Mohon tunggu...
Prayitno Ramelan
Prayitno Ramelan Mohon Tunggu... Tentara - Pengamat Intelijen, Mantan Anggota Kelompok Ahli BNPT

Pray, sejak 2002 menjadi purnawirawan, mulai Sept. 2008 menulis di Kompasiana, "Old Soldier Never Die, they just fade away".. Pada usia senja, terus menyumbangkan pemikiran yang sedikit diketahuinya Sumbangan ini kecil artinya dibandingkan mereka-mereka yang jauh lebih ahli. Yang penting, karya ini keluar dari hati yang bersih, jauh dari kekotoran sbg Indy blogger. Mencintai negara dengan segenap jiwa raga. Tulisannya "Intelijen Bertawaf" telah diterbitkan Kompas Grasindo menjadi buku. Website lainnya: www.ramalanintelijen.net

Selanjutnya

Tutup

Politik Pilihan

Menelisik Komponen Sejarah Intelstrat Amerika, Jokowi Bisa Terancam Lengser

7 Januari 2024   15:42 Diperbarui: 7 Januari 2024   15:42 1385
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Dalam rekaman video sambutannya, Menteri Luar Negeri AS, Antony Blinken, menyoroti pentingnya mendukung media yang bebas dan independen, memajukan teknologi untuk pembaruan demokrasi, memerangi korupsi, mempertahankan pemilihan umum yang bebas dan adil, dan mendukung para reformis demokrasi ---terutama para perempuan, anak-anak dan kaum marjinal lainnya.

Bali Democracy Forum tahun 2021 bertepatan dengan U.S. Summit for Democracy yang sedang berlangsung di Amerika Serikat mulai tanggal 9 hingga 10 Desember 2021. 

Hari itu, Presiden AS Joseph R. Biden, Jr. menjadi tuan rumah Summit for Democracy dan bertemu secara virtual dengan Presiden Jokowi dan kepala negara lainnya untuk membahas berbagai cara untuk merevitalisasi demokrasi secara global dalam rangka menghadapi ancaman paham otoritarianisme yang semakin berkembang, pelanggaran hak asasi manusia, dan korupsi.

Pemerintahan demokrasi modern menurut Hutington berasal dari Barat. Kita paham bahwa begitu berkembang di Indonesia, maka demokrasi itu adalah merupakan produk kolonialisme atau pemaksaan Barat. 

Hanya tiga alternatif bagi bangsa non Barat dalam menghadapi pengaruh peradaban Barat, yaitu pertama melakukan penolakan, isolasi. Kedua, mencontek, bergabung dengan ide Barat tersebut, menerima dan mengadobsi nilai-nilai yang mereka inspirasikan. 

Ketiga berusaha menyeimbangkan pengaruh Barat tersebut, berusaha mempertahankan nilai dan institusi lokal, kemudian berusaha menjadi modern tanpa menjadi kebarat-baratan. Tapi tetap saja demokrasi Indonesia mencopas AS sebagai mbahnya.

Doktrin Rumsfeld

Sejak serangan teror 911 yang memukul harga diri rakyat AS, jatuhnya 2.000-an warga tewas, telah memunculkan Doktrin Rumsfeld (Menhan) yang menyebutkan, "Jatuhkan Rezim yang tak anda sukai , dengan kekuatan seminimal mungkin. Lalu keluarlah. Jangan cemaskan yang lain. Jika harus kembali lagi satu dekade, kita akan kembali".

Ditegaskannya (arah ke operasi intelijen) , pada dasarnya untuk mencapai tujuan kami, banyak yang harus dilakukan dan akan dilakukan, dengan tenang dan tanpa banyak diskusi. 

Jadi itu sangat penting untuk menggunakan cara apapun. Kami harus menghabiskan banyak waktu dalam bayang- bayang dunia intelijen. Kami juga harus bekerja sisi gelap. 

Mereka, diberi misi terkait tugas dan strategi, mereka mempunyai kemampuan yang luas. (Donald H. Rumsfeld served as the 21st Secretary of Defense from January 2001 to December 2006).

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun