Mordekhai mencari Tuhan yang ditunjukkan dengan ia mengoyakkan pakaiannya, lalu memakai kain kabung dan abu. Kain karung dan abu di dalam Perjanjian Lama digunakan oleh orang yang ingin menunjukkan pertobatan sering menggunakan kain karung, duduk di atas abu, dan menempatkan abu di atas kepalanya sebagai tanda kerendahan, perkabungan, dan pertobatan.
Apa yang kita tabur akan kita tuai. Saat kita menabur hal yang baik, maka suatu hari kita akan menuai hal yang baik. Pada waktu Tuhan, ketulusan Mordekhai dalam melindungi raja Ahasyweros, dimunculkan kepada raja Ahasyweros. Tuhan membuka jalan agar perbuatan baik yang dulu dilakukan oleh Mordekhai membawa berkat, bukan hanya bagi Mordekhai tetapi bagi bangsa Yahudi.
Pelajaran dari penggalan kisah ini:
1. Tulus dan setialah mengerjakan bagian kita dengan baik untuk Tuhan, bukan manusia.
2. Dalam segala hal, hanya andalkan Tuhan! Bukan relasi, kepintaran, atau lainnya!
=p.adi=
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H