Mohon tunggu...
Prayudi Newoto
Prayudi Newoto Mohon Tunggu... Administrasi - Senior Consultant

Business and Management Strategist. Senior Consultant at Organization Transformation International (OTI)

Selanjutnya

Tutup

Money Pilihan

Menggagas Strategi Bisnis

3 Oktober 2017   08:43 Diperbarui: 1 November 2017   09:49 2208
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Setelah melakukan brainstorming,kita tentu akan memiliki daftar panjang tujuan potensial yang bisa kita perjuangkan, namun tentu saja tidak semuanya realistis. Di sisi lain, sejumlah tujuan mungkin saja saling terkait, di mana yang satu mesti tercapai dulu agar kita bisa mencapai yang lain. Nah, karena itulah kita wajib menentukan prioritas. Tujuan-tujuan di peringkat atas daftar kita haruslah tujuan yang memenuhi setidaknya satu dari kriteria-kriteria berikut ini:

  • Tujuan tersebut haruslah yang paling penting bagi bisnis kita, termasuk bagi para pimpinan serta pemangku kepentingannya.
  • Tujuan tersebut menjanjikan ROI tertinggi.
  • Tujuan tersebut realistis dengan mempertimbangkan sumber daya yang mampu diakses perusahaan.

Langkah 3: Tetapkan strategi untuk mencapai tujuan

Setelah menentukan tujuan prioritas, kita mesti menetapkan strategi untuk mencapai tujuan-tujuan tersebut. Guna menggagas strategi, kita harus memikirkan secera menyeluruh---secara detail---langkah-langkah apa yang mesti kita ambil demi mencapai tujuan-tujuan kita. Strategi yang perlu kita adopsi sangat mungkin membutuhkan penyesuaian operasional, inisiatif marketing, akuisisi, dan lain sebagainya. Mari kita lihat contohnya sebagai berikut:

Tujuan: Membuka cabang atau gerai kedua

  • Melakukan riset untuk menentukan lokasi ideal.
  • Pastikan revenuesaat ini mampu menopang biaya operasional, biaya inventoryawal, dan biaya personel dari gerai baru nanti.
  • Cari dan pekerjakan SDM, seperti manajer, asisten manajer, dan staf gerai.
  • Luncurkan kampanye marketing untuk mempromosikan grand openinggerai baru, serta menarik pelanggan untuk mau berkunjung dan berbelanja di sana.

Tujuan: Ekspansi ke pasar baru

  • Lakukan riset pasar untuk menentukan pasar baru yang ideal untuk kita masuki.
  • Telaah hukum dan regulasi terkait bisnis di pasar baru tersebut.
  • Urus izin dan lisensi yang dibutuhkan untuk berbisnis di pasar tersebut.
  • Cari dan pekerjakan SDM untuk mengelola operasional bisnis dan sales.
  • Luncurkan kampanye marketing guna menumbuhkan brand awarenessdi pasar baru.

Nah, saat kita menjalani fase ini, kita bisa saja menyadari bahwa sejumlah tujuan ternyata jauh lebih kompleks ketimbang perkiraan awal kita dan tidak realistis dengan mempertimbangkan sumber daya yang ada. Jika demikian, kita harus mengeliminasi tujuan-tujuan tersebut.

Langkah 4: Evaluasi lanskap persaingan atau market demand

Setelah kita menetapkan tujuan dan strategi, kini saatnya untuk memvalidasi asumsi-asumsi kita. Yah, membuka cabang atau meluncurkan produk baru memang berpotensi menumbuhkan revenue,tapi jangan salah... keputusan tersebut bisa menjadi blunder jika pasarnya sangat kompetitif atau permintaan pasarnya tidak cukup besar.

Yang pertama-tama harus kita lakukan adalah menjalankan riset menyeluruh dan mendalam tentang para pesaing kita. Cobalah jawab pertanyaan-pertanyaan ini untuk membantu menjalani proses ini:

  • Siapa saja pesaing kita?
  • Produk/jasa apa saja yang mereka tawarkan?
  • Model pricingseperti apa yang mereka gunakan?
  • Apa kelemahan marketing mereka?
  • Bagaimana pendapat pelanggan tentang mereka?

Dengan mencari jawaban atas pertanyaan-pertanyaan seperti itu, kita akan dapat menentukan cara terbaik untuk mendiferensiasi penawaran kita dari penawaran para pesaing.

Jika kita bisa menawarkan produk/jasa yang setara dengan harga yang lebih rendah namun tetap untung, maka di situlah selling pointkita. Jika kita menemukan bahwa ternyata secara umum pelanggan tidak puas dengan layanan pelanggan pesaing, maka kita bisa menjadikan layanan pelanggan "kelas satu" sebagai poin diferensiasi kita.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Money Selengkapnya
Lihat Money Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun