Mohon tunggu...
P. Adi
P. Adi Mohon Tunggu... Lainnya - Pecinta teh dan kopi yang selalu mencari kesempatan untuk menjadikan hidupnya berkat bagi orang lain.

Penulis adalah suami dari seorang istri dan ayah dari dua orang putri. Dengan latar belakang sebagai akademisi, penulis menemukan sukacita dalam membantu orang lain menemukan makna kehidupan mereka bersama Tuhan Yesus. Penulis berkomitmen kepada Tuhan Yesus untuk mengunggah tulisan yang bersumber dari kebenaran Firman Tuhan setiap hari Senin pagi dan Kamis pagi. Melalui kanal ini, penulis ingin bersama-sama membangun kehidupan yang benar didalam Tuhan Yesus!

Selanjutnya

Tutup

Humaniora

Tenanglah! Aku ini, jangan takut!

26 September 2024   05:00 Diperbarui: 9 Oktober 2024   11:43 108
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi diambil dari https://soundcloud.com/user-281495474-88648136/in-the-midst-of-the-raging-sea

https://bible.com/bible/306/mat.14.31.TB

Ya benar, Tuhan Yesus menolong. Tetapi disaat yang sama, Tuhan Yesus mengingatkan, ”Hai orang yang kurang percaya, mengapa engkau bimbang?”

Matius 14:32-33 TB
[32] Lalu mereka naik ke perahu dan angin pun redalah. [33] Dan orang-orang yang ada di perahu menyembah Dia, katanya: ”Sesungguhnya Engkau Anak Allah.”  

https://bible.com/bible/306/mat.14.32-33.TB

Baru kemudian Tuhan Yesus bersama Petrus naik ke perahu, dan angin badai diredakan. Setelah Tuhan Yesus berperkara pada masing masing individu, situasi yang menakutkan bagi individu itupun diredakan. Setiap masalah ada masa kadaluarsa. Masalah itu biasa, Tuhan yang luar biasa. Dan ujung dari segala mukjizat adalah orang akan mengagungkan Tuhan Yesus, ”Sesungguhnya Engkau Anak Allah.”  

Pelajaran dari kisah ini adalah:
1. Mengikuti Tuhan Yesus tidak berarti hidup bebas dari tantangan.
2. Tantangan bisa membuat kabur pengenalan kita akan Tuhan. Berusahalah untuk memiliki pengenalan yang benar tentang Yesus, sehingga apapun situasinya kita tetap peka pada tuntunan dan arahan Tuhan Yesus melalui Firman-Nya.
3. Tenanglah! Aku ini, jangan takut!
4. Mukjizat terjadi saat kita mengambil langkah ketaatan pada perintah Yesus.
5. Arahkan pandangan kita pada Tuhan Yesus, bukan pada betapa menakutkannya situasi yang dihadapi.
6. Ujung dari segala mukjizat adalah pengagungan kepada Tuhan Yesus.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun