Politik, hal yang cukup dihindari bagi kaum muda. Namun tak seluruhnya, banyak muda-mudi Indonesia yang sangat peduli dengan Indonesia, karna melalui politik, perubahan akan dapat ter-realisasi. Seperti yang kita ketahui, Para paslon Pilpres 2019 baik Joko Widodo-Ma'ruf Amin maupun Prabowo-Sandi kerap mengungkapkan istilah sindirian. Tak jarang, sindiran tersebut menimbulkan perdebatan.
Masih hangat di benak publik istilah 'Politik Genderuwo' dari Bapak Jokowi. Capres nomor dari nomor urut satu, menyebut bahwa saat ini banyak politikus yang banyak mempengaruhi tapi tak beretika.
Berikut telah penulis rangkum dua sindiran politik yang dilontarkan oleh masing-masing Capres :
1. Politikus Sontoloyo (Jokowi)
Kalimat 'Politikus Sontoloyo' itu dilontarkan oleh Jokowi pada saat membagikan sertifikat tanah kepada 5.000 warga dari 18 kelurahan di Jakarta Selatan. Ia menyinggung soal dana kelurahan yang ramai diperbincangkan.
Jokowi heran, belum lama diluncurkan, dana kelurahan sudah terlanjur menjadi polemik di masyarakat. Jokowi menuding, hal tersebut tak lain karena ulah politikus yang hendak mempengaruhi masyarakat.
"Itulah kepandaian politikus untuk mempengaruhi masyarakat, hati-hati, banyak politikus baik-baik, tapi banyak juga politikus sontoloyo," kata Jokowi.
2. Tampang Boyolali (Prabowo Subianto)
Berikut ini penggalan kalimat yang diucapkan oleh Prabowo dalam video pidatonya di Boyolali:
"Hotel-hotel mewah sebut saja hotel di dunia yang paling mahal ada di Jakarta, ada Ritz Charlton, ada Waldorf Astoria. Namanya saja kalian enggak bisa sebut, dan macam-macam itu semua saya yakin kalian tidak pernah masuk hotel-hotel tersebut. Betul (betul jawab peserta), dan kalau masuk, mungkin kalian diusir, mungkin tampang-tampang kalian tidak tampang orang kaya. Tampang-tampang kalian tampang Boyolali ini," kata Prabowo dalam pidatonya.
Seperti kita ketahui politik memang penuh dengan perang dingin dalam perebutan kekuasaan, namun negara kita Indonesia memiliki sistem pemerintahan Demokrasi Pancasila dimana pemimpin negara dipilih oleh rakyat secara Sah dan Konstitusional. Pemuda (Milennial) memiliki peran yang amat penting dalam melakukan perubahan, dimulai dari hal yang sangat sederhana, yaitu dengan tidak golput dan menjadi pemilih yang bijak dan cerdas dalam mengkonsumsi informasi.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H