Mohon tunggu...
Prayogi Pangestu Hadi Muhammad
Prayogi Pangestu Hadi Muhammad Mohon Tunggu... Guru - Hidup itu singkat, bawa dengan manfaat

‌حَسْبُ ‌الرَّجُلِ ‌مِنَ ‌الْخَيْبَةِ وَالشَّرِّ أَنْ يَنَامَ حَتَّى يُصْبِحَ وَقَدْ بَالَ الشَّيْطَانُ فِي أُذُنِهِ

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Ternyata Salah Satu Pekerjaan Setan adalah Mengahalangi Manusia dari Melaksanakan Salat Malam

6 April 2021   08:59 Diperbarui: 6 April 2021   09:04 246
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Setan merupakan makhluk yang sangat faqih mengenai perihal keburukan, setan mengetahui bahwasanya apabila seorang hamba menyendiri kepada Rabbnya pada kegelapan malam maka Allah 'Azza wa Jalla akan menerima amalannya, mengangkat derajatnya, menguatkan imannya dan meneguhkannya di jalan yang lurus. Dengan demikian maka setan sudah pasti akan bersungguh-sungguh untuk menghalangi manusia dari melaksanakan qiyamullail,

Dari Abu Hurairah radhiyallahu 'anhu, sesungguhnya Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam bersabda, "Setan mengikat pada tengkuk kepala seseorang diantara kalian apabila ia tidur dengan tiga ikatan, yang ia buat tempatnya pada tiap ikatan (dengan mengatakan), "Bagimu malam yang panjang maka tidurlah". Maka jika ia bangun lantas berdzikir kepada Allah terbukalah satu ikatan, kemudian jika ia berwudhu terbukalah satu ikatan lagi, kemudian jika ia sholat maka terbukalah seluruh ikatan, maka iapun dipagi hari dalam keadaan bersemangat dan baik jiwanya, namun kalau tidak demikian maka ia di pagi hari dalam keadaan jelek jiwanya lagi pemalas."[1]

Hadits ini dijelaskan oleh Imam An Nawawi rahimahullah, beliau mengatakan,

  "Dari dzahir hadits ini sesungguhnya barang siapa yang tidak mengumpulkan tiga perkara ini yaitu dzikir, wudhu' dan shalat maka ia masuk ke dalam bagian orang yang pada pagi hari buruk jiwanya lagi pemalas."[2]

 Imam An Nawawi rahimahullah mengatakan,

"Para ulama' berbeda pendapat mengenai ikatan setan ini, dikatakan bahwasanya ikatan ini bermakna hakiki (sebenarnya) yaitu ikatan sihir kepada manusia dan mencegahnya untuk bangun, Allah Ta'ala berfirman,

 "Dan dari kejahatan perempuan-perempuan (penyihir) yang meniup pada buhul-buhul (talinya)"[3]

Maka dari sini, terdapat pendapat yang mengatakan bahwasanya setan dalam mencegah orang yang tidur (untuk bangun) seperti pengaruh pada sihir, dikatakan bahwa perbuatannya ini mencakup seperti yang diperbuat penyihir yang meniup pada buhul-buhul. Adapun pendapat lainnya bahwasanya ikatan setan ini adalah ikatan pada hati yang dibuat seakan-akan terdapat was-was pada jiwa yang mengatakan kepadanya "Sesungguhnya malam masih panjang maka tundalah untuk bangun" dan ini merupakan kiasan mengenai usaha setan dalam menghalangi manusia dari melaksanakan qiyamullail."[4]

Apakah hadits mengenai ikatan setan diatas bersifat umum? artinya bisa didapati oleh orang yang lalai maupun tidak?, maka dijawab bahwasanya hadits tersebut bukanlah bersifat umum, akan tetapi setan hanya dapat mengganggu orang yang lalai dari berdzikir kepada Allah 'Azza wa Jalla berdasarkan hadits Abu Hurairah radhiyallahu 'anhu,

 Dari Abu Hurairah radhiyallahu 'anhu ia berkata, "Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam menugaskan aku untuk menjaga harta zakat Ramadhan kemudian ada orang yang datang mencuri makanan namun aku merebutnya kembali, lalu aku katakan, "Aku pasti akan mengadukan engkau kepada Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam". Lalu Abu Hurairah radhiyallahu 'anhu menceritakan suatu hadits berkenaan masalah ini. Selanjutnya orang yang datang kepadanya tadi berkata, "Jika engkau hendak berbaring di atas tempat tidurmu, bacalah Ayat Al Kursi karena dengannya engkau akan selalu dijaga oleh Allah dan setan tidak akan bisa mendekatimu sampai pagi". Maka Nabi shallallahu 'alaihi wasallam bersabda, "Benar apa yang dikatakannya padahal dia itu pendusta. Dia itu setan"."[5]

Perbuatan buruk setan ini tidak didapati kecuali oleh orang yang lalai, apabila ia tidur dengan tidak disertai dzikir atau membaca Ayat Al Kursi sebelumnya. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun