Mohon tunggu...
P. Adi
P. Adi Mohon Tunggu... Lainnya - Pecinta teh dan kopi yang selalu mencari kesempatan untuk menjadikan hidupnya berkat bagi orang lain.

Penulis adalah suami dari seorang istri dan ayah dari dua orang putri. Dengan latar belakang sebagai akademisi, penulis menemukan sukacita dalam membantu orang lain menemukan makna kehidupan mereka bersama Tuhan Yesus. Penulis berkomitmen kepada Tuhan Yesus untuk mengunggah tulisan yang bersumber dari kebenaran Firman Tuhan setiap hari Senin pagi dan Kamis pagi. Melalui kanal ini, penulis ingin bersama-sama membangun kehidupan yang benar didalam Tuhan Yesus!

Selanjutnya

Tutup

Humaniora

Respon yang Menyenangkan Hati Tuhan

11 November 2024   05:00 Diperbarui: 11 November 2024   07:30 54
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Kejadian 15:6 BIMK
[6] Abram percaya kepada Tuhan, dan karena itu Tuhan menerima dia sebagai orang yang menyenangkan hati-Nya.

Apa yang bisa menyenangkan hati Tuhan? Alkitab mengajarkan bahwa kepercayaan Abram kepada Tuhan, itu yang menyenangkan Tuhan. Pertanyaannya, Abram percaya apa?

Kejadian 15:1 BIMK
[1] Setelah itu, Abram menerima penglihatan dan mendengar Tuhan berkata kepadanya, “Jangan takut, Abram, Aku akan melindungi engkau dari bahaya, dan memberikan kepadamu upah yang besar.”

Di Kejadian 15:1, Tuhan berjanji untuk melindungi dan memberi upah bagi Abram. Apa yang jadi respon Abram?

Kejadian 15:2-3 BIMK
[2-3] Tetapi Abram berkata, “Tuhan Yang Mahatinggi, Tuhan tidak memberikan anak kepada saya. Orang yang akan mewarisi harta saya hanyalah Eliezer, hamba saya dari Damsyik. Jadi apa gunanya Tuhan memberi upah kepada saya?”

Abram bukannya bersyukur tetapi justru mengeluh, katanya Tuhan tidak memberikan anak maka apa gunanya Tuhan memberi upah.

Kejadian 15:4-5 BIMK
[4] Kemudian Abram mendengar Tuhan berkata lagi kepadanya, “Bukan hambamu yang akan menjadi ahli warismu, melainkan anak laki-lakimu sendiri.” [5] Tuhan membawa Abram ke luar lalu berkata kepadanya, “Pandanglah langit, dan cobalah menghitung bintang-bintang; engkau akan mempunyai keturunan sebanyak bintang-bintang itu.”

Perhatikan, janji Tuhan muncul di ayat 1 dan 4-5. Di ayat 2-3 mencatat keluhan Abram. Pada ayat 6 baru Abram percaya dan menyenangkan Tuhan. Janji Tuhan telah diberikan dulu, baru kemudian Abram merespon dengan percaya. Janji Tuhan diberikan sebelum Abram menyenangkan hati Tuhan.
Pelajaran dari sepenggal kisah Abram:
1. Tuhan telah memberikan janjiNya pada kita, bahkan sebelum kita menyenangkan hatiNya.
2. Responi janjiNya dengan mempercayainya, itu menyenangkan hati Tuhan.

=p.adi=

Baca juga: Komentar Orang

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Baca juga: Tetapi Kamu Enggan!

Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun