Mohon tunggu...
P. Adi
P. Adi Mohon Tunggu... Lainnya - Pecinta teh dan kopi yang selalu mencari kesempatan untuk menjadikan hidupnya berkat bagi orang lain.

Penulis adalah suami dari seorang istri dan ayah dari dua orang putri. Dengan latar belakang sebagai akademisi, penulis menemukan sukacita dalam membantu orang lain menemukan makna kehidupan mereka bersama Tuhan Yesus. Penulis berkomitmen kepada Tuhan Yesus untuk mengunggah tulisan yang bersumber dari kebenaran Firman Tuhan setiap hari Senin pagi dan Kamis pagi. Melalui kanal ini, penulis ingin bersama-sama membangun kehidupan yang benar didalam Tuhan Yesus!

Selanjutnya

Tutup

Humaniora

Katamu: "Jika Tuhan Dapat?"

17 Oktober 2024   05:00 Diperbarui: 17 Oktober 2024   09:09 25
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi diambil dari https://clipart-library.com/clipart/20964.htm#google_vignette 

Lalu Yesus bertanya kepada ayah anak itu: ”Sudah berapa lama ia mengalami ini?” Jawabnya: ”Sejak masa kecilnya. Dan seringkali roh itu menyeretnya ke dalam api ataupun ke dalam air untuk membinasakannya. Sebab itu jika Engkau dapat berbuat sesuatu, tolonglah kami dan kasihanilah kami.”
Markus 9:21‭-‬22 TB


Kisah ini bercerita tentang seorang anak yang kerasukan roh. Kisah lengkap dapat dibaca di Markus 9:14-29. Ada banyak sisi kebenaran Firman Tuhan yang bisa kita pelajari disana. Tapi pada kesempatan kali ini, interaksi antara Yesus dan ayah anak ini yang menjadi pembahasan. Sebagai seorang ayah, tentu sang ayah ini memiliki kerinduan agar anaknya dapat hidup normal. Sehingga saat Yesus bertanya berapa lama anak ini mengalami ini, maka sang ayah menjawab sekaligus melontarkan permohonan kalau kalau Yesus dapat menolong. Permohonan itu disampaikan melalui penutup jawaban nya, "Sebab itu jika Engkau dapat berbuat sesuatu, tolonglah kami dan kasihanilah kami.”

Jawab Yesus: ”Katamu: jika Engkau dapat? Tidak ada yang mustahil bagi orang yang percaya!”
Markus 9:23 TB


Respon Yesus yang pertama kali dilontarkan adalah Yesus mengajarkan kepada sang ayah bahwa, "Tidak ada yang mustahil bagi orang yang percaya!" Hal ini menjadi penting karena sang ayah, tidak yakin Yesus dapat menolong, mengingat murid-murid Nya tidak dapat. (Markus 9:18 TB)

Segera ayah anak itu berteriak: ”Aku percaya. Tolonglah aku yang tidak percaya ini!”
Markus 9:24 TB


Mendengar jawaban Yesus, sang ayah ini menyadari keadaannya yang tidak percaya. Sang ayah ini memohon pertolongan dan mengakui dihadapan Tuhan ketidak percayaannya. Singkat cerita, Yesus mengusir roh itu dan anak itu bangkit sendiri setelah sebelumnya dikira mati.

Dalam perjalanan kehidupan kita ada banyak mimpi yang besar, yang karena terlalu besar menurut takaran kita, kita bisa menjadi ragu apakah dapat tercapai. Atau kita menghadapi sebuah masalah yang besar, yang menurut kemampuan kita terlalu besar, sehingga kita ragu apakah dapat terselesaikan. Kita tidak berbeda dengan sang ayah dengan mengatakan kepada Tuhan, "jika Engkau dapat berbuat sesuatu, tolonglah aku dan kasihanilah aku.”

Hari ini Tuhan mengajarkan kepada kita bahwa, tidak ada yang mustahil bagi orang yang percaya!

Pertanyaan yang mungkin perlu kita renungkan adalah, untuk apa kita membutuhkan pertolongan Tuhan itu?
Apa yang ingin dilakukan jika Tuhan sudah menolong?
Apakah dengan dijawabnya permohonan kita, nama Tuhan akan dipermuliakan?
Apakah melalui permohonan kita, orang lain akan diberkati?

Tidak ada yang mustahil bagi orang yang percaya!”
Markus 9:23b TB

=p.adi=

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun