Mohon tunggu...
Prayogo PH
Prayogo PH Mohon Tunggu... Ilmuwan - Pelajar seumur hidup

Hiduplah seperti larry

Selanjutnya

Tutup

Music

Mencari Makna dari Lirik Lagu "Hindia", Proyek Solo Baskara Putra

9 Desember 2019   20:21 Diperbarui: 12 Januari 2021   19:37 3927
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Cover Album Hindia 'Menari dengan Bayangan'

Vokalis band indie fenomenal tanah air .Feast., Baskara Putra baru-baru ini ramai diperbincangkan oleh kaum muda. Pasalnya ia memilih nama Hindia untuk menjadi nama panggung dari proyek solonya.

Diketahui juga baru-baru ini, Baskara Putra (Hindia) merilis album solo barunya yang berjudul 'Menari Dengan Bayangan' yang sukses membuat telinga anak muda yang mendengarnya menjadi 'orgasme' , termasuk saya.

Melansir dari salah satu media online, Baskara mengatakan bahwa album solo projeknya tersebut terinspirasi saat ia menonton konser musisi solo John Mayer.

"Tiba-tiba pulang dari konser itu, gue pikir banyak sampai tidak bisa bangun gitu," jelas Baskara dalam sebuah wawancara, Jumat, 29 November 2019.

"Selama kontemplasi dalam dua minggu itu, gue mulai berpikir kayak, 'Apa saja yang sudah gue alami di hidup ini yang mungkin bikin gue jadi kayak ini sekarang? Apa yang salah? Apa yang bisa lebih baik lagi?'," lanjutnya.

'Dehidrasi' jadi lagu yang paling greget

Dalam proses pembuatan lagu ini dan album yang bertajuk 'Menari Dalam Bayangan' tersebut, Baskara mengatakan ia dibantu oleh produser musik Petra Sihombing.

"Gue selalu suka karya Petra karena kualitasnya. Menurut gue Petra selalu bisa menerjemahkan apa pun yang kompleks menjadi sesuatu yang sangat ringan," kata Baskara seperti yang dilansir dari laman kuyou.id.

Lagu yang berjudul 'Dehidrasi' menurut saya memiliki arti makna yang kuat, seperti dalam liriknya yang mengatakan 'hati-hati, dalam memilih racunmu," yang menurut saya mengartikan bahwa kami (remaja---red) harus bijak memilih teman yang dimana bahkan teman pun masih tetap bisa menjadi racun.

Selain Petra, Baskara juga dibantu oleh enam produser lain, seperti Kareem Soenharjo untuk lagu "Evaluasi" dan "Jam Makan Siang". Kemudian ada Rizky Indriyadi untuk "Untuk Apa/Untuk Apa?" dan "Apapun yang Terjadi".

Setelah itu ada pula Adhe Arrio untuk lagu "Secukupnya", Ibnu Dian untuk "Membasuh", serta Rayhan Noor untuk "Rumah ke Rumah".

'Membasuh' jadi lagu yang paling syahdu

Berbeda dengan lagu-lagu sebelumnya yang rata-rata memiliki nada yang up beat, dalam lagu berjudul 'membasuh' ini Hindia memberikan sentuhan dan kesan folk dan mengajak Rara Sekar sebagai pendamping vokalnya.

Dalam lantunan musik yang lamban nan tenang membuat saya menjadi ingin memejamkan mata untuk sesaat, apalagi liriknya yang mengatakan: 'Bisakah kita tetap memberi, meski tak suci', yang dimana membuat pikiran saya seperti melayang jauh dalam membayangkan arti makna dari kalimat tersebut.

Durasi lagu ini juga lebih panjang dua kali lipat dari lagu-lagu Hindia sebelumnya dan tidak berusaha memperpendeknya durasinya.

Sumber: kuyou.id

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Music Selengkapnya
Lihat Music Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun