Mohon tunggu...
Money

Tantangan Generasi Milenial dalam Mewujudkan Negara Ekonomi Digital 2020

22 November 2018   10:54 Diperbarui: 22 November 2018   10:58 1188
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Generasi muda khususnya generasi milienial diharapkan dapat ikut berpatisipasi dalam mendukung terealisasinya Indonesia menjadi negara dengan pemanfaatan ekonomi digital terbesar di Asia Tenggara, karena generasi muda dinilai sangat terbuka dan adaptif terhadap perubahan teknologi dan informasi dan diharapkan mampu menyesuaikan dengan perubahan teknologi industri 4.0.

Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati berharap, generasi milenial menjadi penerus bangsa yang jeli memanfaatkan peluang bisnis.

 Untuk itu, ia meminta milenial agar melihat dunia dengan perspektif peluang bukan ancaman "Anak muda harus optimistis dan mempunyai kepercayaan diri yang tinggi agar dapat bersaing dengan bangsa lain. Lihatlah dunia sebagai peluang, bukan ancaman," tulis dia di akun instagram @smindrawati, Minggu (30/9/2018).

Dengan pertumbuhan yang besar, ekonomi digital melahirkan berbagai peluang yang dapat diambil sesuai passion masing-masing . Apalagi dengan memanfaatkan perkembangan teknologi yang tengah pesat membuat siapa pun dapat memulai bisnis tanpa perlu modal besar. "Generasi muda punya banyak opsi untuk menjadi aktor di industri ekonomi digital," kata dia.

Ia melanjutkan, generasi milenial memiliki peranan penting sebagai pemegang kemudi bagi masa depan bangsa. Untuk itu, jangan sampai peluang yang potensial ini justru dimanfaatkan negara lain. "Kaum muda harus menambah kepedulian dan rasa memiliki terhadap bangsa ini. 

Jangan biarkan orang lain menyetir diri Anda. Ini negara kita, milikilah. Milikilah negara ini dan ciptakanlah masa depan yang gemilang, masa depan bangsa ini," tuturnya. 

Oleh sebab itu, Menteri kominfo Rudiantara menuturkan, kementeriannya kini sedang fokus mencetak lahirnya 20.000 sumber daya manusia (SDM) yang ahli disektor digital. "Kemenkominfo telah membuka program pendidikan tanpa gelar bertajuk Digital Talent Scholarship atau beasiswa pelatihan intensif untuk menyiapkan sumber daya manusia," ucap Menteri Rudiantara.

Menteri Rudiantara mengungkapkan, Digital Talent Scholarship dikelola oleh Badan Penelitian dan Pengembangan SDM Kemenkominfo yang bekerja sama dengan lima universitas negeri di Indonesia serta menyediakan tenaga pengajarnya. 

Melalui program Digital Talent Scholarship diharapkan lahir SDM yang ahli digital, menguasai cybersecurity, cloud computing, big data analytics, artificial intelligence dan digital business lalu dapat bergabung dengan perusahan big tech dan start up.  

Menteri Rudiantara menyebutkan, Digital Talent Scholarship didukung oleh Microsoft Indonesia sebagai penerbit sertifikat keahlian sesuai dengan masing-masing tema pelatihan. "Khususnya pada aspek cybersecurity, kami telah memulai pengembangan dari tahun lalu. 

Kami memiliki program untuk menciptakan The Gladiator, yang fokus melindungi dan menangani permasalahan potensi serangan cyber ditujukan ke Indonesia. Saat ini jumlahnya ada 100 orang yang tersertifikasi," kata Menteri Rudiantara.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Money Selengkapnya
Lihat Money Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun