Mohon tunggu...
P. Adi
P. Adi Mohon Tunggu... Lainnya - Pecinta teh dan kopi yang selalu mencari kesempatan untuk menjadikan hidupnya berkat bagi orang lain.

Penulis adalah suami dari seorang istri dan ayah dari dua orang putri. Dengan latar belakang sebagai akademisi, penulis menemukan sukacita dalam membantu orang lain menemukan makna kehidupan mereka bersama Tuhan Yesus. Penulis berkomitmen kepada Tuhan Yesus untuk mengunggah tulisan yang bersumber dari kebenaran Firman Tuhan setiap hari Senin pagi dan Kamis pagi. Melalui kanal ini, penulis ingin bersama-sama membangun kehidupan yang benar didalam Tuhan Yesus!

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Pilihan

Endorfinku Pagi Itu

26 November 2024   09:10 Diperbarui: 26 November 2024   15:21 41
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Saya sangat menikmati bangun pagi dan memulai hari saat masih gelap. Salah satu aktifitas saya dipagi hari adalah berolahraga tipis tipis sambil mendengarkan pujian atau kotbah melalui handphone saya. Dan kemudian setelah mandi, saya akan membaca bacaan hari itu dari Alkitab Sepanjang Tahun.

Hari itu bukan lah salah satu hari terbaik saya. Malam sebelumnya saya menerima kabar yang cukup mengecewakan dan membuat saya down. Banyak artikel menulis bahwa olahraga membangkitkan hormon Endorfin sebagai pemicu rasa bahagia. 

Sehingga pagi itu saya memutuskan bangun lebih pagi dan berolahraga lebih lama. Harapannya supaya lebih banyak hormon Endorfin yang dibangkitkan. Hahahahah.. Durasi olahraga saya pagi itu lebih lama dari biasanya, sehingga kotbah yang saya dengar kali itu juga lebih banyak dari biasanya.

Dalam Tuhan Yesus tidak ada yang kebetulan, kotbah yang saya dengar pagi itu berkisah tentang Lazarus. Pada tulisan ini, saya ingin bagikan hal hal yang membuat saya bangkit dan menceriakan saya ditengah kekecewaan saya.

Sumber: Alkitab - TB
Sumber: Alkitab - TB
Injil Yohanes menulis dengan jelas bahwa Yesus mengasihi keluarga Maria, Marta, dan Lazarus. Lumrahnya, saat kita mengasihi seseorang maka kita akan mengupayakan yang terbuat untuk mereka. Tetapi hal yang berbeda dicatat oleh Alkitab. Yesus sengaja tinggal dua hari lagi di tempat, di mana Ia berada.
Sumber: Alkitab - TB
Sumber: Alkitab - TB
Penundaan yang Yesus lakukan dari sisi waktu berdampak pada Lazarus yang tadinya sakit akhirnya meninggal. Seandainya jika Yesus langsung menuju kediaman Marta, Maria, dan Lazarus, mungkin Yesus dapat menjumpai Lazadus yang sedang sakit. Tetapi ceritanya menjadi berbeda karena Yesus sengaja menunda dua hari.
Sumber: Alkitab - TB
Sumber: Alkitab - TB
Ayat 14-15 dari Yohanes pasal 11 ini juga sangat menarik. Yesus berkata terus terang bahwa Lazarus sudah mati tetapi syukurlah Aku tidak hadir pada waktu itu. Bayangkan perbincangan ini terjadi antar saudara, saya cukup yakin akan ada pertengkaran diantara saudara ini. Semua yang Yesus lakukan punya tujuan! Tujuan penundaan yang Yesus lakukan adalah supaya para murid dapat belajar percaya. Pertanyaannya adalah percaya pada apa?
Sumber: Alkitab - TB
Sumber: Alkitab - TB
Yohanes 11:25-26 adalah jawaban nya, percaya bahwa Yesuslah kebangkitan dan hidup; barangsiapa percaya kepada Yesus, ia akan hidup walaupun ia sudah mati, dan setiap orang yang hidup dan yang percaya kepada Yesus, tidak akan mati selama-lamanya.
Sumber: Alkitab - TB
Sumber: Alkitab - TB
Pada ayat 41-42 ini lah mukjizat Lazarus dibangkitkan diceritakan. Perhatikan sebuah frase yang menarik ini "tetapi oleh karena orang banyak yang berdiri di sini mengelilingi Aku, Aku mengatakannya, supaya mereka percaya, bahwa Engkaulah yang telah mengutus Aku.” Mukjizat dahsyat yang Tuhan lakukan punya tujuan, yaitu supaya orang banyak itu percaya, bahwa Allah lah yang telah mengutus Yesus.

Setelah saya mengakhiri sesi olahraga saya pagi itu, saya kembali pulang, bebersih diri, dan kemudian membaca bagian Alkitab hari itu dari Alkitab Sepanjang Tahun. Sekali lagi, dalam Tuhan tidak ada yang kebetulan. Bacaan pada pagi ini salah satunya dari kitab Yehezkiel.

Sumber: Alkitab - TB
Sumber: Alkitab - TB
Secara pribadi, pesan serupa saya tangkap dari Tuhan. Apa yang nampaknya terlambat bagi kita, bagi Tuhan merupakan bagian dari rencanaNya yang indah pada waktunya. Bangsa Israel merasa sudah terlambat dan harapan mereka sudah hilang. 

Frase seperti "Tulang-tulang kami sudah menjadi kering", "dan pengharapan kami sudah lenyap", dan "kami sudah hilang" menggambarkan bahwa mereka sudah hopeless. Tetapi Tuhan punya maksud yaitu membuat bangsa Israel mengetahui bahwa Akulah Tuhan dan bahwa Aku, Tuhan, yang mengatakannya dan membuatnya.

Bagian lain dari bacaan hari itu dari Alkitab Sepanjang Tahun adalah 1 Petrus 4:7

Sumber: Alkitab - TB
Sumber: Alkitab - TB
Pagi itu seolah Tuhan sedang mengingatkan saya bahwa pertolongan Tuhan untuk saya sudah tidak lama lagi! Tetapi saya harus tenang! Kuasai dirimu! Kalahkan semua kekhawatiran, ketakutan, keraguan, dan percaya bahwa pertolonganku datang dari Tuhan. Jadilah tenang, supaya kamu dapat berdoa.

Pagi itu endorfin saya melimpah! Bukan karena exercise, tetapi bersumber dari kebenaran Firman Tuhan yang saya dapat, yaitu:
1. Yang menurut kita terlambat, sebenarnya ada dalam waktu Tuhan yang terbaik supaya saya dapat belajar percaya.
2. Pertolongan Tuhan sudah dekat, tenanglah supaya saya dapat berdoa.
3. Tujuan pertolongan Tuhan adalah agar orang banyak melihat pekerjaan Tuhan yang ajaib dalam kehidupan anak-anakNya.

=p.adi=

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun