Mohon tunggu...
Money

Tantangan Generasi Milenial dalam Mewujudkan Negara Ekonomi Digital 2020

22 November 2018   10:54 Diperbarui: 22 November 2018   10:58 1188
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Foto by www.cyberhome.web.id


Tantangan Generasi Milenial dalam Mewujudkan Indonesia Menjadi Negara Digital Economiy Terbesar Di Asia Tenggara Pada Tahun 2020

Perkembangan industri e-commerce saat ini sangat berkembang pesat di Indonesia bahkan diprediksi akan menjadi kekuatan ekonomi baru dunia pada tahun 2020 nanti. Hal ini berdasarkan data penjualan e-commerce di Indonesia yang mencapai US$7 miliar pada 2017 lalu dan naik sekitar 18,2% per tahunnya sehingga diproyeksikan pada tahun 2022 penjualan bisa mencapai US$16,5 miliar. 

Dari data analisis Ernst & Young, dapat dilihat pertumbuhan nilai penjualan bisnis online di tanah air setiap tahun meningkat 40 persen. 

Ada sekitar 93,4 juta pengguna internet dan 71 juta pengguna perangkat telepon pintar di Indonesia. Berdasarkan data tersebut Bank Indonesia memperkirakan peluang perkembangan ekonomi digital mampu menyumbang Rp150 miliar ke produk domestik bruto (PDB) Indonesia pada 2025.

Tak hanya sekedar untuk mencari informasi dan chatting, masyarakat di kota-kota besar kini menjadikan internet terlebih lagi e-commerce sebagai bagian dari gaya hidup mereka. Perilaku konsumtif dari puluhan juta orang kelas menengah di Indonesia menjadi alasan mengapa e-commerce di Indonesia akan terus berkembang.

Presiden Republik Indonesia, Joko Widodo, menyampaikan bahwa pengembangan ekonomi digital membutuhkan kebijakan yang akomodatif. 

Dalam hal ini, otoritas perlu menerapkan kebijakan secara light touch (tidak terlalu mengekang) dan safe harbour (tanggung jawab terpisah antara penyedia situs jual beli daring berkonsep marketplace dengan penjual yang memakai jasa mereka). 

Dengan demikian, inovasi pun akan memiliki ruang untuk berkembang dengan baik. Hal tersebut disampaikan dalam Bali Fintech Agenda, salah satu kegiatan besar dalam rangkaian Pertemuan Tahunan IMF-Bank Dunia 2018 di Bali. 

Dalam hal ini pemerintah pun berupaya meluncurkan Making Indonesia 4.0 sebagai roadmap dan strategi Indonesia memasuki era digital. Hal ini sebagai komitmen untuk membangun industri manufaktur yang berdaya saing global melalui percepatan implementasi Industri 4.0.

Sebagai informasi, peta jalan sistem perdagangan nasional berbasis elektronik (roadmap e-commerce) ditetapkan berdasarkan Perpres Nomor 74 Tahun 2017. 

Peta jalan e-commerce di Indonesia merupakan bagian dari Paket Kebijakan Ekonomi XIV yang mencakup program pendanaan, perpajakan, perlindungan konsumen, pendidikan dan sumber daya manusia, infrastruktur komunikasi, keamanan siber serta pembentukan manajemen pelaksana.

Generasi muda khususnya generasi milienial diharapkan dapat ikut berpatisipasi dalam mendukung terealisasinya Indonesia menjadi negara dengan pemanfaatan ekonomi digital terbesar di Asia Tenggara, karena generasi muda dinilai sangat terbuka dan adaptif terhadap perubahan teknologi dan informasi dan diharapkan mampu menyesuaikan dengan perubahan teknologi industri 4.0.

Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati berharap, generasi milenial menjadi penerus bangsa yang jeli memanfaatkan peluang bisnis.

 Untuk itu, ia meminta milenial agar melihat dunia dengan perspektif peluang bukan ancaman "Anak muda harus optimistis dan mempunyai kepercayaan diri yang tinggi agar dapat bersaing dengan bangsa lain. Lihatlah dunia sebagai peluang, bukan ancaman," tulis dia di akun instagram @smindrawati, Minggu (30/9/2018).

Dengan pertumbuhan yang besar, ekonomi digital melahirkan berbagai peluang yang dapat diambil sesuai passion masing-masing . Apalagi dengan memanfaatkan perkembangan teknologi yang tengah pesat membuat siapa pun dapat memulai bisnis tanpa perlu modal besar. "Generasi muda punya banyak opsi untuk menjadi aktor di industri ekonomi digital," kata dia.

Ia melanjutkan, generasi milenial memiliki peranan penting sebagai pemegang kemudi bagi masa depan bangsa. Untuk itu, jangan sampai peluang yang potensial ini justru dimanfaatkan negara lain. "Kaum muda harus menambah kepedulian dan rasa memiliki terhadap bangsa ini. 

Jangan biarkan orang lain menyetir diri Anda. Ini negara kita, milikilah. Milikilah negara ini dan ciptakanlah masa depan yang gemilang, masa depan bangsa ini," tuturnya. 

Oleh sebab itu, Menteri kominfo Rudiantara menuturkan, kementeriannya kini sedang fokus mencetak lahirnya 20.000 sumber daya manusia (SDM) yang ahli disektor digital. "Kemenkominfo telah membuka program pendidikan tanpa gelar bertajuk Digital Talent Scholarship atau beasiswa pelatihan intensif untuk menyiapkan sumber daya manusia," ucap Menteri Rudiantara.

Menteri Rudiantara mengungkapkan, Digital Talent Scholarship dikelola oleh Badan Penelitian dan Pengembangan SDM Kemenkominfo yang bekerja sama dengan lima universitas negeri di Indonesia serta menyediakan tenaga pengajarnya. 

Melalui program Digital Talent Scholarship diharapkan lahir SDM yang ahli digital, menguasai cybersecurity, cloud computing, big data analytics, artificial intelligence dan digital business lalu dapat bergabung dengan perusahan big tech dan start up.  

Menteri Rudiantara menyebutkan, Digital Talent Scholarship didukung oleh Microsoft Indonesia sebagai penerbit sertifikat keahlian sesuai dengan masing-masing tema pelatihan. "Khususnya pada aspek cybersecurity, kami telah memulai pengembangan dari tahun lalu. 

Kami memiliki program untuk menciptakan The Gladiator, yang fokus melindungi dan menangani permasalahan potensi serangan cyber ditujukan ke Indonesia. Saat ini jumlahnya ada 100 orang yang tersertifikasi," kata Menteri Rudiantara.

Untuk menghadapi tantangan ekonomi digital dan kemajuan teknologi yang pesat generasi milenial harus memanfaatkan peluang ini dengan sebaik mungkin.

 Mengenyam pendidikan tinggi saja tidak cukup, anak muda Indonesia harus dibekali dengan berbagai pengalaman dan soft skills yang baik. Menjadi pribadi yang kreatif, aktif, dan inovatif tentu harus dimiliki dalam jiwa generasi millenial.

 Itu adalah syarat utama bagi generasi millenial untuk dapat bersaing dalam ekonomi digital di masa depan. Untuk menjadi Generasi Milenial yang kreatif, aktif, dan inovatif, kita perlu membiasakan diri untuk melakukan aktivitas-aktivitas/ pola hidup berikut ini:

1.Perbanyak Membaca Buku: Membaca buku secara rutin sangat dianjurkan bagi generasi millennial saat ini, apalagi minat baca dari anak muda di Indonesia masih sangat rendah. 

Berdasarkan penelitian yang dilakukan Most Littered Nation In the World 2016, dari total 61 negara, minat baca di Indonesia berada di peringkat 60. Hal ini tentu menjadi keprihatinan bersama, padahal dengan membaca buku setiap hari, wawasan yang diperoleh menjadi lebih luas dan hal tersebut akan merangsang kemampuan untuk berpikir secara kreatif.

2.Menggunakan Internet dan Media Sosial Secara Bijak: Tidak dapat dipungkiri bahwa perkembangan teknologi dan internet bisa membawa dampak positif maupun dampak negatif bagi anak muda. 

Apabila tidak hati-hati dalam penggunaannya, anak-anak muda dapat terjerumus ke hal-hal yang negatif, seperti mengunjungi situs-situs pornografi, membuka situs-situs radikalisme, atau salah dalam memilih teman dan komunitas di internet.

3.Bersikap Terbuka Terhadap Berbagai Pengalaman Baru: Di dunia yang semakin dinamis dan modern seperti saat ini, anak muda perlu membiasakan diri untuk terbuka dengan berbagai pengalaman baru. 

Generasi muda bisa mengikuti berbagai macam aktivitas yang bermanfaat bagi mereka, seperti bergabung dengan organisasi sosial, menjadi relawan bagi orang-orang miskin, atau mengikuti ajang-ajang perlombaan. Aktivitas-aktivitas tersebut akan melatih diri anak muda untuk dapat berpikir lebih kreatif dan bergerak lebih aktif

4.Membangun Ide dan Visi ke Depan: Hal berikutnya yang dapat dilakukan oleh anak muda adalah mencoba mengembangkan ide-ide kreatif yang ada di benaknya. Generasi muda bisa memulai dengan ide-ide yang sederhana terlebih dahulu. 

Dari ide yang sederhana tersebut, kita dapat membentuk sebuah startup baru yang dapat memecahkan masalah-masalah yang ada sekitar kita dan membuka lapangan pekerjaan baru bagi masyarakat..  

5.Rajin Berolahraga dan Membiasakan Diri untuk Bangun Pagi: Kelihatannya memang sepele, tetapi dua aktivitas tersebut memiliki dampak yang sangat positif untuk membantu anak muda menjadi lebih aktif, kreatif, dan inovatif. Dengan rajin berolahraga, kita memiliki banyak energi yang dibutuhkan untuk meningkatkan daya kreativitas. Kebiasaan bangun pagi akan membantu otak kita menjadi lebih segar sehingga dapat memunculkan ide-ide yang kreatif. Dengan bangun lebih pagi, kita memiliki banyak waktu untuk beraktivitas secara positif dan mengembangkan berbagai ide yang ada di pikiran kita.

Aktivitas diatas adalah beberapa cara agar generasi millennial lebih aktif, kreatif dan inovatif sehingga mampu menghadapi tantangan ekonomi digital ke depannya. Dengan adanya regulasi dari pemerintah, bantuan pendidikan dan peran generasi millenial hal ini tentu saja akan mendukung terealisasinya Indonesia menjadi ekonomi digital terbesar pada tahun 2022 dan membantu perekonomian Indonesia ke depannya, sebagai generasi millennial kita harus mampu mengubah tantangan menjadi peluang. (nur) 

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Money Selengkapnya
Lihat Money Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun