Mohon tunggu...
Prayitno Ramelan
Prayitno Ramelan Mohon Tunggu... Tentara - Pengamat Intelijen, Mantan Anggota Kelompok Ahli BNPT

Pray, sejak 2002 menjadi purnawirawan, mulai Sept. 2008 menulis di Kompasiana, "Old Soldier Never Die, they just fade away".. Pada usia senja, terus menyumbangkan pemikiran yang sedikit diketahuinya Sumbangan ini kecil artinya dibandingkan mereka-mereka yang jauh lebih ahli. Yang penting, karya ini keluar dari hati yang bersih, jauh dari kekotoran sbg Indy blogger. Mencintai negara dengan segenap jiwa raga. Tulisannya "Intelijen Bertawaf" telah diterbitkan Kompas Grasindo menjadi buku. Website lainnya: www.ramalanintelijen.net

Selanjutnya

Tutup

Politik Artikel Utama

Trump Memilih Ratcliffe sebagai Direktur CIA

8 Desember 2024   09:14 Diperbarui: 9 Desember 2024   15:58 217
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Logo Badan Intelijen Pusat Amerika Serikat (CIA) di markas besar mereka di Langley, Virginia. (REUTERS/Jason Reed JIR via kompas.com)

Pada hari Selasa (12 November 2024) Presiden terpilih Trump mengumumkan bahwa ia akan mencalonkan Ratcliffe untuk menjadi Direktur CIA (Central Intelligence Agency) pada era pemerintahannya. Ratcliffe menurut CNN juga berada di urutan teratas dalam daftar calon jaksa agung yg potensial.

Saat ini ia menjabat sebagai wakil ketua di Center for American Security, America First Policy Institute, sebuah lembaga pemikir yang terkait dengan Trump. 

Ratcliffe, mantan perwakilan dari Texas, pernah menjabat sebagai Direktur Intelijen Nasional dari tahun 2020 hingga 2021 selama masa jabatan pertama Trump, kemudian digantikan oleh Avril Haines pada era Biden.

Pada awal pencalonan tahun 2019, ia gagal, pengangkatannya menjadi sanggahan utama dari para kritikus yang percaya bahwa Trump menggunakan komunitas intelijen untuk mendukung kebutuhan politiknya sukses menjadi DNI pada 2020. 

Selama masa jabatannya sebagai kepala intelijen nasional, Ratcliffe secara terbuka merilis informasi yang tidak diverifikasi tentang pengaruh Rusia dalam pemilihan presiden 2016 atas keberatan dari anggota komunitas intelijen. 

Para kritikus mengklaim pada saat itu bahwa Ratcliffe menggunakan intelijen untuk membantu Trump secara politis saat pemilihan presiden 2020 sudah mendekat.

Trump memuji kesetiaan Ratcliffe pada hari Selasa, dengan mengatakan dalam pengumumannya: "Dari mengungkap kolusi Rusia palsu sebagai operasi kampanye Clinton, hingga menangkap penyalahgunaan Kebebasan Sipil oleh FBI di Pengadilan FISA, John Ratcliffe selalu menjadi pejuang kebenaran dan kejujuran dengan Publik Amerika." 

Seorang pejabat CIA mengatakan kepada CNN pada hari Selasa bahwa agensi tersebut "berkomitmen untuk memastikan transisi yang lancar." 

Tercatat catatan sejarah yang mana Trump pernah memilih Ratcliffe untuk menjadi direktur intelijen nasional pada tahun 2019, tetapi konservatif Texas itu menarik diri setelah muncul pertanyaan tentang berlebihannya resume keamanan nasionalnya dan catatan partisannya. 

Kemudian Trump mencalonkannya kembali pada tahun 2020 setelah Ratcliffe muncul sebagai pembela utama presiden selama proses pemakzulan pertama DPR. Senat kemudian memberikan suara 49-44 berdasarkan garis partai untuk mengonfirmasinya. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun