Mohon tunggu...
Prayogo PH
Prayogo PH Mohon Tunggu... Ilmuwan - Pelajar seumur hidup

Hiduplah seperti larry

Selanjutnya

Tutup

Inovasi Pilihan

Lebih Kreatif Mana, Bandung atau Jakarta?

24 November 2018   00:20 Diperbarui: 24 November 2018   00:37 539
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Kreativitas merupakan kemampuan individual maupun kelompok untuk menciptakan atau memperbaharui sesuai yang baru untuk memberi ide dalam memecahkan masalah atau sebagai kemampuan untuk melihat hubungan-hubungan yang baru antara unsur-unsur yang sudah ada sebelumnya. Di Kota-kota besar, tren bisnis dalam industri kreatif bisa jadi saat ini salah satu usaha yang saat ini banyak digandrungi oleh anak-anak muda tanah air, atau yang lebih kita kenal dengan generasi milennial. 

Industri kreatif sendiri mengacu pada bisnis yang lebih mementingkan untuk menjual sebuah ide. Bisnis-bisnis Industri Kreatif yang menjamur saat ini seperti industri start-up pembuat aplikasi, karya seni, interior, film, desain, fashion, piranti lunak, audio visual dan animasi.

Ketua Bidang Ekonomi Kreatif dan Telekomunikasi, Himpunan Pengusaha Muda Indonesia (HIPMI) DKI Jakarta, Arief Satria, mengatakan bahwa tren mulai banyaknya bisnis kreatif yang dijalankan anak-anak muda mulai meningkat sejak 2 tahun terakhir sejak 2015. (Sumber; detik .com)

Munculnya anak-anak muda kreatif juga di latar belakangi tempat oleh faktor dari dalam individu tersebut maupun dari luar, seperti lingkungan sosial, sekolah bahkan perguruan tinggi, dan juga dapat dipengaruhi oleh tempat tinggal atau kota yang dihuni karna memberikan pengaruh pada pola pikir dan pembentukan karakter masing-masing individu tersebut. 

Pada tahun 2016, Bandung terpilih sebagai salah satu kota kreatif di dunia oleh UNESCO. Majalah dan koran yang terbit masa Hindia Belanda sejak 1920-an dan kemudian koran Pikiran Rakyat pada 1950-an yang saya telusuri kerap menyebutkan pertunjukan dansa,  musik, pembukaan restoran,berwisata, leisure di kolam renang, menonton  film di bioskop yang begitu besar. Hanya saja masa Hindia Belanda  leisure ini hanya bisa dinikmati orang-orang Eropa, segelintir pribumi  dan Tionghoa, maka pada 1950-an merebak ke kalangan yang lebih luas. 

Pada  1950-an masuknya kebudayaan barat seperti dansa, dengan cepat menjadi  tren anak muda. Sekolah-sekolah dansa berdiri menawarkan jasa dansa dari  ballroom hingga rock n roll.  Mungkin karna latar belakang itulah mengapa Anak-anak muda Bandung dari zaman sebelum era informasi pun sudah di fasilitasi dengan pengetahuan budaya maju dari barat yang mana membuat anak muda di bandung menjadi kreatif dengan banyaknya bisnis dan ekonomi kreatif yang banyak tumbuh seperti fashion, otomotif, production house, musik hingga kuliner.

Namun Kota Bandung bukan satu-satunya yang pantas menyandang Kota Kreatif. Ibu Kota Jakarta juga memiliki latar belakang yang tak kalah menarik dengan gemerlapnya di era-era awal pembangunan yang bahkan disebut sebagai kota Metropolis Indonesia. Lukman Purnomosidi, ketua kehormatan REI berharap Jakarta menjadi 'Kota Kreatif' kelas dunia seperti Sydney, Toronto, Tokyo atau Seoul. Ia menyebutkan bahwa modal Jakarta untuk menjadi 'Creative City' sudah lebih dari cukup, terutama Jakarta sebagai Ibu Kota Indonesia yang kaya akan talenta-talenta kreatif, serta aset ragam budaya yang luar biasa kaya.

"Saya sangat yakin, ini akan bisa diwujudkan oleh Gubernur dan Wagub yang terpilih Anies-Sandi nantinya. Dan saya berharap REI DKI  sebagai kumpulan para profesional dan enterpreneur dapat merumuskan Blue Print Pembangunan Jakarta untuk masukan ke Pak Gubernur," tambah Ketua DPP REI periode 2004-2007 itu. Hal Senada juga diungkapkan Ketua Umum Kadin DKI Jakarta, Edi Kuntadi. Menurutnya, untuk mewujudkan Jakarta menjadi kota kreatif diperlukan sinergi antara Pemerintah daerah dan dunia usaha. (Sumber: viva.co .id)

Maka dari itu Jakarta juga pantas di sematkan sebagai kota kreatif, seperti yang kita ketahui berkembangnya teknologi informasi sudah membuat penduduk Kota Jakarta menjadi kreatif dengan membangun bisnis kreatif seperti start-up aplikasi, fashion, arsitektural, industri film besar, dan banyak bisnis yang berbasis digital yang memudahkan manusia di era informasi ini.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Inovasi Selengkapnya
Lihat Inovasi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun