seluruh sistem, 29 lengan robotnya melakukan tugasnya masing - masing. Beberapa lengan melakukan pengeboran, lengan yang lain berperan sebagai obeng dan sebagai penghisap material. Setelah pekerja di gudang mengambil beberapa bagian iPhone yang berjalan di atas mesin conveyor, proses akan segera dimulai.
Robot pertama akan melepaskan layar dari masing - masing iPhone dari casing belakang. Potongan - potongan layar tesebut akan dikirim melalui mesin conveyor yang berjalan ke bagian yang lain yang dimana baterai pada casing akan dilepas secara lebih hati  hati. Baterai sendiri, dapat mengalami kerusakan atau mengalami kebocoran selama proses pelepasan atau daur ulang dan menjadi salah satu kendala bagi operator manusia dalam hal kesehatan dan keamanan. Dengan adanya liam  sebagai pengganti dalam proses daur ulang, dapat meminimalkan bahkan mencegah resiko dan ancaman tersebut terhadap manusia dalam bekerja.
 Potongan demi potongan akan dikumpulkan dengan berbagai cara. Seperti baut yang disedot keatas kedalam lubang pipa kecil dan di letakan dekat dengan tempat penampung khusus, sementara slot untuk SIM Card akan di letakan ke dalam sebuah ember kecil yang sangat khusus di bawah sistem. Tiap - tiap bagian terdapat sebuah tablet kecil yang melacak bagian dalam dari robot dan memproses unit yang melaluinya, dan jika terdapat masalah pada proeses pelepasan komponen, akan muncul sebuah pesan " failed attempt " atau gagal. Atau jika ada masalah pada temperatur suhu baterai yang meningkat di atas normal dan menyebabkan panas, maka secara otomatis, sistem akan menandai hal tersebut
Pada tahun 2004, perusahaan Apple.Inc dikritik secara terbuka oleh organisasi penghijauan Greenpeace karena tidak membuang racun kimia pada produk yang dihasilkan, sementara perusahaan teknologi lainnya seperti samsung dan nokia telah terlebih dahulu melakukannya pada waktu yang sama.
7 Tahun kemudian Greenpeace mengumandangkan kampanye "Green my Apple" bertujuan untuk meningkatkan isu lingkungan serta menarik perhatian CEO Steve Jobs. Tak lama sesudahnya, Jobs merespon dengan sebuah berita, bahwa perusahaannya mempunyai rencana untuk menjadi perusahaan yang lebih hijau.
Saat ini, Apple Inc telah mengklaim bahwa keseimbangan ekosistem adalah salah satu proyek besar mereka berikutnya. Semua fasilitas dan operasional Apple di Amerika serikat telah menggunakan 100 persen energi yang dapat diperbaharui. Markas barunya - Apple Campus 2, dijadwalkan akan dibuka di tahun 2017 nanti. Didesain secara khusus dalam skala besar menggunakan material yang ramah lingkungan dan teknologi canggih, seperti penggunaan panel surya yang menutup keseluruhan konstruksi pada atap. Apple juga bekerja sama dengan Organisasi konservasi alam untuk menanam pohon ratusan bahkan hingga ribuan hektar di wilayah Amerika Serikat sendiri.
Apple Inc. tidak hanya bekerja untuk menghasilkan lebih banyak komponen yang mudah di daur ulang, tetapi juga berharap kepada pelanggan untuk lebih peka serta peduli dan bisa mengontrol diri untuk berbuat sesuatu terhadap lingkungan.
Sudah Jelas, Pihak Apple sendiri tidak menginginkan untuk merahasiakan keberadaan liam lebih lama lagi. Hal itu menghadirkan sesuatu hal yang menarik dibalik gudang misterius yang terdapat di dekat wilayah cupertino, California, Amerika serikat. Dengan aspirasinya, Apple berusaha untuk menginsiprasi dan memotivasi perusahaan teknologi lainnya untuk  sama - sama bertanggung jawab pada hal yang sama melalui pendekatan teknis mendaur ulang limbah elektronik.
Â
Untuk melihat bagaimana Liam "In Action" Klik pada channel Youtube ini.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H